PARBOABOA, Malaysia – Pebulutangkis tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia tak terima dengan hukuman yang diberikan Asosiasi Badminton Malaysia (BAM) terkait larangan bertanding selama 2 tahun. Ia pun mengajukan banding ke BAM.
"BAM mengonfirmasi kami telah menerima surat banding dari Lee Zii Jia hari ini. Sebagai penjaga kepentingan bulutangkis nasional, kami melihat masalah ini dengan sangat mendesak untuk menemukan solusi damai," tulis pernyataan BAM dikutip dari Bernama.
"BAM di sini untuk melindungi tidak hanya olahraga, tetapi juga para pemain, nilai-nilai, dan standar yang paling mewakili negara kita tercinta," sambungnya.
Dalam keterangan tertulis tersebut, BAM juga menyadari besarnya dukungan publik kepada Zii Jia hingga banyak yang merasa kesal dan marah atas keputusan mereka.
"Kami menghargai semua komentar, kritik, dan masukan keseluruhan yang ditujukan kepada kami. Kami akan memperhatikan sentimen penuh semangat yang disampaikan rekan-rekan kami di Malaysia," ujar BAM.
Sebelumnya, Zii Jia mendapat hukuman larangan bermain dari BAM setelah juara All England 2021 itu mengundurkan diri dari tim nasional. Bahkan, BAM menyarankan Zii Jia untuk pindah negara demi karirnya.
Usut punya usut, sanksi tersebut dipicu karena tuntutan Zii Jia kepada pihak Federasi Bulutangkis Malaysia itu. Wakil Presiden II BAM, Datuk Seri Jahaberdeen Mohd Yunoos membeberkan tiga tuntutan Zii Jia, yakni tim pelatih dan layanan pendukungnya sendiri, memilih turnamen yang ingin dia ikut, dan mendapatkan sponsornya sendiri.
Ketiga tuntutan tersebut dinilai tidak realistis dan akhirnya ditolak. Hal inilah yang membuat Zii Jia menyerahkan surat pengunduran diri. Selain itu, Zii Jia juga tidak tahan dengan tekanan di dalam skuad nasional.
“Pertama, dia mengatakan bahwa dia tidak tahan dengan tekanan dalam skuad nasional, dan bahwa gaya hidup di Akademi Bulu Tangkis Malaysia diatur dan dia merasa sangat sulit," jelas Datuk Seri.
“Di bawah persyaratannya, dia ingin memiliki tim pelatih dan layanan pendukungnya sendiri, untuk merencanakan turnamennya sendiri dan memiliki sponsor sendiri. Jelas kami menemukan persyaratan ini tidak mungkin dipenuhi dan tidak realistis," pungkasnya.
Melihat itu, badan nasional tanpa henti membujuk Zii Jia untuk tetap bertahan dengan menawarkan dirinya tunjangan keuangan yang lebih baik, namun semuanya sia-sia.