PARBOABOA, Jakarta - Badan Anti Teror Polri Densus 88 mengeluarkan klaim mengejutkan mengenai jaringan terorisme Negara Islam Indonesia (NII). Dimana jaringan ini diduga berkeinginan untuk melengserkan pemerintahan saat ini dan berniat untuk mengganti ideologi Pancasila dengan syariat Islam.
Dalam keterangannya, Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, hal ini terungkap berdasarkan pengakuan 16 orang anggota NII yang ditangkap selama bulan Maret di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Kemudian barang bukti yang disita dari anggota NII ini juga mendukung pengakuan tersebut.
"Barang bukti yang ditemukan juga menunjukkan sejumlah rencana yang tengah disiapkan oleh jaringan NII Sumatera barat, yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum tahun Pemilu 2024," kata Kombes Aswin, Senin (18/4).
Densus 88 juga menemukan beberapa dokumen yang merujuk keinginan NII untuk mengganti ideologi Pancasila dengan syariat Islam, sistem khilafah dan hukum Islam.
Dimana NII Sumbar ini mempunyai visi dan misi yang sama dengan kelompok Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (TII) yang dipimpin Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.
"Dari sejumlah barang bukti yang ditemukan dalam bentuk dokumen tertulis menunjukkan bahwa jaringan NII di Sumatera Barat memiliki visi-misi yang sama persis dengan NII Kartosuwiryo," lanjut Aswin.
Selain itu, NII ini juga dapat menimbulkan ancaman teror karena mereka mempersiapkan senjata tajam atau golok dan mencari pandai besi untuk memasok senjata tajam tesebut.
Perekrutan Anggota NII
Kelompok teroris ini diduga mempunyai sekitar 1.125 anggota, dimana anak-anak dibawah umur juga terlibat. Sebanyak 833 orang anggota NII disebut tinggal di wilayah Kabupaten Dharmassraya dan 292 lainnya di Kabupaten Tanah Datar.
Proses perekrutan anggota NII juga digelar secara terstruktur dan sistematis dalam 4 tahapan, yang disebut P1 (Pencorakan 1), P2, P3, hingga P4.
Pada keempat tahap tersebut secara berjenjang tiap calon anggota NII akan diberi materi dan nilai-nilai terkait menghafal Sapta Subaya, pemahaman syari'at Islam dan ibadahnya, sejarah perjuangan umat Islam, ma’rifatul insan, siroh nabawi, dan berbagai nilai-nilai 'keislaman' versi NII.
Setiap calon anggota juga akan melalui tiga tahap bai'at yaitu bai'at jama'ah imammah, bai'at NII/kenegaraan, dan bai'at perjuangan. Terkhusus bagi yang akan diangkat menjadi pengurus/pejabat, ada tambahan yaitu bai'at kepengurusan.
Densus 88 saat ini masih terus mengusut dan menelusuri jaringan kelompok teroris NII ini mulai dari kewilayahan hingga tingkat pusat, karena NII ini sudah menyebar ke beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta, Tangerang, Jawa Barat, Bali, Sulawesi, Maluku dan Sumbar.