PARBOABOA - Ketika kamu mempelajari puisi, cerpen, atau karya sastra lainnya, seringkali akan menemui berbagai jenis majas atau gaya bahasa, salah satunya adalah majas hiperbola.
Majas ini sering disebut majas retoris yang digunakan dalam karya sastra puisi, cerpen dan pidato. Selain itu, juga membantu penulis atau penyair mengkomunikasikan makna dan perasaan dengan lebih kuat kepada pembaca atau pendengar.
Penggunaan majas hiperbola dapat memberikan efek emosional yang kuat, menarik perhatian audiens, dan memberikan gambaran yang unik dan kreatif.
Namun, penggunaannya harus bijaksana, agar pesan yang disampaikan tetap dapat dimengerti dengan baik dan tidak kehilangan makna aslinya.
Gaya bahasa hiperbola adalah salah satu alat yang efektif bagi para penulis dan pembicara untuk menyampaikan pesan mereka dengan daya tarik yang luar biasa.
Dalam artikel ini, Parboaboa akan membagikan ulasan secara lengkap tentang pengertian, ciri-ciri, fungsi, serta cara menggunakannya.
Selain itu, kamu juga akan mengetahui beberapa contoh majas hiperbola yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam karya sastra. Yuk langsung simak ulasannya di bawah ini.
Pengertian Majas Hiperbola
ketgamb Pengertian Majas Hiperbola (Foto: Parboaboa/Subastian) #end
Apa itu Majas Hiperbola? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Majas adalah salah satu gaya bahasa yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu dengan cara membandingkannya atau menyamakannya dengan hal lain ini disebut juga sebagai kiasan.
Majas Hiperbola adalah menggunakan perbandingan yang sangat berlebihan atau tidak masuk akal untuk menggambarkan sesuatu atau pernyataan yang dramatis.Sehingga pesan atau cerita yang ingin disampaikan menjadi lebih menonjol dan mengesankan.
Ciri-Ciri Majas Hiperbola
ketgamb Ciri-ciri Majas Hiperbola (Foto: Parboaboa/Subastian) #end
Dikutip dari Buku Saya Ingin Mahir Berbahasa Indonesia ditulis oleh Bambang Trimansyah, hiperbola memiliki ciri khusus yaitu menggunakan pilihan kata yang sangat berlebihan dari kenyataan yang sebenarnya.
Selain itu, majas ini juga digunakan untuk mengungkapkan suatu pertentangan. Berikut ini beberapa ciri ciri umum dari majas retoris yang perlu diketahui, antara lain:
1. Penggunaan Ekstrem
Majas hiperbola menggunakan kata-kata atau frasa yang berlebihan atau sangat ekstrem untuk menggambarkan suatu objek atau peristiwa.
2. Mengandalkan Kiasan
Hiperbola merupakan bentuk kiasan di mana objek atau peristiwa diperbesar atau diperkecil hingga menciptakan efek yang dramatis.
3. Efek Emosional
Penggunaan hiperbola dapat menciptakan efek emosional yang kuat pada pembaca atau pendengar karena pernyataannya yang berlebihan.
4. Peningkatan Daya Tarik
Majas ini meningkatkan daya tarik teks sastra karena menghadirkan ungkapan yang mencolok dan menarik perhatian.
5. Pertentangan atau Ironi
Hiperbola dapat digunakan untuk menyampaikan suatu pertentangan atau ironi dengan cara menggambarkan sesuatu secara berlebihan yang bertentangan dengan kenyataan.
6. Kesesuaian Konteks
Meskipun berlebihan, penggunaan hiperbola harus sesuai dengan konteks tulisan agar pesan yang ingin disampaikan tetap jelas dan berarti.
7. Meningkatkan Imajinasi
Hiperbola dapat meningkatkan imajinasi pembaca karena menghadirkan gambaran yang ekstrim dan mengagumkan.
8. Penggunaan Metafora dan Simbol
Majas ini sering menggunakan metafora atau simbol untuk menciptakan efek yang dramatis.
9. Penggunaan dalam Puisi dan Retorika
Hiperbola sering ditemukan dalam puisi untuk menciptakan efek artistik, dan juga digunakan dalam retorika pidato untuk meningkatkan daya persuasi.
Fungsi Majas Hiperbola
ketgamb Fungsi Majas Hiperbola (Foto: Parboaboa/Subastian) #end
Berikut ini beberapa fungsi umum dari majas retoris, antara lain:
1. Memberikan Kesan Dramatis
Majas retoris kerap digunakan dalam karya sastra untuk menciptakan kesan dramatis yang dapat menarik perhatian pembaca. Tujuan atau fungsi hiperbola adalah untuk memikat perhatian pembaca atau pendengar dan mewujudkan maksud atau kepentingan yang ingin disampaikan oleh penulis karya sastra tersebut.
2. Memberikan Penekanan Emosi
Fungsi majas hiperbola adalah untuk memberikan penekanan emosi yang kuat dalam bahasa sastra. Dengan menggunakan gaya berlebihan dan ekstrem, hiperbola menciptakan efek dramatis yang dapat meningkatkan intensitas perasaan dalam kalimat atau pernyataan.
Dalam penggunaannya, hiperbola membantu meningkatkan daya tarik dan daya ingat teks sastra karena menciptakan kesan yang mencolok dan memukau. Penggunaan kata-kata atau frasa yang sangat berlebihan mengundang reaksi emosional dari pembaca atau pendengar, sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh penulis dapat lebih mudah dipahami dan diresapi.
3. Meningkatkan Daya Tarik
Penggunaan majas ini secara berlebihan dan mencolok membuat teks sastra menjadi lebih menarik dan mengundang minat dari pembaca atau pendengar. Sehingga fungsi majas hiperbola berguna untuk meningkat daya tarik agar dapat menarik perhatian para pembaca atau pendengar dalam sebuah dalam karya sastra puisi, cerpen dan pidato.
4. Membangun Imajinasi
Dengan memberikan gambaran yang berlebihan, dapat membantu membangun imajinasi pembaca atau pendengar sehingga membuat karya sastra lebih hidup dan realistis. Selain itu membantu pembaca atau pendengar membayangkan situasi atau peristiwa dengan lebih hidup dan kreatif dalam imajinasi mereka.
Dalam proses membaca atau mendengar, para penikmat karya sastra sering kali dapat membentuk gambaran yang lebih intens dan realistis melalui penggunaan hiperbola oleh penulis. Hal ini menjadikan karya sastra lebih memikat dan memberikan pengalaman membaca atau mendengar yang lebih mendalam.
5. Memberikan Gaya Artistik
Hiperbola memiliki fungsi untuk memberikan gaya artistik dalam bahasa sastra. Di mana penggunaan hiperbola membawa elemen seni dan estetika yang kreatif pada karya sastra, sehingga menambah nilai dan keindahan dalam gaya penulisan penulis.
6. Ciri khas Gaya Penulis
Mencerminkan gaya penulis, penggunaan hiperbola menjadi bagian dari identik unik penulis dalam menyampaikan pesan. Dalam penulisan karya sastra, cerpen dan pidato. Sehingga para pembaca dapat mengerti dan memahaminya.
7. Meningkatkan Kreativitas
Majas ini dapat mendorong penulis untuk lebih kreatif dalam menyusun kalimat dan menyampaikan pesan dengan cara yang unik dan menarik. Sehingga hasil karya tulisnya dapat menarik perhatian para pembaca dan dengar. Dengan begitu karya tulisnya dapat menjadi lebih banyak dan menambah pengetahuan setiap pembaca.
Contoh Majas Hiperbola dan Artinya
ketgamb Contoh Majas Hiperbola (Foto: Parboaboa/Subastian) #end
Berikut ini 44 contoh gaya bahasa hiperbola dalam puisi dan kalimat, serta penjelasannya yang mungkin sering kamu dengar, antara lain:
1. Contoh: "Aku menunggu selamanya untukmu."
Artinya: Ungkapan ini menggambarkan bahwa penulis siap menunggu untuk waktu yang sangat lama, melebih-lebihkan lamanya kesediaan menunggu.
2. Contoh: "Senyumnya begitu cerah, sehingga bisa menerangi seluruh dunia."
Artinya: Kalimat ini menggambarkan senyuman seseorang dengan berlebihan, menyatakan bahwa senyumnya sangat cerah dan memiliki pengaruh yang luar biasa.
3. Contoh: "Taman bunga itu dipenuhi oleh jutaan bunga yang mekar."
Artinya: Dalam kalimat ini, jumlah bunga yang mekar sangat berlebihan, menekankan bahwa taman tersebut memiliki banyak sekali bunga yang sedang mekar.
4. Contoh: "Berjuta warna indah melukis langit saat senja tiba."
Artinya: Kalimat ini menggambarkan banyaknya warna yang muncul di langit saat senja, dengan berlebihan menyatakan bahwa ada "berjuta warna" yang indah.
5. Contoh: "Sungai itu mengalir dengan kecepatan kilat."
Artinya: Ungkapan ini menggambarkan kecepatan aliran sungai secara berlebihan, menyamakannya dengan kecepatan kilat untuk menekankan tingkat kecepatannya.
6. Contoh: "Air mataku sungguh deras mengalir seperti sungai".
Artinya: Dalam kalimat ini, bahwa Air mata yang keluar sangat banyak dan terus-menerus.
7. Contoh: "Kamu berlari secepat kilat".
Artinya: Kalimat ini menggambarkan bahwa Kamu berlari sangat cepat, secepat kilat yang merupakan simbol kecepatan.
8. Contoh Kalimat Hiperbola: "Perutku lapar seperti seribu harimau".
Artinya: Dalam kalimat ini, Rasa lapar yang sangat kuat dan ganas, seperti lapar seribu harimau.
9. Contoh dari kalimat hiperbola: "Kebahagiaanku tak terhingga seperti langit yang tak berujung".
Artinya: Kalimat ini menggambarkan kebahagiaan yang sangat besar dan tidak terbatas.
10. Contoh: "Wajahnya begitu putih bersinar seperti bulan purnama".
Artinya: Ungkapan ini menggambarkan Kulit wajahnya sangat putih dan bersinar, seperti kecerahan bulan purnama.
11. Contoh: "Beratnya pekerjaan ini seperti mengangkat gunung".
Artinya: Dalam kalimat ini menggambarkan, pekerjaan yang sangat berat dan sulit, seperti mengangkat gunung.
12. Contoh: "Suaranya menggelegar seperti guntur di langit".
Artinya: Kalimat ini menggambarkan Suara yang sangat keras dan menggelegar, seperti guntur yang menggema di langit.
13. Contoh: "Kepintarannya melebihi Einstein".
Artinya: Dalam kalimat ini, Kepintarannya sangat luar biasa dan melebihi tingkat kecerdasan Einstein.
14. Contoh: "Mereka tertawa sampai membuat jantungku hampir berhenti".
Artinya: Kalimat ini menggambarkan, Tertawanya begitu keras dan intens sehingga membuatku terkejut dan hampir kehilangan detak jantung.
15. Contoh: "Sinar mataharinya begitu terik, seperti api yang membakar".
Artinya: Ungkapan ini menggambarkan, sinar matahari yang sangat kuat dan panas, seperti api yang membakar.
16. Contoh: "Antriannya panjang sekali, seperti ular yang tak berujung.
Artinya: Dalam kalimat ini, antrian yang sangat panjang dan tak berkesudahan, mirip dengan panjangnya ular yang terus berjalan.
17. Contoh: "Kekuatan ciumannya seperti hantaman ombak besar".
Artinya:Kalimat ini menggambarkan, ciumannya sangat kuat dan mengguncangkan, seperti hantaman ombak besar.
18. Contoh: "Sisinya sejajar dengan garis horizon".
Artinya: Dalam kalimat ini, sisinya sangat lurus dan sejajar dengan garis horizon, menunjukkan kesempurnaan dan ketepatan.
19. Contoh: "Harganya mencapai langit".
Artinya: Ungkapan kalimat ini menggambarkan, bahwa harganya sangat mahal dan tinggi, mencapai tingkat yang luar biasa.
20. Contoh: "Kesedihannya sedalam dasar lautan".
Artinya: Dalam kalimat ini, rasa sedih yang sangat mendalam dan tak terhingga, sebanding dengan kedalaman dasar lautan.
21. Contoh Majas Hiperbola dalam Puisi
Berikut adalah beberapa contoh majas hiperbola dalam puisi:
"Aku akan mencintaimu sampai bintang-bintang padam."
Pernyataan ini adalah contoh hiperbola karena bintang-bintang tidak akan pernah padam. Penggunaan kata "sampai bintang-bintang padam" adalah ekagerasi untuk mengungkapkan cinta yang abadi dan tak terbatas.
22. "Tingginya gunung ini menyentuh langit."
Dalam kutipan ini, hiperbola digunakan untuk menggambarkan ketinggian gunung secara dramatis. Meskipun gunung sangat tinggi, mereka tidak benar-benar menyentuh langit.
23. "Matahari tertawa gembira di langit biru."
Kata "tertawa gembira" adalah contoh hiperbola karena matahari adalah benda astronomi yang tidak memiliki emosi. Ini digunakan untuk memberikan gambaran yang indah tentang cuaca cerah dan langit yang biru.
24. Contoh Majas Hiperbola dalam Puisi: "Lautan air mataku tak pernah berhenti mengalir."
Pernyataan ini menggunakan hiperbola untuk menggambarkan bahwa seseorang menangis terus-menerus tanpa henti. Tentu saja, air mata seseorang akan berhenti mengalir setelah mereka berhenti menangis, tetapi hiperbola digunakan untuk mengungkapkan kesedihan yang mendalam.
25. "Dia memiliki kecerdasan sebesar gunung."
Pernyataan ini adalah contoh hiperbola yang digunakan untuk menunjukkan seberapa cerdasnya seseorang. Kecerdasan tidak dapat diukur dengan ukuran fisik seperti gunung, tetapi ini adalah cara penyair menggambarkan kecerdasan yang luar biasa.
26. "Rasa laparku seperti seribu singa yang mengaum."
Pernyataan ini menggunakan hiperbola untuk menggambarkan seberapa besar rasa lapar seseorang. Meskipun rasa lapar bisa sangat kuat, itu tidak bisa dibandingkan dengan seribu singa yang mengaum.
27. "Dia berlari dengan kecepatan kilat."
Hiperbola digunakan di sini untuk menggambarkan kecepatan yang luar biasa dari seseorang yang berlari. Tentu saja, manusia tidak bisa berlari secepat kilat, tetapi ini adalah cara penyair menyampaikan kesan tentang kecepatan.
28. "Kemarahannya meledak seperti gunung berapi."
Dalam kutipan ini, hiperbola digunakan untuk menggambarkan intensitas kemarahan seseorang. Kemarahan seseorang tidak akan menciptakan letusan gunung berapi sebenarnya, tetapi ini adalah cara penyair menggambarkan perasaan yang sangat kuat.
29. Contoh kalimat Majas Hiperbola: “Anakku makan seperti kuda setiap hari!"
30. "Tugas ini terasa lebih berat dari gunung!"
31. "Dia memiliki tas yang beratnya seperti setumpuk batu bata!"
32. "Dia memiliki rasa penasaran yang tak ada habisnya."
33. "Kemarin hujan lebat, airnya seperti sungai yang mengalir di depan rumah."
34. "Waktu itu berjalan sangat lambat saat aku menunggunya."
35. Contoh kalimat Majas Hiperbola "Aku terlambat datang ke pertemuan, dan semua mata tertuju padaku seperti aku adalah seorang penjahat."
36. "Uangnya banyak sekali, dia bisa membeli seluruh dunia jika dia mau."
37. "Tawa mereka adalah musik yang bisa membuat langit bersinar."
38. "Dia adalah seorang pelukis ulung, lukisannya bisa menghidupkan kembali gambaran alam."
39. "Aku sudah memberikan peringatan seratus kali, tetapi mereka tetap tidak mendengarkan."
40. Contoh kalimat Majas Hiperbola: "Dia memiliki sejuta ide cemerlang yang selalu mengalir seperti air terjun."
41. "Ketika dia tersenyum, matahari datang keluar dari awan hanya untuk melihat keindahannya."
42. "Kemarahan ibuku seperti gunung berapi yang siap meletus setiap saat."
43. "Aku menghabiskan sepanjang malam untuk menyelesaikan pekerjaan itu, rasanya seperti seabad."
44. "Buku itu begitu tebal, sepertinya butuh selamanya untuk membacanya."
Demikianlah pembahasan mengenai pengertian, fungsi, serta cara menggunakan dan contoh majas hiperbola dan artinya. Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi para pembaca, sekian dan terima kasih.
Editor: Sari