Mengenal Frugal Living, Penjelasan dan Tips

Ilustrasi gaya hidup frugal living. (Foto: PARBOABOA/Fika)

PARBOABOA  - Saat ini hampir semua harga kebutuhan hidup mengalami kenaikan. Sedangkan penghasilan masih stagnan atau tidak mengalami kenaikan.

Mendapatkan uang tambahan atau pekerjaan sampingan merupakan salah satu topik yang sering dibicarakan saat ini.

Akan tetapi, menghasilkan uang lebih banyak bukanlah solusi jika tidak tahu cara membelanjakannya dengan bijak.

Tidak masalah jika ada penghasilan tambahan setiap bulan. Namun, jangan pernah berhenti menabung atau menginvestasikan uang tersebut.

Frugal living atau hidup hemat, dipercaya bisa menjadi salah satu solusi dalam mengatasi persoalan keuangan.

Bagi banyak orang, hidup hemat terdengar seperti belanja di toko barang bekas dan tetap tinggal di dalam rumah dibandingkan keluar. Namun ternyata, hidup hemat jauh lebih besar daripada itu.

Dilansir dari laman Wealth Simple, Kamis (04/07/2024), hidup hemat berarti menyadari pengeluaran dan fokus pada beberapa prioritas keuangan.

Seseorang yang ingin hidup hemat harus memikirkan tujuan terpentingnya dan bagaimana mengubah keuangannya dapat membantunya mencapai target itu.

Misalnya seorang guru yang kesulitan melunasi pinjaman mungkin akan mempertimbangkan untuk mencari teman sekamar, mengajar les atau tinggal di kota yang murah.

Seorang dokter yang bermimpi pensiun pada usia 40 tahun mungkin akan mempertimbangkan untuk menjalani gaya hidup yang lebih sederhana dibandingkan membeli rumah senilai Rp1 miliar.

Tidak ada jalan yang jelas menuju frugal living atau hidup hemat. Ini adalah gaya hidup umum yang mendorong orang untuk melepaskan apa yang sebenarnya tidak dipedulikan, demi mendapatkan lebih banyak hal yang sebenarnya diinginkan.

Kadang, berarti menghabiskan lebih banyak waktu untuk menghemat uang, namun bisa juga berarti menghabiskan uang untuk mengulur waktu untuk diri sendiri. Itu semua tergantung pada prioritas pribadi.

Meski tidak ada definisi pasti tentang hidup hemat, ada sejumlah metode dan strategi yang bisa diterapkan.

Sebelum memulai perjalanan hidup hemat, perlu diketahui ke mana perginya uang. Hanya dengan begitu, kita bisa memutuskan ke mana uang harus disalurkan.

Mulailah dengan memilih metode penganggaran, seperti aplikasi atau spreadsheet. Mungkin perlu waktu untuk menemukan yang paling sesuai jika belum pernah membuat anggaran sebelumnya.

Mulai dengan hanya melacak berapa banyak yang dibelanjakan dan membagi transaksi tersebut ke dalam beberapa kategori.

Setelah satu bulan, lihat pengeluaran dan apa yang membuat diri terkejut. Kebanyakan orang terkejut ketika mereka mengetahui berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk kebiasaan makan siang harian atau mingguan mereka.

Setelah mengetahui cara membelanjakan uang, dapat segera memutuskan perubahan apa yang ingin dilakukan. Misalnya, membawa bekal makan siang, mudah diselesaikan. Lainnya seperti penghapusan biaya pembayaran mobil, akan lebih sulit diterapkan.

Mengubah kebiasaan finansial menjadi hidup hemat adalah keputusan gaya hidup yang sangat besar. Seperti berolahraga atau makan sehat. Jangan berkecil hati jika perlu waktu berminggu-minggu untuk melihat hasilnya.

Selanjutnya, perumahan biasanya merupakan bagian terbesar dari anggaran. Jika dapat menghemat biaya perumahan, kita akan memiliki lebih banyak uang untuk hal-hal lain, seperti perjalanan, pensiun atau memulai bisnis sendiri.

Bagi siapa pun yang ingin pindah atau membeli rumah baru, pertimbangkan biaya renovasi. Jika memiliki rumah yang lebih besar, akan banyak biaya untuk utilitas.

Selain itu juga diperlukan furnitur atau dekorasi baru. Pajak properti juga merupakan pertimbangan penting lainnya.

Belanja barang bekas juga merupakan salah satu tips hidup hemat yang tidak lekang oleh waktu. Entah itu mobil atau pakaian bekas.

Hampir semua hal lebih murah jika bukan barang baru, dan bisa ditemukan pilihan umum yang juga berfungsi dengan baik.

Beberapa contoh yang kurang umum termasuk membeli furniture bekas, dekorasi rumah, aksesoris dan peralatan dapur, pakaian anak-anak dan banyak lagi.

Membeli barang bekas bukan berarti harus mencari-cari di pasar loak di akhir pekan. Ini bisa jadi berbelanja di toko konsinyasi, di mana kita bisa menemukan desainer berkualitas tinggi dengan harga murah.

Di sisi lain, belanjaan bisa menjadi pengeluaran variabel terbesar dalam anggaran seseorang. Bukan hal yang aneh bagi keluarga untuk menghabiskan jutaan rupiah untuk belanjaan tanpa menyadari ada cara yang lebih baik.

Editor: Fika
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS