PARBOABOA, Jakarta - Parboaboa mengutip situs resmi Ibu Kota Negara (IKN) nama-nama lima desainer Logo Ibu Kota #NusantaraKita, Jumat (7/4/2023). Kelima desainer ini menunggu voting masyarakat Indonesia memilih logo-logo karya mereka.
Sedangkan periode pemilihan logo IKN kelima desainer ini berlangsung selama 47 hari. Periode pilih logo IKN dimulai pada 4 April 2023 sampai 20 Mei 2023. Selama periode ini, masyarakat dapat melakukan voting logo pilihan.
Sebanyak 5 pilihan calon logo resmi IKN yang bisa masyarakat Indonesa pilih. Adapun untuk melakukan voting pilih logo IKN dapat dilakukan di situs resmi IKN.
Nah, bagi 10 pemenang mengikuti voting Logo Ibu Kota #NusantaraKita. Pemenang akan mendapat hadiah motor listrik bertanda tangan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Berikut nama-nama lima desainer Logo Ibu Kota #NusantaraKita tersebut. Juga dibalik makna karya logo mereka buat untuk Logo IKN.
1. Agra Satria
Pendiri dan direktur kreatif MATA Studio dengan pengalaman profesi lebih dari 1,5 dekade.
Alumni S1 DKV ITB. Ia memulai karir dari clothing indie Bandung Opium. kemudian ke biro desain Leboye, Fullfill, Tre Studio dan APART Collective Milan.
Agra Satria menempuh program beasiswa Master in Visual Branding Design Domus Academy di talia.
Narasi logo Agra Satria menjelaskan, logo didesain dengan formasi modular untuk menggambarkan negara Indonesia yang berupa jajaran kepulauan dan desain planologi Ibu Kota Nusantara. Terinspirasi dari Ragam Hias Pohon Hayat, selaras dengan kosmologi dasar Ibu Kota Negara Nusantara.
Akar — simbol hubungan kolaboratif manusia dengan alam (siluet Samudera dan Kepulauan), Batang Pohon — gambaran hubungan harmonis antara sesama manusia (siluet manusia), dan Dahan Pohon — representasi hubungan manusia dengan nilai-nilai luhur (siluet burung Garuda).
Sebagai kota modern, berkelanjutan dan simbol persatuan, identitas IKN Nusantara diwarnai dengan pilihan 9 warna kontemporer yang cerah. Kombinasi utama : “Hijau†menggambarkan kekayaan alam Indonesia dan “Emas†simbol doa ibu pertiwi agar bangsa Indonesia senantiasa makmur damai sentosa.
2. Aulia Akbar
Seorang desainer grafis yang berdomisili di Bandung.Lulus dari Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung pada tahun 2014.
Ia adalah co-founder POT Branding House, anggota aktif ADGI (Asosisasi Desainer Grafis Indonesia) Chapter Bandung serta mengajar desain grafis secara luring di ITENAS dan daring Pixel Ninja.
Narasi logo karya Aulia Akbar, menarasikan Logo "Pohon Hayat Nusantara" terinspirasi oleh bentuk penghayatan simbolisme pohon dari barat sampai timur Indonesia. Sumber kehidupan sekaligus kekayaan hayati yang melimpah di ekologi kita. Simbol dasar yang tumbuh dari 5 akar ideologi bangsa (Pancasila), tumbuh mengalir menjadi 7 batang gugus pulau besar di Indonesia sebagaimana kita sebagai masyarakat maritim dengan wawasan Nusantaranya melihat laut dan alur sungai sebagai penghubung, yang lalu terhubung dalam satu lingkaran utuh yang menumbuhkan 17 kembang mekar sebagai simbolisasi kemerdekaan abadi.
Rancangan Nusantara ini disuarakan oleh font "IKN Sutasoma" yang terinspirasi oleh aksara Pallawa, salah satu aksara tertua di Asia Tenggara yang ditemukan di Kutai, Kalimantan. Identitas visual IKN Nusantara, rancang bentuk universal namun mengakar, terbalut dalam bentuk yang merayakan kemerdekaan peradaban baru Indonesia.
3. Dimas Fakhruddin
Desainer grafis profesional asal Malang, Jawa Timur.Ia mendirikan Yumakiso Studio, studio desain grafis yang berfokus pada branding, packaging, dan tipografi.
Selain itu, Ia juga aktif sebagai akademisi yang mengajar di Departemen Industri Kreatif dan Digital pada Program Studi Desain Grafis (DG), Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya, Malang.
Narasi logo karya Dimas Fakhruddin menjelaskan,semangat Nusantara untuk terus bertumbuh menjadi salah satu Kota Dunia yang memiliki integritas dan daya saing secara global adalah landasan filosofis logo ini. Secara visual, logo ini mengambil bentuk sirkular sebagai representasi pergerakan kolektif masyarakat Indonesia. Berpusat pada simbol bintang yang merepresentasikan Pancasila sebagai pondasi utama membangun IKN Nusantara; ia juga harapan agar kelak menjadi rumah bersama untuk saling bersinergi serta menjadi salah satu role model Kota Dunia.
Bersama-sama merayakan IKN Nusantara menjadi ruang milik seluruh warga Indonesia dan dunia dengan harapan terwujudnya harmoni dan sinergi demi transformasi dan kemajuan peradaban Indonesia. Nusantara, Harmony We Lived In.
4. Ismiaji Cahyono
Kepala studio desain SUNVisual dengan pengalaman profesi lebih dari 20 tahun.Lulusan S1 DKV ITB ini mengawali karirnya di Leboye Design sebelum melanjutkan S2 ke School of the Art Institute of Chicago atas beasiswa Fulbright.
Ia juga pengelola organisasi kolaboratif DGI yang fokus pada pengarsipan dan pencatatan desain grafis Indonesia.
Narasi logo karya Ismiaji Cahyono menyampaikan, terinspirasi dari kearifan Kampung, lingkungan rumpun keluarga yang tumbuh mandiri dalam keterhubungan. Unit terkecil kampung adalah rumah, tempat bertumbuh dan diayomi. Untuk masuk ke dalamnya kita melalui ambang atau pintu dan dilindungi atap.
Maka tanda utama identitas adalah ikon rumah--paduan ambang dan atap, yang diserap huruf "N" di tengah nama Nusantara. Ikon rumah diapit "Nusa" berarti kepulauan, dan "Tara" berarti ‘sama tingkatnya’—Ibukota adalah pusat pengelola beragam ‘kampung’ dalam pelayanan yang setara. Kombinasi warna identitas adalah ‘hijau laut’ yang melambangkan kemaritiman, agraria, dan intelektualitas; sedangkan warna ‘kuning sawo’ melambangkan kreatifitas-inovasi.
Elemen pola identitas adalah komposisi para "kampung" yang terhubung, tumbuh bersama, berkesinambungan, sehingga saling memperkuat; sebuah perayaan sakralnya kebersamaan dan inovatifnya Tanah Air kita Indonesia.
5. Wildan Ilham
Wildan Ilham co-founder workbyw, perusahaan konsultan brand berlokasi di Jakarta.Karyanya telah dipublikasikan di beragam media Internasional seperti The Dieline, Creative Talk Asia: Hidden Gem, dan Brand Magazine Hong Kong.
Ia berpengalaman menangani identitas brand di berbagai vertikal, beberapa diantaranya Kahf, Indonesian Film Festival Australia, PUPR, Swara Gembira, dan lainnya.
Narasi logo karya Wildan Ilham menjelaskan, Nusantara, di zamrud khatulistiwa, memiliki beragam perbedaan yang saling berdampingan. Hidup dengan keluhuran budaya, tapi terbuka terhadap inovasi dunia. Memiliki banyak budaya daerah, tapi satu identitas bangsa. Politik luar negeri non blok, tapi aktif dalam perdamaian dunia. Mungkin kita berbeda, tapi kebersamaan adalah kekuatan kita.
IKN Nusantara menjadi keseimbangan baru, ruang kebersamaan, semangat gerakan persatuan kita. Karena kita percaya pada kekuatan sinergi yang harmonis. Sinergi yang menyatukan kita dari dalam dan melipatgandakan kekuatan terbaik kita. Membawa kita maju dan tumbuh inklusif di kepulauan yang dihubungkan lautan.
Logo ini merangkai masa lalu untuk masa depan yang kita tuju. Sejalan dengan ideologi, keluhuran budaya, dan semangat maju bersama di antara kita. Bersama, kita bersinergi dari Nusantara untuk Indonesia dan dunia.