PARBOABOA - Porifera adalah hewan yang kebanyakan hidup di perairan dangkal, laut, dan juga perairan tawar. Umumnya hewan ini disebut dengan Spons.
Porifera hidup menempel pada berbagai macam substrat, seperti bebatuan, pecahan cangkang, hingga batu karang di dasar laut.
Selain itu, porifera bergantung pada partikel-partikel yang tersuspensi di dalam air sebagai makanannya.
Dalam dunia biologi istilah Porifera dikenal sebagai salah satu filum yang termasuk dalam klasifikasi avertebrata, yaitu hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Bagi kamu yang penasaran dengan jenis hewan ini, Berikut Parboaboa akan memberi penjelasan terkait apa itu Porifera, lengkap dengan struktur, klasifikasi, ciri, reproduksi dan manfaatnya.
Simak baik-baik, yah!
Apa itu Porifera?
Dikutip dari Buku Biologi Kelompok Pertanian yang ditulis oleh Deden Abdurahman (2008), hewan spons atau Porifera adalah hewan multiseluler yang paling sederhana, tidak memiliki kepala atau anggota badan lain layaknya hewan.
Oleh karena itu, dihubungkan oleh saluran-saluran yang terbuka di ujungnya dan membentuk pori-pori.
Porifera berasal dari bahasa latin, yakni "porus" yang berarti lubang kecil atau pori-pori, dan "ferre", yang berarti mempunyai atau mengandung.
Dapat disimpulkan bahwa porifera adalah hewan berpori.
Tersebar sekitar 10.000 spesies, sebagian besar Porifera mendiami lingkungan air laut.
Hewan ini cenderung bersifat sessile, artinya mereka hidup melekat pada substrat tertentu.
Keanekaragaman Porifera terlihat dari variasi bentuk, ukuran, dan warna yang dimiliki oleh berbagai spesies.
Klasifikasi umum Porifera seringkali didasarkan pada materi yang membentuk rangkanya.
Ciri-ciri Porifera
Melansir dari Buku Pasti Bisa Biologi untuk SMA/MA Kelas X yang ditulis oleh Tim Ganesha Operation,ciri ciri Porifera adalah sebagai berikut.
- Habitatnya di lingkungan perairan, baik itu air tawar maupun air laut.
- Tubuhnya terdiri atas 2 lapisan atau disebut diplobastik seperti ubur-ubur. Lapisan tersebut terdiri yakni ekstoderm dan endoderm. Ekstoderm terdiri dari sel-sel epitelium pipih (pinakosit), sedangkan endoderm terdiri dari sel-sel berflagel (koanosit) yang berperan dalam pencernaan makanan dan regulasi pergerakan air.
- Antara ekstoderm dan endoderm terdapat lapisan mesoglea yang mengandung sel amebosit untuk peredaran makanan dan transportasi sisa metabolisme. Selain itu, terdapat skleroblas yang berfungsi sebagai pembentuk rangka tubuh atau spikula.
- Memiliki bentuk tubuh yang bervariasi, seperti vas bunga, silindris, bulat, atau bercabang. Struktur tubuhnya yang berpori disebut sebagai spongocoel.
- Memiliki sistem saluran air yang berbeda-beda, termasuk askon (sederhana), sikon (lebih kompleks dan besar), dan leukon (paling besar dan kompleks).
- Memiliki pori sebagai lubang masuknya air dan oskulum sebagai lubang keluarnya air. Kedua struktur ini memainkan peran penting dalam sirkulasi air dan filtrasi makanan.
- Reproduksinya dilakukan secara aseksual (membentuk kuncup, gemula/kuncup dalam) dan seksual (fertiliasi antara sel telur dan sperma secara eksternal).
Strkutur Porifera
Porifera memiliki struktur tubuh yang unik, sebagaimana dijelaskan dalam buku Super Modul Biologi SMA Kelas X, XI, dan XII karya Fitri Lianingsih, S.Si dan Sri Lestari Ningsih, S.Si (2018: 122).
Komponen-komponen utama dari struktur tubuh Porifera adalah sebagai berikut:
1. Spongocoel (Rongga Tubuh)
Bagian tubuh Porifera ini merupakan suatu rongga yang disebut spongocoel.
2. Ostia (Lubang Masuk Air)
Ostia adalah lubang-lubang pada tubuh Porifera yang berfungsi sebagai jalur masuknya air.
3. Osculum (Lubang Keluar Air)
Osculum adalah lubang tempat air keluar setelah melewati tubuh Porifera.
4. Dua Lapisan Sel pada Dinding Tubuh
Dinding tubuh Porifera terdiri dari dua lapisan sel, yaitu lapisan luar yang terdiri dari sel pinakosit sebagai pelindung, dan lapisan dalam yang terdiri dari sel koanosit yang berperan dalam aliran air, penangkapan, dan pencernaan zat makanan.
5. Lapisan Non Seluler (Mesohil)
Di antara sel pinakosit dan koanosit, terdapat lapisan non seluler atau mesohil yang terdiri dari protein bergelatin seperti arkeosit, skleroblast, dan amebosit.
6. Spikula (Penopang Tubuh)
Spikula adalah struktur yang berfungsi sebagai penopang tubuh Porifera. Spikula memiliki variasi bentuk sesuai dengan jenis Porifera, dan terbentuk dari kalsium, serabut spongin, atau kalsium karbonat.
Klasifikasi Porifera
Dilansir dari Buku Siap Menghadapi Ujian Nasional 2009: Biologi SMA/MA yang ditulis oleh R.Gunawan Susilowarno (2008), berdasarkan jenis zat penyusun kerangkanya klasfikasi porifera adalah sebagai berikut;
1. Calcarea
- Spikula terdiri dari zat kapur (CaCO3).
- Tubuh berbentuk silinder, dengan panjang mencapai 2,5 cm.
- Saluran air berbentuk silinder.
- Contoh hewan porifera: Leucosolenia sp, Scypha gelatinosa, Grantia sp, dan Ctathrina sp.
2. Hexatinellida
- Kerangka terbuat dari zat kersik/zat silikat.
- Mempunyai cabang-cabang berjumlah enam (hexatine).
- Bentuk tubuh menyerupai bunga karang atau gelas, dengan panjang sekitar 1 cm.
- Habitatnya di laut.
- Contoh hewan porifera: Euplectella aspergillum dan Pheronema sp.
3. Demospongia
- Kerangka terdiri dari serat-serat spongin/zat silikat.
- Bentuk tubuh bervariasi, dengan panjang antara 2 hingga 10 cm.
- Dapat ditemukan baik di air laut maupun air tawar.
- Contoh hewan porifera: Spongilla sp (hidup di air tawar), Spongla sp, dan Euspongia sp (hidup di air laut).
Reproduksi Porifera
Dilansir dari Buku Biologi untuk SMA KELAS X SEMESTER 2 yang ditulis oleh Istamar Syamsuri, Dkk (2007), macam-macam reproduksi porifera adalah sebagai berikut;
1. Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual pada Porifera terjadi melalui pembentukan kuncup atau tunas.
Kuncup-kuncup ini muncul dari bagian "kaki" tubuh Porifera dan tetap melekat pada induknya.
Apabila dari satu tangkai terbentuk beberapa Porifera baru yang berkumpul, koloni akan terbentuk.
Selain itu, kemampuan regenerasi Porifera sangat tinggi. Jika tubuhnya terpotong, setiap potongan memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.
2. Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual pada Porifera melibatkan pembentukan sel kelamin atau gamet.
Sel gamet berkembang dari sel amebosit khusus yang disebut arkeosit, yang kemudian membentuk sperma dan ovum.
Spermatozoa yang dihasilkan berenang dalam air untuk mencapai ovum yang berada di mesoglea. Karena satu tubuh Porifera menghasilkan kedua jenis gamet, yaitu gamet jantan dan betina, Porifera termasuk dalam kategori hermafrodit.
Pertemuan sperma dan ovum menghasilkan zigot, dan proses ini terjadi di dalam mesoglea.
Zigot tersebut berkembang menjadi larva bersilia yang berenang mencari tempat untuk menempel.
Setelah menempel, larva akan mengalami inversi, di mana sel-sel berflagela yang semula berada di lapisan luar akan berpindah ke bagian dalam dan bertransformasi menjadi sel koanosit.
Selama perkembangannya, larva bersilia yang telah menempel akan mengalami proses pembalikan lapisan tubuh, sehingga sel koanosit yang sebelumnya berada di lapisan luar menjadi bagian dalam.
Akhirnya, larva ini tumbuh dan berkembang menjadi individu Porifera yang baru.
Manfaat Porifera dalam Kehidupan Manusia
Porifera tidak terlalu banyak menguntukan manusia, tetapi juga tidak merugikan.
Dikutip dari Buku Biologi untuk SMA KELAS X SEMESTER 2 yang ditulis oleh Istamar Syamsuri, dkk (2007), Porifera menguntungkan karena sposnya (dari spesies Spongie sp) dapat digunakan untuk alat gosok tubuh pada waktu mandi.
Hal ini karena spikula terbuat dari serabut protein spogin yang lunak. Tubuh porifera yang mati ada juga yang digunakan sebagai hiasan.
Demikianlah informasi mengenai pengertian porifera lengkap dengan struktur, klasifikasi, ciri, reproduksi dan manfaatnya. Semoga informasi ini bermanfaat buat kamu, ya.