PARBOABOA, Medan - Masyarakat menagih janji Pemerintah Provinsi Sumatra Utara dan Pemerintah Kota Medan untuk memberantas tuntas begal dan geng motor yang belakangan kembali marak terjadi.
Menurut salah seorang masyarakat Kota Medan, Yusuf Sitanggang, tingginya angka kriminalitas beberapa tahun terakhir membuat itu jauh dari kata aman dan nyaman untuk beraktivitas imbas begal dan geng motor.
Yusuf yang pernah menjadi korban begal ini meminta pemerintah serius menangani dua masalah kriminal ini, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Apalagi menurutnya, keamanan dan kenyamanan merupakan hak warga negara yang harus dipenuhi pemerintah.
"Kita lihat saja bang janji mereka ini mau memberantas begal dan geng motor ini. Betul atau tidak jangan cerita saja, soalnya dari dulu gini terus, tak pernah kita diberi kenyamanan," katanya kepada PARBOABOA, Jumat (7/7/2023)
Yusuf menyebut, begal dan geng motor sudah sangat meresahkan, karena sudah memakan korban jiwa.
Oleh karenanya, ia meminta kepala daerah serius menangani permasalahan ini dan jangan sampai isu ini dipolitisasi, terutama menjelang tahun politik.
"Ini tahun tahun politik bang, mereka ini jangan umbar janji. Kejahatan persoalan yang serius menyangkut nyawa dan menjadi tugas kita bersama. Maka ciptakan Kota yang aman dan nyaman, jangan malah cari kesempatan untuk dua periode," ungkap Yusuf.
Jika pemerintah tidak mampu memberantas begal dan geng motor, lanjut Yusuf, sama saja mereka kalah dengan penjahat.
"Kalau pemerintah kalah sama penjahat kita boikot aja pemerintah ini, serukan jangan bayar pajak dan sejenisnya,“ tegas dia.
Senada dengan Yusuf Sitanggang, salah seorang pengemudi ojek daring di Medan, Zulfikar juga mengaku resah keluar mencari nafkah hingga larut malam.
Menurutnya pemerintah dan aparat keamanan harus memiliki strategi khusus mengantisipasi begal dan geng motor. Misalnya membuat operasi khusus untuk menangkap begal dan geng motor agar
masyarakat bisa mencari nafkah hingga malam hari dengan aman dan nyaman.
"Buatlah operasi senyap bang, petugas gabungan ini patroli pakai preman, kalau pakaian dinas sama aja. Nanti setelah mereka patroli, gantian begal yang patroli mencari korban, sama aja enggak guna,” ucap pria berusia 57 tahun ini.
Zulfikar kembali mengingatkan pemerintah segera menyelesaikan masalah begal dan geng motor.
"Kalau tak terselesaikan juga begal dan geng motor ini, tak ada gunanya kita bayar pajak di negara ini, keamanan saja tak mampu diciptakan, cocoknya kita kemana-mana bawa senjata untuk jaga diri dari begal," ujarnya.
Penyalahgunaan Narkoba Jadi Masalah Utama Begal dan Geng Motor
Sosiolog dari Universitas Sumatra Utara Suryadi menyebut, penyalahgunaan narkoba menjadi penyebab utama begal dan geng motor di Kota Medan saat ini.
Ia juga mengibaratkan narkoba di Kota Medan sebagai lumbung perbuatan kriminal, dimana jika seseorang dalam pengaruh narkoba, maka bisa saja orang tersebut nekat melakukan perbuatan kriminal, seperti begal dan geng motor.
Oleh karena itu, ia mengingatkan jika lumbung ini dibakar atau dimusnahkan, pasti kejahatan seperti begal dan geng motor akan hilang.
"Mereka ini karena pengaruh penyalahgunaan narkotika, sehingga nekat berbuat apa saja. Sedangkan bandar tidak pernah disentuh," ungkap Suryadi, Jumat (7/7/2023).
Permasalahan lain, lanjut dia, pemerintah setempat tidak serius dan tidak berani memberantas peredaran narkotika, termasuk begal serta geng motor. Apalagi begal dan geng motor di Kota Medan merupakan persoalan kompleks banyak menyangkut segala hal dan penanganannya melibatkan lintas sektor. Sayangnya itu, kata Suryadi, tidak dilakukan pemerintah.
"Tidak ada, tidak pernah. Kalau bicarakan ini tidak ada, cuma media yang mengekspos itu. Padahal ini menjadi masalah kita bersama, tidak cukup sebatas patroli keliling, tapi dibahas dari beberapa segi sesuai kapasitas para ahli," katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi mengaku geram dengan aktivitas begal yang meresahkan masyarakat, terutama di Kota Medan.
Eks Ketua PSSI ini juga mengklaim telah meminta Kapolda Sumut untuk melakukan tindakan tegas dan terukur kepada pelaku begal dan geng motor.
"Para begal itu, tolong hentikan itu," katanya.
Bekas Pangkostrad ini menegaskan akan menghentikan begal dan geng motor yang meresahkan masyarakat. Ia akan melibatkan Satpol PP Sumut untuk memberantas begal dan geng motor.
"Jadi, kalau tidak bisa menghentikan, saya paksa menghentikan. Saya punya kekuatan Satpol Pol PP," ucap Edy.
Orang nomor satu di Sumut ini juga mengakui maraknya begal dan geng motor tidak lepas dari masalah peredaran narkoba yang membuat pelaku nekat melakukan aksi kejahatan jalanan.
"Jadi, jangan kau pakai narkoba itu. Yang pastinya, begal-begal itu berhenti lah," tegas Edy Rahmayadi.