PARBOABOA - Kalau bicara soal band rock legendaris, Queen pasti ada di daftar teratas. Band ini bukan cuma dikenal karena musiknya yang keren, tapi mereka juga berani tampil beda.
Sejak awal, Queen memang sudah menyihir banyak pecinta musik rock di seluruh dunia. Terlebih keberanian mereka untuk selalu keluar dari zona nyaman.
Tidak banyak yang tahu bahwa nama "Queen" sebenarnya dipilih oleh Freddie Mercury, vokalis mereka yang legendaris.
Freddie, yang dikenal dengan kepribadiannya yang flamboyan dan penuh kepercayaan diri, merasa bahwa nama ini memiliki daya tarik universal.
Selain identik dengan citra megah dan elegan seorang ratu, “Queen” juga mencerminkan ambisi besar mereka untuk menjadi band yang dihormati dan dikenal di seluruh dunia. Dan benar saja, pilihan nama ini menjadi awal dari perjalanan mereka menuju puncak popularitas.
Perjalanan Queen
Sebelum Queen, ada band bernama Smile, yang menjadi cikal bakal terbentuknya band legendaris ini. Band Smile terdiri dari Brian May sebagai gitaris dan Roger Taylor sebagai drummer.
Mereka berdua bertemu saat masih menjadi mahasiswa di Imperial College London, dan sama-sama memiliki ketertarikan pada musik rock.
Brian May, yang dikenal dengan keahliannya dalam bermain gitar, sebelumnya pernah bermain di band lokal. Sedangkan Roger Taylor, yang awalnya belajar menjadi dokter gigi, akhirnya memutuskan untuk lebih serius dalam bermusik.
Freddie Mercury, yang saat itu masih dikenal sebagai Farrokh Bulsara, adalah penggemar berat band Smile. Ia sering datang ke konser-konser mereka dan akhirnya menjadi teman dekat Brian May dan Roger Taylor.
Pada 1970, ketika vokalis band Smile memutuskan untuk keluar, Freddie menawarkan diri untuk menjadi vokalis mereka. Di sinilah awal mula Freddie bergabung, dan bersamaan dengan itu, band ini pun berganti nama menjadi Queen.
John Deacon, yang kemudian menjadi bassist Queen, adalah anggota terakhir yang bergabung. John dikenal sebagai pribadi yang pendiam tetapi sangat berbakat dalam bermain bass.
Dia bergabung dengan Queen pada 1971 setelah beberapa audisi. Keempat anggota ini akhirnya melengkapi formasi Queen yang kita kenal hingga sekarang.
Freddie Mercury, yang membawa energi dan kreativitas luar biasa ke dalam band, lahir di Zanzibar dengan nama Farrokh Bulsara.
Dibesarakan di India sebelum pindah ke Inggris, Freddie memiliki perpaduan budaya yang memengaruhi gaya dan kepribadiannya.
Selain menjadi vokalis dengan suara kuat dan jangkauan vokal luar biasa, Freddie juga seorang seniman berbakat. Dia adalah otak di balik logo ikonik Queen yang kita kenal sebagai "Queen Crest."
Logo ini menggabungkan simbol-simbol zodiak dari setiap anggota band: singa untuk Roger Taylor dan John Deacon yang berzodiak Leo, kepiting untuk Brian May yang berzodiak Cancer, dan peri untuk Freddie Mercury yang berzodiak Virgo.
Sementara itu, Brian May dikenal tidak hanya karena permainan gitarnya yang khas dan nada-nada megah, tetapi juga karena kecintaannya pada ilmu pengetahuan.
Brian memiliki gelar PhD dalam bidang astrofisika dan menciptakan sendiri gitar "Red Special" yang menjadi bagian integral dari suara Queen.
Di sisi lain, Roger Taylor dikenal sebagai drummer penuh energi dan memiliki kemampuan vokal yang kuat. Roger sering menyanyikan beberapa lagu Queen dan memainkan banyak instrumen selain drum, seperti gitar dan bass.
John Deacon mungkin dikenal sebagai anggota yang paling pendiam, tetapi permainannya di bass memberikan fondasi yang kuat untuk banyak lagu Queen.
Dia menulis beberapa hit besar seperti "Another One Bites the Dust" dan "I Want to Break Free."
Setelah Freddie Mercury meninggal pada 1991, John perlahan menarik diri dari dunia musik, memilih untuk menjalani kehidupan yang lebih privat, meskipun kontribusinya dalam musik Queen tetap abadi.
Queen Berani Beda
Satu hal yang bikin Queen beda dari band lainnya adalah keberanian mereka untuk melampaui batasan genre. Mereka tidak pernah terpaku pada satu jenis musik aja, malah sebaliknya, mereka justru memadukan berbagai elemen dari rock, opera, pop, sampai funk dalam lagu-lagu mereka.
Contoh paling epik tentu aja "Bohemian Rhapsody." Lagu ini semacam karya monumental yang memadukan berbagai genre dalam satu paket.
Kalau biasanya orang bakal bilang “tidak mungkin,” Queen malah bilang “kenapa tidak?” dan itu bikin mereka jadi pionir di industri musik.
Pas "Bohemian Rhapsody" pertama kali dirilis, banyak yang ragu apakah lagu sepanjang enam menit ini bakal diterima oleh radio.
Tapi Queen tetap maju tanpa ragu. Dengan keyakinan yang kuat, lagu ini terbukti jadi salah satu hit terbesar mereka.
"Bohemian Rhapsody" juga berhasil jadi pelopor dalam penggunaan video musik sebagai alat promosi yang efektif. Jadi, bisa dibilang, Queen bukan cuma menciptakan musik yang keren, tapi juga kasih arah baru buat industri musik.
Live Aid dan Freddy Mercury
Kalau kita ngomongin momen paling berkesan dalam sejarah Queen, penampilan mereka di Live Aid di 1985 pasti langsung muncul di pikiran.
Bayangin, cuma dengan 20 menit di atas panggung, mereka berhasil menciptakan salah satu penampilan live paling ikonik sepanjang masa.
Pada saat itu, popularitas Queen memang sempat meredup, tapi Live Aid jadi momen kebangkitan mereka.
Di depan ribuan penonton di Stadion Wembley dan jutaan orang yang nonton di rumah, Queen tampil dengan penuh energi. Mereka bawain beberapa lagu hit dengan cara yang bikin semua orang terpukau.
Penampilan di Live Aid ini juga menunjukkan karisma luar biasa Freddie Mercury. Dengan gayanya yang khas, Freddie bisa bikin penonton merasa terhubung dan hanyut dalam suasana.
Freddie Mercury tidak hanya dikenal sebagai vokalis dengan karisma yang kuat, tetapi juga memiliki bakat lain yang jarang diketahui, salah satunya desain grafis.
Freddie adalah otak di balik logo ikonik Queen yang kita kenal hingga sekarang. Logo ini, yang dikenal dengan sebutan "Queen Crest," menggabungkan simbol-simbol zodiak dari setiap anggota band.
Singa untuk Roger Taylor dan John Deacon yang berzodiak Leo, kepiting untuk Brian May yang berzodiak Cancer, dan peri untuk Freddie Mercury yang berzodiak Virgo.
Di tengahnya, ada huruf "Q" besar yang melambangkan nama band, lengkap dengan mahkota yang menunjukkan keagungan Queen sebagai band.
Logo ini bukan hanya keren secara visual, tetapi juga memiliki makna mendalam yang mencerminkan karakteristik masing-masing anggota.
Ini adalah salah satu bukti bahwa Freddie adalah seniman sejati, tidak hanya di atas panggung, tetapi juga dalam hal menciptakan identitas visual yang kuat untuk Queen.