PARBOABOA – Gelandang kunci Arsenal, Declan Rice, angkat bicara mengenai kepindahannya yang menghabiskan biaya sebesar £105 juta.
Setelah sukses memimpin West Ham meraih kejayaan di Liga Konferensi Europa musim lalu, pemain berusia 24 tahun ini resmi menjadi pemain termahal Arsenal dan sekaligus pemain Inggris termahal dalam sejarah ketika ia bergabung dengan The Gunners pada musim panas ini.
Rekor transfer sebelumnya dipegang oleh Nicolas Pepe, yang diboyong dari Lille dengan harga £72 juta pada musim panas 2019. Sementara itu, langkah Jack Grealish dari Aston Villa ke Manchester City dengan biaya £100 juta pada tahun 2021 mencatatkan rekor transfer Inggris sebelumnya.
Pemain muda yang sebelumnya menghiasi skuad Chelsea ini telah menjadi sorotan dengan rumor kembalinya ke The Blues, selain juga menjadi target potensial bagi Manchester City dan Manchester United.
Rice telah membuktikan kemampuannya dengan mencetak dua gol dan memberikan dua assist dalam 18 penampilannya untuk Arsenal, di mana ia menjadi starter di semua pertandingan baik di Premier League maupun Liga Champions.
Meski dikenal sebagai gelandang bertahan, Rice seringkali ditempatkan sebagai gelandang serang, memberikan kontribusi besar dalam membantu Arsenal mengumpulkan 27 poin dari 12 pertandingan pembukaan mereka dan duduk di posisi ketiga dalam klasemen.
Gugup yang Wajar
Meski memiliki kualitas luar biasa sebagai gelandang bertahan, Rice sering menempati peran sebagai gelandang nomor delapan.
Dalam mengomentari transfernya yang mencengangkan, Rice mengakui bahwa label harga sembilan digit membuatnya merasa gugup, tetapi ia yakin bahwa tetap menjadi dirinya sendiri telah membuat transisi menjadi lebih mulus.
"Ketika proses transfer berlangsung, saya merasa sangat gugup karena melibatkan jumlah uang yang sangat besar. Itu wajar jika dipikirkan. Anda menjadi manusia yang dibeli dengan harga £105 juta, rasanya tidaklah normal. Tapi, saya melihatnya sebagai apresiasi terhadap kontribusi saya di West Ham, terhadap nilai yang mereka lihat dalam diri saya," ucap Rice dalam konferensi pers, seperti yang dilansir oleh Daily Mail.
Tantangan Berat
Meski menghadapi tekanan dari label harga yang besar, Rice mengungkapkan bahwa ia hanya fokus pada peran dan kontribusinya di atas lapangan.
Meskipun mengakui bahwa tiga minggu pertama pramusim merupakan masa sulit dalam menghadapi perubahan, pemain asal Inggris ini menyatakan bahwa dia mulai merasa nyaman setelah beberapa minggu.
"Ketika saya menandatangani kontrak dengan Arsenal, saya hanya berpikir bahwa saya perlu tetap menjadi Declan Rice, menjadi diri saya sendiri, tanpa perlu berubah. Saya yakin semuanya akan berjalan lancar. Masa-masa awal di klub baru memang selalu sulit, tetapi setelah beberapa minggu, saya mulai merasa nyaman," tambah Rice.
Pada akhirnya, Rice menekankan bahwa harga transfernya tidak membebani dirinya, dan ia hanya fokus untuk memberikan yang terbaik di atas lapangan.
"Saya tidak terlalu memikirkan soal harga. Saya hanya bermain sepak bola dan mencoba memberikan performa terbaik. Saya tidak membiarkan hal itu mempengaruhi cara saya bermain atau bentuk kontribusi apa pun. Saya hanya pergi ke lapangan latihan dan berusaha memberikan yang terbaik," tutupnya.
Editor: Michael