Selamat Hari Jantung Sedunia, Yuk Kepoin Sejarahnya!

Selamat Hari Jantung Sedunia 2021

PARBOABOA, Siantar – Setiap tanggal 29 September, seluruh dunia memperingati World Heart Day (WHD) atau Hari Jantung Sedunia. Tahun ini, hari jantung sedunia jatuh pada Rabu, 29 September 2021. Gimana sih sejarahnya?

Adanya peringatan hari jantung sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit kardiovaskular dan cara mengendalikannya untuk mencegah dampak yang lebih luas.

Hari Jantung Sedunia ini ditetapkan oleh Federasi Jantung Dunia (World Heart Federation) yang bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Presiden Federasi Jantung Dunia, Antoni Bayés de Luna sudah menetapkan gagasan ini dari tahun 1997 hingga 1999. Namun, peringatan pertama Hari Jantung Sedunia 2021 berlangsung pada 24 September 2000. Hingga tahun 2011, Hari Jantung Sedunia diperingati pada hari Minggu terakhir di bulan September.

Setiap tahun, Hari Jantung Sedunia mempunyai tema yang berbeda. Menurut World Heart Federation, tema Hari Jantung Sedunia tahun 2021 adalah "Use Heart To Connect" atau Gunakan Hari untuk Terhubung.

Tema tersebut bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat terkait pengetahuan, kasih sayang, dan peran masing-masing masyarakat terkait kesehatan jantung.

Tak hanya bagi diri sendiri, tema tersebut juga dimaksudkan agar kita bisa memastikan kesehatan jantung orang-orang di sekeliling kita. Seperti orang tua serta anak-anak muda, misalnya. Mengingat penyakit jantung juga berpotensi terjadi pada anak muda.

Masalah jantung adalah salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Menurut data dari WHF tahun 2021, WHF mencatat ada lebih dari 520 juta jiwa di seluruh dunia yang mengidap penyakit jantung dan pembuluh darah.

WHF menambahkan bahwa tercatat kematian sekitar 18,6 juta jiwa di seluruh dunia akibat penyakit kardiovaskular. Di Tanah Air, Institute for Health Metrics & Evaluation (IHME) membeberkan bahwa sekitar 14,4 persen penyebab kematian adalah penyakit jantung koroner.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat penyakit kardiovaskular meningkat seiring tahun sebanyak 1,5 persen atau 15 dari 1.000 orang. Saat ini, 4,2 juta orang Indonesia menderita penyakit kardiovaskular, dan hampir 2,8 juta dari angka tersebut adalah penyakit jantung.

Dalam peringatannya tahun ini, Yayasan Jantung Indonesia (YJI) mengajak seluruh masyarakat untuk beradaptasi termasuk dalam hal menjaga kesehatan jantung saat pandemi COVID-19.

Sebelumnya banyak masyarakat yang melakukan perawatan kesehatan jantung dengan mendatangi langsung fasilitas kesehatan. Namun saat pandemi, kita pun dituntut untuk lebih inovatif dan beralih ke digital.

Selain karena merasa khawatir untuk datang langsung ke fasilitas kesehatan, konsultasi dengan dokter jarak jauh juga dinilai dapat meminimalisir kontak langsung.

Menurut ketua umum YJI Esti Nurjadin, dalam situasi pandemi seperti saat ini, telemedicine dapat dijadikan sarana untuk berkonsultasi yang aman. Terlebih, dengan bantuan teknologi kita pun dapat dengan mudah mengukur tekanan darah atau detak jantung secara mandiri lewat smartphone.

Alat digital dan aplikasi di ponsel yang marak beredar di pasaran dapat membantu kita melakukan prevensi terhadap penyakit jantung dan kardiovaskular. Serta membantu memantau kesehatan secara cepat dan mudah.

Artinya, pandemi pun bukanlah suatu penghalang untuk masyarakat bisa tetap memeriksakan kesehatan jantungnya masing-masing secara rutin.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS