Leukosit Adalah Sel Darah Putih, Berikut Pengertian, Jenis, Ciri-Ciri, dan Fungsinya

Leukosit (Foto: Pinterest/style2023)

PARBOABOA – Sel darah putih atau yang dikenal sebagai leukosit adalah jenis sel darah yang terdapat dalam tubuh manusia dan hewan.

Leukosit memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh untuk melindungi tubuh dari infeksi dan melawan bahan-bahan asing yang masuk ke dalam tubuh.

Penjelasan diatas sejalan dengan definisi yang ada di buku berjudul Klien Gangguan Kardiovaskular karya Mary Baradero, SPC, MN., dkk, leukosit adalah sistem pertahanan tubuh yang mobil terhadap benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

Leukosit diproduksi dalam sumsum tulang belakang dan tersebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Mereka cenderung berada di jaringan yang rentan terhadap infeksi, seperti paru-paru, saluran pencernaan, dan sistem limfatik.

Pemahaman tentang leukosit dan peran mereka dalam sistem kekebalan tubuh penting untuk diketahui untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Untuk itu, artikel kali ini akan membahas tentang apa itu leukosit, mulai dari pengertian, jenis, ciri-ciri, dan fungsinya. Simak sampai habis, ya!

Apa itu Leukosit?

Leukosit (Foto: Freepik) 

Dikutip dari buku yang berjudul 100% Sembuh Tanpa Dokter karya Devi Indriasari, S.Gz., arti leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Jumlah leukosit normal dalam darah dapat bervariasi tergantung pada faktor seperti usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan.

Umumnya, rentang nilai referensi untuk jumlah leukosit total dalam darah adalah sekitar 4.500 hingga 11.000 sel per mikroliter (µL) darah.

Jumlah leukosit yang dianggap tidak normal biasanya tergantung pada apakah terjadi peningkatan (leukositosis) atau penurunan (leukopenia) jumlah leukosit.

Leukositosis biasanya terjadi ketika jumlah leukosit lebih tinggi ataupun melebihi batas atas nilai referensi yang semestinya.

Penyebab leukosit tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi bakteri, peradangan, stres fisik atau emosional, trauma, reaksi alergi, atau kondisi lain seperti leukemia.

Sementara itu, leukopenia dapat terjadi ketika jumlah leukosit turun atau di bawah batas bawah nilai referensi.

Penyebab leukosit rendah rendah karena terdapat adanya infeksi virus, penyakit autoimun, defisiensi nutrisi, efek samping obat tertentu, atau kondisi medis tertentu seperti aplasia sumsum tulang.

Jenis-jenis Leukosit

Leukosit (Foto: Freepik) 

Dikutip dari buku Teknik Hitung Leukosit Dan Eritrosit Urine karya A.Ulfa Ferdhyanti, S.Si.,M.Kes., leukosit adalah sel berinti dalam darah yang dapat dibedakan ke dalam 5 jenis yaitu netrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan monosit.

Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing jenis jenis sel darah putih, di antaranya:

1. Neutrofil

Salah satu jenis leukosit adalah neutrofil, jenis sel darah putih yang paling melimpah dalam darah dan merupakan komponen pertama yang merespons infeksi bakteri.

Mereka dapat bergerak ke daerah yang terinfeksi atau terluka dan melakukan fagositosis, yaitu menyerap dan mencerna bakteri, sel mati, dan debris lainnya. Neutrofil juga dapat melepaskan enzim dan zat antimikroba untuk membantu melawan infeksi.

2. Limfosit

Limfosit terdiri dari dua jenis utama, yaitu sel B dan sel T. Sel B bertanggung jawab untuk produksi antibodi, yang merupakan protein yang dapat mengikat dan menghancurkan patogen.

Sel T memiliki peran penting dalam mengatur respons imun dan membantu menghancurkan sel yang terinfeksi oleh virus atau sel kanker.

Limfosit juga terlibat dalam respons imun yang spesifik dan membentuk memori imun, yang memungkinkan tubuh untuk mengenali dan melawan patogen yang telah dihadapi sebelumnya.

3. Monosit

Monosit merupakan jenis sel darah putih yang berperan dalam fagositosis dan membersihkan jaringan yang terinfeksi atau terluka.

Mereka juga dapat bertransformasi menjadi makrofag, yaitu sel yang lebih besar dan lebih aktif dalam mengambil dan mencerna patogen serta partikel asing lainnya.

Makrofag juga berperan penting dalam memicu respons inflamasi dan merangsang penyembuhan jaringan.

4. Eosinofil

Eosinofil memiliki peran penting dalam melawan infeksi parasit dan berpartisipasi dalam respons alergi.

Mereka dapat mengeluarkan zat kimia yang merusak parasit dan memodulasi respons inflamasi dalam kasus alergi. Eosinofil juga terlibat dalam penyembuhan jaringan dan mengatur respons imun.

5. Basofil

Basofil merupakan jenis sel darah putih yang jarang dan terlibat dalam respons alergi. Mereka melepaskan zat kimia, seperti histamin, dalam respons terhadap alergen.

Histamin memicu respons inflamasi dan mungkin menyebabkan gejala alergi seperti ruam, pembengkakan, dan gatal.

Ciri Ciri Leukosit

Leukosit adalah sel-sel pada darah yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan infeksi dan serangan berbagai penyakit. Beberapa ciri-ciri leukosit adalah sebagai berikut:

1. Memiliki Nukleus

Dilansir dari britannica.com, ciri khas leukosit adalah memiliki nukleus yang merupakan bagian inti sel, yang membedakannya dari sel darah merah (eritrosit).

 Nukleus leukosit biasanya besar dan terlihat dengan jelas di bawah mikroskop. Bentuk dan jumlah nukleus dapat bervariasi tergantung pada jenis dan matangnya leukosit.

2. Memiliki Bentuk Sel yang Bervariasi

Leukosit memiliki bentuk sel yang bervariasi tergantung pada jenisnya. Ada dua kategori utama leukosit, yakni granulosit dan agranulosit.

Granulosit, seperti neutrofil, eosinofil, dan basofil, memiliki granula yang terlihat di dalam sitoplasmanya. Agranulosit, seperti limfosit dan monosit, tidak memiliki granula terlihat.

3. Memiliki Kemampuan Migrasi Aktif

Leukosit adalah sel yang dapat bergerak aktif (motilitas) di dalam tubuh. Mereka dapat bergerak melalui dinding pembuluh darah dan berpindah ke jaringan yang terinfeksi atau terluka melalui sebuah proses yang disebut diapedesis.

Kemampuan migrasi ini memungkinkan leukosit mencapai tempat-tempat yang memerlukan respon kekebalan tubuh.

4. Memiliki Kemampuan Responsif terhadap Sinyal Kimia

Leukosit merespons sinyal kimia dalam tubuh. Mereka dapat mendeteksi zat-zat kimia yang dilepaskan oleh jaringan yang terinfeksi atau terluka, serta sinyal kimia dari komponen lain dalam sistem kekebalan tubuh.

Respons terhadap sinyal kimia ini memungkinkan leukosit mengarahkan pergerakan mereka ke area yang membutuhkan respon kekebalan tubuh.

Fungsi Leukosit

Leukosit (Foto: Freepik) 

Fungsi utama leukosit atau sel darah putih adalah melindungi tubuh dari infeksi dan melawan bahan asing yang masuk ke dalam tubuh. Selain fungsi diatas, beberapa fungsi penting dari leukosit adalah sebagai berikut:

1. Respons Imun

Leukosit adalah komponen penting dari sistem kekebalan tubuh. Mereka bekerja untuk mengenali, melawan, dan menghancurkan patogen seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit.

Beberapa jenis sel darah putih, seperti neutrofil dan monosit, fagositosis, yaitu menggambil dan mencerna patogen.

2. Peradangan

Leukosit juga berperan dalam proses peradangan. Ketika terjadi cedera atau infeksi, leukosit bermigrasi ke daerah yang terkena untuk melawan agen penyebab infeksi dan memulai proses penyembuhan.

Mereka melepaskan zat-zat seperti histamin dan sitokin yang memicu respons inflamasi dan meningkatkan aliran darah ke area yang terkena infeksi.

3. Memproduksi Antibodi

Salah satu jenis sel darah putih yang disebut limfosit memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Sel limfosit, seperti sel B dan sel T, berperan dalam produksi antibodi.

Sel B menghasilkan antibodi yang dapat mengikat dan menghancurkan patogen, sedangkan sel T membantu mengatur respons imun dan menghancurkan sel yang terinfeksi.

4. Mengatur Imun

Leukosit juga berperan dalam mengatur respons imun tubuh. Mereka membantu membedakan antara bahan asing dan sel-sel tubuh yang sehat, sehingga mencegah sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuhnya sendiri (reaksi autoimun).

5. Kekebalan Seluler

Beberapa jenis leukosit, seperti sel T, berperan dalam kekebalan seluler. Mereka secara langsung mengenali dan menghancurkan sel-sel yang terinfeksi oleh virus atau sel kanker.

Jumlah Leukosit Normal Berdasarkan Kelompok Usia

Dilansir dari yankes.kemkes.go.id, berikut adalah jumlah normal sel darah putih per mikroliter darah (sel/µL darah) berdasarkan kelompok usia:

  • Leukosit normal anak bayi yang baru lahir: 9.400 – 34.000
  • Leukosit normal pada anak balita (3-5 tahun): 4.000 – 12.000
  • Leukosit normal pada remaja (12-15 tahun): 3.500 – 9.000
  • Leukosit normal orang dewasa (15 tahun ke atas): 3.500 – 10.500

Demikian ulasan lengkap mengenai apa itu leukosit, lengkap dengan jenis-jenis, ciri, dan fungsinya. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat membaca.

Editor: Juni
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS