PARBOABOA, Jakarta - Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) bakal mengadakan festival bola basket guna menyambut FIBA Asia 2022. Festival ini rencananya diadakan di lima kota besar, yakni Timika, Bali, Surabaya, Yogyakarta dan Jakarta.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Perbasi, Danny Kosasih mengatakan bahwa FIBA Asia Cup 2022 akan berlangsung di Istora, Senayan, Jakarta pada 12-24 Juli 2022. Jadi, Perbasi ingin melakukan pemanasan sekaligus mengkampanyekan olahraga bola basket ke seluruh pelosok Indonesia.
"FIBA insya Allah akan diselenggarakan di Istora. Menuju FIBA Asia Cup itu, festival insya Allah akan berjalan di lima kota. Pertama di Timika, kemudian Bali, Surabaya, Yogyakarta, dan terakhir Jakarta," ucap Danny.
Dengan adanya festival ini, diharapkan banyak bibit baru yang muncul untuk nantinya dibina sehingga menambah awareness masyarakat terhadap event bola basket di Indonesia.
Festival bertajuk Indonesian Basketball Festival (IBF) ini, akan menggelar pertandingan bola basket untuk kategori putra dan putri yang berasal dari sejumlah tim di masing-masing daerah.
Untuk pemainnya, hanya diperbolehkan yang berusia 19-22 tahun saja. Mereka nantinya akan bertarung dalam tiga series, yakni regional series, regional champions, dan championship series.
“Kenapa usianya 19-22? Karena ini adalah bibit yang setengah matang tapi ini adalah usia usianya sangat kurang dari pembinaannya. Kami harapkan kompetisi kategori umur ini akan mematangkan semua atlet muda,” ujar Danny.
Selain itu, terdapat sejumlah entertainment yang melibatkan penonton seperti bazaar, meet and greet dengan legenda bola basket hingga klinik kepelatihan. Semuanya dilakukan untuk memeriahkan acara.
“IBF 2022 ini akan kita manfaatkan untuk menggelorakan, memasyarakatkan olahraga yang sedang kita bangun. Meskipun Piala Asia FIBA hanya diselenggarakan di Jakarta, tapi glorifikasi basket ini ada di seluruh indonesia,” kata Ketua Pelaksana Indonesia Basketball Festival, Junas Miradiarsyah dalam konferensi pers virtual, Selasa (4/1).
Junas mengungkapkap, sebenarnya ada banyak kota-kota potensial di Indonesia di luar dari lima kota tersebut. Namun, Perbasi memutuskan kota-kota tersebut lantaran melihat potensi-potensi pemain basket di daerah itu.
"Sebetulnya ada banyak sekali kota potensial di Indonesia cuma pertama waktu dan kedua kami berpikir efektif dan efisien, sehingga kami tetapkan pemilihan dari potensi pemainnya," ujarnya.
Sementara itu, persiapannya masih berjalan dalam trek yang benar. Panitia penyelenggara juga akan menyiapkan opsi-opsi jika terjadi hal yang tidak terduga.
"Artinya, penyelenggaraan tetap jalan hanya mekanisme operasional yang kita siapkan seperti batasan penonton dan protokol kesehatannya. Insya Allah penyelenggaraan ini bisa berjalan sukses. Tak hanya sisi kepesertaan, tapi animo masyarakat yang mengedepankan Prokes yang sangat baik dan tanggung jawab itu harus secara penuh kami jalankan," kata Junas.