PARBOABOA – Penyakit Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang banyak dialami masyarakat Indonesia.
Kebanyakan masyarakat menggunakan pengobatan secara medis dalam melakukan penanganan penyakit hipertensi.
Dilansir dari laman Healthline, Jumat (21/06/2024), jika seorang pasien didiagnosis menderita hipertensi primer, perubahan gaya hidup dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi selain harus meminum obat setiap harinya.
Namun, jika perubahan gaya hidup saja tidak cukup atau tidak lagi efektif, dokter mungkin akan meresepkan obat penurun tekanan darah tinggi.
Terkadang, hipertensi tetap ada meskipun penyebab utamanya telah diobati. Dalam hal ini, dokter biasanya akan bekerjasama dengan pasien untuk mengembangkan perubahan gaya hidup dan meresepkan obat untuk membantu menurunkan tekanan darah.
Banyak orang melalui fase coba-coba dengan obat tekanan darah. Dokter mungkin perlu mencoba obat yang berbeda sampai dia bisa menemukan satu kombinasi obat yang cocok untuk penderita hipertensi.
Beberapa obat yang biasanya digunakan untuk mengobati hipertensi antara lain Beta Blocker. Beta Blocker akan membuat jantung bergerak lebih lambat dan dengan kekuatan yang lebih kecil.
Hal ini mengurangi jumlah darah yang dipompa melalui pembuluh darah setiap kali berdetak. Sehingga akan menurunkan tekanan darah. Ini juga memblokir hormon tertentu dalam tubuh yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Selain itu juga ada Diuretik. Kadar natrium yang tinggi dan kelebihan cairan dalam tubuh dapat meningkatkan tekanan darah.
Diuretik yang juga disebut pil air dapat membantu ginjal membuang kelebihan natrium dari tubuh. Seiring dengan hilangnya natrium, cairan ekstra dalam aliran darah akan berakhir di urin, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Selain secara medis, ada juga pengobatan rumahan untuk tekanan darah tinggi. Perubahan gaya hidup sehat dapat membantu mengendalikan faktor penyebab hipertensi. Di antaranya adalah mengembangkan pola makan yang menyehatkan jantung.
Pola makan yang sehat untuk jantung sangat penting untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Penting juga untuk mengontrol tekanan darah tinggi dan mengurangi risiko komplikasi seperti penyakit jantung, stroke dan serangan jantung.
Pola makan yang bisa menyehatkan jantung menekankan pada buah-buahan, sayuran, gandum dan protein tanpa lemak seperti ikan.
Menurunkan hipertensi dari rumah bisa juga dengan meningkatkan aktivitas fisik. Selain membantu menurunkan berat badan, olahraga juga dapat membantu menurunkan tekanan darah secara alami dan memperkuat sistem kardiovaskular.
Usahakan untuk melakukan aktivitas fisik sedang selama 150 menit setiap minggunya, yaitu 30 menit selama lima kali seminggu.
Di sisi lain, jika penderita hipertensi mengalami obesitas, menjaga berat badan dalam jumlah sedang dengan pola makan yang menyehatkan jantung dan meningkatkan aktivitas fisik dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Stres juga bisa menjadi salah satu pemicu utama tekanan darah meningkat. Oleh karena itu, ada baiknya penderita hipertensi mengatasi stres. Salah satu cara yang baik untuk mengatasi stres adalah melakukan olahraga.
Beberapa aktivitas lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres antara lain meditasi, tarik napas dalam-dalam, pijat, relaksasi otot, yoga atau tai chi. Tidur yang cukup juga dapat membantu mengurangi tingkat stres.
Jika penderita hipertensi adalah seorang perokok, dokter biasanya akan menyarankan untuk berhenti. Bahan kimia dalam asap tembakau dapat merusak jaringan tubuh dan mengeraskan dinding pembuluh darah.
Sama halnya dengan konsumsi alkohol yang terlalu banyak. Dapatkan bantuan untuk mengurangi jumlah minuman beralkohol atau berhenti minum sama sekali. Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah.
Editor: Fika