Yahoo Finance kembali merilis daftar perusahaan terbaik dan terburuk di tahun 2021. Untuk tahun ini, gelar perusahaan terburuk jatuh kepada Meta yang merupakan perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Yahoo Finance menentukan daftar perusahaan terburuk berdasarkan pemungutan suara yang dilakukan oleh 1.541 pembaca pada 4-5 Desember 2021.
Hasilnya, pembaca Yahoo Finance ternyata dilaporkan paling "marah" dengan Meta, perusahaan yang menaungi media sosial Facebook, WhatsApp, dan Instagram.
Sementara itu, Microsoft berhasil menyabet predikat sebagai perusahaan terbaik 2021. Alasannya, perusahaan yang didirikan Bill Gates berhasil menembus kapitalisasi pasar 2 triliun dollar AS.
Selain itu, harga saham Microsoft juga menghijau dengan lonjakan hingga 53 persen dari awal tahun hingga 16 Desember 2021 (year to date/ytd).
Facebook selama tahun ini berada dalam kubangan kontroversi. Sebut saja saat berada dalam pusaran kasus antimonopoli dan menghadapi banyak tudingan dari pelapor yang mengklaim Facebook mengabaikan masalah keamanan demi pertumbuhan.
Kongres juga kerap meminta jawaban dari perusahaan dari dua sisi. Sementara beberapa kritikus, termasuk kaum konservatif mengatakan Facebook terlalu mengawasi pendapat dan menahan pendapat dalam platform.
Adapula kritikus yang mengatakan Facebook memungkinkan adanya penyebaran informasi yang salah.
Facebook juga disalahkan karena adanya ekstremisme saya kanan dan juga merusak demokrasi di seluruh dunia.
Yahoo Finance mencatat, ada beberapa alasan yang membuat pembacanya paling "kesal" dengan Meta/Facebook.
Keluhan paling banyak yang datang dari responden survei ialah soal kekhawatiran sensor dari pengguna berideologi sayap kanan dan konservatif.
Mereka kesal karena merasa aturan kebebasan berbicara di Facebook tidak adil. Mereka menuntut hak untuk berbicara apapun yang mereka inginkan di platform.
Meski 8% terbilang kecil, Meta sebenarnya memperoleh 50% suara lebih banyak dari Alibaba yang ada di posisi kedua. Yahoo Finance mengatakan alasan dipilihnya Meta sebagai perusahaan terburuk bukan hanya karena satu pelanggaran, tapi karena serangkaian keluhan dari banyak pihak.
"Ada keluhan signifikan tentang sensor, terutama dari suara sayap kanan dan konservatif yang merasa bahwa 'kebijakan kebebasan berbicara' tidak adil dan mereka merasa memiliki hak untuk mengungkapkan apa yang mereka inginkan di platform," kata Yahoo Finance.
Selain masalah politik, Meta juga dilanda beberapa kontroversi besar sepanjang tahun 2021. Mulai dari kebijakan privasi baru WhatsApp yang kontroversial, kritik terhadap proyek Instagram for Kids, sampai bocornya dokumen internal dan kesaksian whistleblower Frances Haugen yang membuat Meta jadi perhatian regulator.
Tapi Meta tidak perlu berkecil hati. Survei Yahoo Finance menemukan bahwa 30% dari responden mengatakan Meta masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki citranya.
Salah satu responden menyarankan Meta untuk mengakui dan meminta maaf atas kesalahannya, sekaligus menyumbangkan keuntungannya untuk membantu mengatasi kerugian yang sudah diciptakan.