Bagaimana Proses Terjadinya Kabut? Berikut Penjelasannya Lengkap dengan Jenis-jenisnya

Proses terjadinya kabut (Foto: Karol Wisniewski/Pexels)

PARBOABOA – Kabut merupakan salah satu fenomena alam yang bisa terjadi secara alamiah. Meski sering kita lihat, namun fenomena alam ini masih menyimpan banyak misteri yang menarik untuk dikulik.

Mengutip dari Journal Earth Nature Science Life, kabut adalah fenomena alam yang terjadi ketika uap air di udara mengembun dan membentuk titik-titik air yang sangat kecil. Biasanya, akan terlihat seperti awan yang berada di dekat permukaan tanah.

Pada dasarnya, kabut sering terjadi di daerah bersuhu dingin dengan kelembaban udara yang tinggi. Lantas, bagaimana fenomena ini bisa terjadi?

Agar lebih memahaminya, berikut Parboaboa telah merangkum seputar proses terjadinya kabut di pagi hari secara lengkap. Yuk, simak ulasannya sampai habis ya!

Apa Itu Kabut?

Ilustrasi kabut (Foto: lum3n/pexels)

Kabut adalah hasil dari kondensasi uap air dekat permukaan tanah, mirip dengan awan. Fenomena ini biasa terjadi di daerah dataran tinggi dan bersuhu dingin.

Menurut National Geographic, proses terjadinya kabut adalah ketika uap air mengembun dengan tingkat kelembaban hampir 100%.

Salah satu tempat yang sangat berkabut di dunia adalah Grand Banks di lepas pantai pulau Newfoundland, Kanada, karena pertemuan arus dingin dari utara dan arus hangat dari Selatan.

Saat udara jenuh dengan uap air mendingin di bawah titik beku akan terjadi kabut. Jika udara terjadi di daerah industri, kabut bisa bercampur dengan asap, menciptakan kabut berasap yang dapat mengiritasi mata dan paru-paru.

Di kota-kota besar, asap dari kendaraan dan polutan lainnya bisa mengubah menjadi kabut berasap, membentuk ozon dan zat racun lainnya di dalam udara. Kabut berasap ini dapat merusak kesehatan.

Mirip dengan hujan asam, jika terjadi kabut berasap dapat dicegah dengan mengurangi pencemaran atmosfer. Selain itu, kabut juga dapat terbentuk dari uap air yang naik dari tanah, tumbuhan, sungai, danau, dan laut.

Jenis Jenis Kabut

Ilustrasi kabut (Foto: Pixabay)

Secara umum, terdapat beberapa jenis kabut, di antaranya:

1. Kabut Adveksi

Kabut adveksi terbentuk ketika aliran udara melintasi permukaan dengan suhu yang berbeda. Contohnya, kabut laut di pesisir pantai yang terjadi saat udara lembab dan hangat melewati permukaan yang dingin.

Kabut uap juga termasuk dalam kategori ini, yaitu yang terjadi karena aliran udara dingin yang melewati permukaan air hangat dan bertemu dengan uap air yang mengembun.

2. Kabut Frontal

Kabut frontal terbentuk saat dua massa udara dengan suhu yang berbeda bertemu. Ini terjadi ketika hujan turun dari udara hangat ke udara dingin, menyebabkan uap air mengembun saat mencapai titik jenuh.

3. Kabut Radiasi

Kabut radiasi terjadi di malam hari ketika udara tenang dan tanah memancarkan panas. Lapisan kabut mulai terbentuk di seluruh permukaan tanah dan bertambah tebal seiring berjalannya waktu. Kamu akan sering melihatnya di sekitar lembah.

4. Kabut Gunung

Kabut gunung terbentuk saat uap air naik di atas lereng gunung. Udara dingin yang bergerak ke atas tidak dapat menahan uap air, dan ini menghasilkan kabut di sepanjang lereng gunung.

Selain empat jenis kabut di atas, ada pula berbagai jenis lainnya seperti kabut angin, kabut basah, kabut es, kabut lembah, kabut uap, dan kabut udara tropis.

Proses Terjadinya Kabut di Pegunungan

Ilustrasi kabut (Foto: Instagram/@eberhard grossgastelger)

Proses pembentukan kabut di pegunungan mirip dengan proses pembentukan awan. Kabut terjadi ketika uap air atau air dalam bentuk gas menggumpal menjadi titik air yang melayang di udara, yang kita lihat sebagai kabut.

Waktu terjadinya adalah ketika suhu udara menjadi lebih lembab atau suhu turun, terutama saat malam berubah menjadi pagi. Kabut terbentuk saat udara dingin bertemu dengan udara hangat.

Setelah terbentuk, beberapa kabut terus naik dan berubah menjadi awan, sementara yang lain jatuh ke tanah karena lebih berat. Kabut yang tetap di permukaan, seperti embun pada tumbuhan, akan menguap ketika terkena sinar matahari.

Proses Terjadinya Kabut Asap

Proses terjadinya kabut asap sedikit berbeda dengan fenomena kabut di gunung. Lantas, bagaimana proses terjadinya kabut asap?

Mengutip dari laman resmi Asia Research, kabut terbentuk dari polutan gas yang menggabungkan diri menjadi partikel-partikel yang menyebabkan cahaya matahari tersebar.

Radikal OH memiliki peran penting dalam proses ini dan sejumlah penelitian telah menemukan cara baru dalam proses pembentukannya.

Temuan ini memiliki implikasi penting untuk pemurnian udara dan industri energi. Studi ini menyoroti bahwa partikel jelaga dapat menjadi sumber radikal OH, yang dapat membantu menjelaskan pembentukan kabut yang terus-menerus terjadi di beberapa daerah.

Eksperimen baru menunjukkan bahwa partikel jelaga dapat menghasilkan radikal OH ketika terkena udara dan sinar matahari.

Itulah informasi seputar proses terjadinya kabut, lengkap dengan jenis-jenisnya. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Editor: Juni
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS