PARBOABOA, Jakarta - Proses evakuasi rombongan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono yang mendarat darurat di kawasan hutan Muaro Emat, Kerinci terpaksa dihentikan karena cuaca buruk pada Senin (28/02/2023) sore.
Rombongan yang berisi delapan orang itu harus melewati malam kedua di dalam hutan setelah pendaratan yang terjadi pada Minggu (19/02/2023) kemarin, menunggu proses evakuasi kembali dilanjutkan besok.
Kasi Operasi Basarnas Jambi, Manca mengatakan, terdapat kabut tebal yang datang secara tiba-tiba saat helikopter datang untuk mengevakuasi. Hal ini kemudian membuat jarak pandang tim evakuasi menjadi terbatas, sehingga diputuskan untuk menghentikan sementara operasi penyelamatan.
"Dapat kami laporkan, evakuasi korban melalui udara kami hentikan," ujarnya, Senin (20/2/2023).
Manca memastikan rombongan tersebut aman, karena tim SAR yang datang dari jalur darat dan udara sudah berada di lokasi. Kebutuhan logistik untuk seluruh tim yang ada di lokasi saat ini sudah tercukupi.
"Ada dokter dari polisi yang tiba di lokasi dan melaksanakan penanganan medis. Tim yang ada di lokasi sudah membuat tenda darurat dan saling menguatkan antar personel," lanjutnya.
Proses evakuasi rombongan Kapolda Jambi ini, kata Manca, tidak memungkinkan apabila dilakukan melalui jalur darat. Kawasan perbukitan dan pepohonan yang lebat akan mempersulit proses evakuasi. Karena itu, tim SAR tetap akan mengevakuasi para korban itu dengan menggunakan helikopter dan peralatan hoist, besok pagi.
"Tim sudah kita koordinasi untuk membersihkan dari ranting supaya tidak ada partikel bahaya yang mengenai para korban," ujar Manca.
Seperti diketahui, Helikopter Polri jenis Super Bell 3001 yang mengangkut Kapolda Jambi dan sejumlah jajarannya mendarat darurat di area Bukit Tamia, Kerinci, Jambi, Minggu (19/2/2023) kemarin. Insiden ini diduga terjadi karena cuaca buruk.
Seluruh penumpang helikopter tersebut ditemukan dalam keadaan selamat, meskipun mereka terluka.