Protozoa Adalah Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Contoh, dan Perannya dalam Ekosistem Alam

Gambar Protozoa (Foto: Pexels/Monstera Production)

PARBOABOA- Protozoa merupakan kelompok organisme mikroskopis yang termasuk ke dalam kingdom Protista dan juga organisme uniseluler yang memiliki struktur seluler yang beragam.

Organisme ini tersebar di berbagai habitat di seluruh dunia dan memainkan peran penting dalam ekosistem.

Keberadaan hewan ini memang jarang sekali diketahui manusia, karena ukurannya yang mini dan bukan termasuk jenis hewan yang mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk itu, pada pembahasan kali ini Parboaboa akan mengajak kamu untuk menjelajahi pengertian, ciri-ciri, klasifikasi, contoh serta peran penting organisme uniseluler ini dalam ekosistem alam. Simak informasinya berikut ini!

Apa itu Protozoa?

Pengertian Protozoa (Foto: Pexels/Katerina Holmes) 

Menurut buku Mudah dan Aktif Belajar Biologi karya Oleh Rikky Firmansyah, dkk (2009), protozoa adalah organisme uniseluler yang termasuk dalam kelompok kingdom Protista.

Kata "protozoa" berasal dari bahasa Yunani, yaitu "proto" yang berarti "pertama" dan "zoa" yang berarti "hewan".

Protozoa merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang atau disebut dengan invertebrata.

Meskipun disebut hewan, organisme ini berbeda dari hewan multiseluler karena hanya terdiri dari satu sel yang lengkap dengan struktur dan fungsi organisme.

Ciri-ciri Protozoa

Menurut Brum et al (1994:813), ada lebih dari 40.000 spesies organisme ini yang hidup di berbagai habitat baik itu di darat, air, maupun hidup bersama organisme lain sebagai parasit.

Sebagai spesies yang cukup unik organisme ini dikenal memiliki ciri-ciri yang tidak umum dimiliki organisme lain.

Berikut ini adalah beberapa ciri ciri protozoa yang perlu untuk kamu ketahui:

1. Uniseluler

Makhluk ini terdiri dari satu sel yang kompleks dan lengkap. Mereka merupakan organisme uniseluler terkecil dalam dunia hewan.

2. Eukariotik

Memiliki  sel inti yang memisahkan materi genetik dari sitoplasma. Mereka termasuk dalam domain Eukarya.

3. Tidak Memiliki Dinding Sel

Organisme ini tidak memiliki dinding sel yang kaku seperti pada tumbuhan dan bakteri. Sel mereka dilapisi oleh membran sel yang fleksibel.

4. Mobilitas

Sebagian besar organisme ini memiliki kemampuan untuk bergerak aktif.

Beberapa menggunakan silia (rambut getar), flagela (bulu cambuk), atau pseudopodia (tonjolan pada tubuh) untuk bergerak.

Ada juga spesies mereka yang tidak dapat bergerak dan bergantung pada arus air atau pergerakan inangnya.

5. Heterotrof

Sebagai hewan bersel satu mereka juga memiliki ciri organisme heterotrof, yang berarti mereka mendapatkan nutrisi dengan memakan organisme lain atau bahan organik terurai.

Beberapa protozoa adalah pemangsa dan memakan bakteri, alga, atau organisme bersel satu lain.

Ada juga spesies mereka yang hidup sebagai parasit pada organisme inangnya.

6. Sistem Reproduksi

Protozoa bereproduksi dengan cara aseksual maupun seksual.

Reproduksi aseksual dapat melibatkan pembelahan sel seperti pembelahan biner atau pembentukan tunas.

Reproduksi seksual melibatkan pertukaran materi genetik antara individu dalam spesies mereka.

Hal ini juga yang menjadikan protozoa berkembang biak dengan cara mandiri karena tidak selalu memerlukan organisme lain untuk bereproduksi.

7. Habitat yang Beragam

Organisme ini dapat ditemukan di berbagai habitat, baik di air maupun di darat.

Mereka hidup di air tawar, air laut, tanah, hutan hujan, dan bahkan di dalam tubuh hewan dan manusia.

8. Sensitif Terhadap Lingkungan

Organisme ini memiliki tingkat kepekaan yang tinggi terhadap perubahan lingkungan. Mereka dapat merespons perubahan suhu, pH, kelembaban, dan ketersediaan nutrisi di sekitarnya.

9. Keanekaragaman

Organisme ini memiliki keanekaragaman yang luar biasa. Mereka dapat berbentuk bulat, oval, atau memiliki bentuk yang tidak teratur.

Selain itu, ada juga spesies mereka yang memiliki struktur khusus seperti flagela, silia, atau pseudopodia. Ciri-ciri ini mencerminkan keragaman dan adaptasi mereka terhadap berbagai lingkungan dan gaya hidup.

Meskipun protozoa adalah organisme mikroskopis, mereka memiliki peran yang penting dalam ekosistem dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan di planet ini.

Klasifikasi Protozoa

Organisme bersel satu ini dikelompokkan ke dalam kingdom Protista.

Kingdom Protista mencakup organisme uniseluler atau koloni sederhana yang tidak termasuk dalam kingdom lain seperti tumbuhan, hewan, atau jamur.

Klasifikasi mereka didasarkan pada beberapa kriteria, termasuk struktur sel, cara pergerakan, dan sifat-sifat lainnya. Berikut adalah beberapa kelompok utama dalam klasifikasi protozoa:

1. Phylum Sarcomastigophora

Kelompok ini mencakup organisme mereka yang memiliki struktur tubuh yang berbeda-beda, tetapi memiliki kesamaan dalam pergerakan dengan bantuan ekstensi sel seperti pseudopodia, flagela, atau silia.

Contohnya adalah amoeba, flagellata, dan ciliata.

2. Phylum Apicomplexa

Kelompok ini terdiri dari organisme parasit yang umumnya memiliki tahap hidup kompleks dan menginfeksi vertebrata. Contoh yang terkenal adalah Plasmodium yang menyebabkan malaria.

3. Phylum Ciliophora

Kelompok ini mencakup organisme yang memiliki struktur sel yang kompleks dengan silia yang digunakan untuk pergerakan dan makanan.

Contoh yang terkenal adalah Paramecium.

4. Phylum Zoomastigophora

Kelompok ini mencakup organisme yang memiliki flagela untuk pergerakan.

Beberapa anggotanya adalah parasit yang menyebabkan penyakit pada manusia, seperti Trypanosoma yang menyebabkan penyakit tidur dan Leishmania yang menyebabkan leishmaniasis.

5. Phylum Microspora

Kelompok ini mencakup organisme parasit yang kecil dan mirip dengan fungi. Mereka menginfeksi hewan vertebrata dan invertebrata.

6. Phylum Myxozoa

Kelompok ini terdiri dari organisme parasit yang menginfeksi vertebrata dan invertebrata air. Mereka memiliki siklus hidup yang kompleks dan menghasilkan spora yang tahan lama.

7. Phylum Euglenozoa

Kelompok ini mencakup organisme yang memiliki ciri khas seperti adanya flagela dan klorofil. Beberapa anggotanya dapat melakukan fotosintesis, seperti Euglena.

Penting untuk dicatat bahwa klasifikasi organisme mereka terus berkembang seiring penelitian dan pemahaman tentang organisme ini.

Seiring dengan kemajuan ilmiah, kemungkinan ada perubahan atau penambahan dalam klasifikasi protozoa di masa depan.

Contoh Protozoa

Terdapat beberapa jenis organisme ini yang memiliki peran dan karakteristik yang berbeda. Berikut adalah beberapa contoh protozoa yang umum dijumpai beserta penjelasannya:

1. Amoeba

Amoeba adalah organisme yang memiliki bentuk tubuh berubah-ubah dan sering diidentifikasi dengan adanya pseudopodia (alat pergerakan berupa tonjolan pada tubuh). Mereka hidup di air tawar, laut, dan tanah.

Amoeba adalah jenis organisme pemakan bakteri dan organisme lain. Beberapa spesies amoeba juga bisa bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia, seperti amoebiasis.

2. Paramecium

Paramecium adalah organisme yang berbentuk seperti telur dengan adanya rambut getar (silium) yang digunakan untuk bergerak. Mereka hidup di air tawar dan memakan bakteri serta partikel organik kecil.

Paramecium juga memiliki sistem kontraktil yang disebut vakuola kontraktil, yang membantu dalam mengeluarkan kelebihan air dari sel.

3. Trypanosoma

Trypanosoma adalah genus yang termasuk dalam kelompok parasit. Beberapa spesies Trypanosoma dapat menyebabkan penyakit serius pada manusia dan hewan, seperti penyakit tidur (sleeping sickness) pada manusia dan penyakit Chagas pada manusia dan hewan. Parasit ini ditularkan melalui vektor seperti lalat tsetse.

4. Plasmodium

 Plasmodium adalah genus yang menjadi penyebab penyakit malaria pada manusia. Malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles yang membawa parasit Plasmodium.

Plasmodium menginfeksi sel darah merah dan menyebabkan gejala seperti demam, menggigil, dan anemia. Penyakit ini dapat menjadi fatal jika tidak diobati dengan tepat.

5. Euglena

Euglena adalah organisme yang memiliki kemampuan untuk berfotosintesis.

Mereka memiliki pigmen fotosintesis seperti klorofil yang memungkinkan mereka menghasilkan makanan sendiri dengan memanfaatkan sinar matahari.

Euglena juga memiliki flagela yang digunakan untuk bergerak. Mereka dapat ditemukan di air tawar dan air laut.

6. Giardia

Giardia adalah genus yang menyebabkan penyakit giardiasis pada manusia. Infeksi terjadi melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi oleh cyst (bentuk tidak aktif) Giardia.

Gejala giardiasis termasuk diare, kram perut, dan kehilangan berat badan. Giardia dapat ditemukan di air tawar yang tercemar.

7. Trichomonas

Trichomonas adalah genus yang menyebabkan penyakit trikomoniasis pada manusia. Infeksi biasanya terjadi melalui hubungan seksual.

Pada wanita, trikomoniasis dapat menyebabkan vaginitis, sedangkan pada pria, dapat menyebabkan uretritis. Trichomonas hidup di saluran alat kelamin dan kemih.

Peran Protozoa Terhadap Ekosistem Alam

Organisme bersel satu ini ternyata memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai organisme mikroskopis.

Beberapa peran penting mereka adalah sebagai berikut:

1. Konsumen Mikroba

Organisme ini memakan mikroorganisme seperti bakteri dan alga mikroskopis.

Dengan melakukan ini, mereka berperan sebagai konsumen mikroba dalam rantai makanan mikroba, membantu mengendalikan populasi mikroorganisme dan menjaga keseimbangan ekosistem.

2. Pengurai Bahan Organik

Beberapa spesies mereka bertindak sebagai pengurai bahan organik.

Mereka membantu dalam proses dekomposisi bahan organik yang mati, mengurai materi organik menjadi zat yang lebih sederhana dan nutrien yang dapat digunakan oleh organisme lain.

Dengan demikian, organisme ini berperan dalam siklus nutrien dan menjaga keberlanjutan ekosistem.

3. Simbiosis

Beberapa spesies mereka menjalin hubungan simbiosis dengan organisme lain. Contohnya adalah organisme mereka yang terdapat dalam saluran pencernaan hewan ruminansia, seperti sapi dan domba.

Spesies ini membantu dalam pencernaan serat kasar yang sulit dicerna oleh hewan tersebut.

4. Indikator Kualitas Lingkungan

Kehadiran dan keberagaman organisme ini dapat digunakan sebagai indikator kualitas lingkungan. Beberapa spesies mereka sangat sensitif terhadap perubahan kondisi lingkungan, seperti polusi atau perubahan suhu.

Dengan memonitor keberadaan dan keanekaragaman organisme ini, kita dapat mendapatkan informasi tentang kesehatan dan keberlanjutan ekosistem.

Demikianlah informasi mengenai pengertian protozoa, ciri-ciri, klasifikasi, contoh, dan peran pentingnya dalam ekosistem alam yang mungkin akan menjadi tambahan pengetahuan untuk kalian semua.

Semoga informasi ini bermanfaat buat kamu, ya.

Editor: Ratni Dewi Sawitri
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS