Pernah Jadi Pebasket Tertinggi di NBA, Tacko Fall Akan Pindah ke Klub China

Pebasket Tacko Fall akan berpindah ke klub Nanjing Tongxi Monkey Kings pada 2024 mendatang. (Foto: Instagram/ @tacko._fall)

PARBOABOA, Jakarta – Tacko Fall, yang pernah menjadi pemain basket tertinggi di National Basketball Association (NBA) pada 2021, kini berencana untuk melanjutkan karier dengan klub asal China.

Pemain berpostur tinggi 2,29 meter ini akan bergabung dengan klub bola basket Chinese Basketball Association (CBA), Nanjing Tongxi Monkey Kings pada 2024 mendatang.

Keputusan tersebut diambil setelah kontraknya dengan Xianjiang Flying Tiger berakhir di tahun ini.

Usut punya usut, tampaknya keputusan Fall untuk meninggalkan panggung NBA dipengaruhi oleh kurangnya peluang untuk menunjukkan potensinya.

Pengalaman terakhirnya bersama Cleveland Cavaliers di musim 2021-2022 hanya terbatas pada 11 pertandingan, di mana dia rata-rata mencetak 1,1 poin dan 2,1 rebound per pertandingan.

Sebuah kontribusi yang terbilang minim untuk pemain sekelas Fall. Sementara saat bersama Boston Celtics, Fall bermain sebanyak 26 pertandingan dalam dua musim dengan kontribusi rata-rata 2,7 poin dan 2,6 rebound.

Perjalanan Karier Tacko Fall

Elhadji Tacko Sereigne Diop Fall alias Tacko Fall, bintang basket asal Senegal, memulai perjalanannya menuju ketenaran di dunia basket sejak usia 16 tahun.

Meskipun awalnya lebih tertarik pada sepakbola, tinggi badannya yang luar biasa akhirnya mengarahkannya ke dunia basket.

Tacko Fall memulai perjalanan seriusnya di Amerika Serikat, di kota Houston, Texas, di sekolah Jamie's House Charter School, di mana ia tidak hanya mendalami olahraga basket tetapi juga berkesempatan berlatih bersama legenda basket NBA, Hakeem Olajuwon. 

Hakeem Olajuwon, yang merupakan representasi center dengan kemampuan komprehensif pada masanya, memberikan pengaruh besar pada perkembangan Tacko Fall.

Setelah belajar banyak dari Olajuwon, Tacko Fall memutuskan untuk melanjutkan karirnya di University Central of Florida (UCF). 

Bergabung dengan UCF, Tacko Fall muncul sebagai center yang mengesankan untuk Knights. Di musim Freshman, ia mencatatkan statistik solid dengan rataan 7.4 poin, 5.9 rebound, dan 2.3 block per game.

Tacko terus mengasah kemampuannya, memperbaiki performanya di musim Sophomore dengan rataan 10.9 poin, 9.5 rebound, dan 2.6 block per game. 

Pada musim terakhirnya bersama UCF pada 2018-2019, Tacko Fall semakin menunjukkan potensinya dengan mencatatkan 11.1 poin dan 7.6 rebound per game.

Setelah empat musim bermain di level College, Tacko Fall memutuskan untuk menjajaki panggung profesional melalui NBA Draft 2019. 

Meskipun tidak terpilih dalam 60 urutan pertama NBA Draft 2019, Tacko Fall tidak patah semangat. Ia memutuskan untuk membuktikan nilai dan kemampuannya dengan bergabung dalam Summer League bersama tim Boston Celtics.

Keputusannya membayar hasil, dengan penampilan impresif di Las Vegas membuat Celtics memberinya kontrak, menjadikannya Undrafted Player 2019 bersama Carsen Edwards. 

Tacko Fall, dengan tinggi badan yang mencolok, membawa kelebihan besar bagi Boston Celtics di sisi pertahanan. Keunggulan utamanya terletak pada kemampuannya melakukan block yang spektakuler.

Selama empat musim di UCF, Tacko mencatatkan rataan 2.4 block per pertandingan dari total 115 pertandingan.

Statistik ini menjadi senjata mematikan dalam strategi pertahanan Celtics, mengukuhkan posisinya sebagai pemain bertahan yang diandalkan.

Editor: Yohana
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS