PARBOABOA, Jakarta - Ajang balap MotoGP Indonesia akan segera dimulai di Sirkuit Mandalika Lombok mulai 18 sampai 20 Maret mendatang. Namun mengingat pandemi Covid-19 masih belum berakhir, ajang balapan ini akan menerapkan skema travel buble dengan ketat.
Wakil Direktur Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Cahyadi Wanda, mengatakan langkah ini untuk menjaga keamanan dan keselamatan setiap peserta dari paparan virus Covid-19.
"Jadi, skemanya sejak mendarat, mereka, pembalap dan ofisial, sudah terpisah dengan masyarakat. Mereka akan berada dalam gelembung dan hanya akan bertemu dengan sesama panitia," kata Cahyadi di Jakarta, Rabu (2/2).
Skema travel buble ini akan membatasi interaksi pembalap dan ofisial sejak mendarat di bandara. Seperti syarat masuk Indonesia bagi pendatang dari luar negeri pada umumnya, mereka akan mengikuti tes PCR dan akan langsung dikarantina di hotel. Setelah tes PCR dipastikan negatif, seluruh peserta dan ofisial kegiatannya dibatasi di hotel dan sirkuit, sehingga tidak memungkinkan mereka untuk bertemu orang dari luar gelembung.
"Namun aktivitas yang boleh dilakukan sangat terbatas, hanya dari hotel ke sirkuit dan sebaliknya. Jadi, mereka tidak bisa melakukan jumpa fans atau bertemu siapa pun kecuali bertemu dengan orang yang ada dalam gelembung," ucap Cahyadi.
Persiapan lainnya dari pelaksanaan MotoGP ini juga dilakukan dari sisi Sumber daya Manusia guna mencegah terulangnya kejadian saat gelaran World Superbike yang berlangsung pada bulan November tahun lalu. Dalam hal ini pihak penyelenggara akan bekerja sama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) untuk menyiapkan SDM untuk menyukseskan balapan.
"Para senior IMI juga akan diturunkan ke lapangan agar kejadian-kejadian seperti di World Superbike (WSBK) tidak terulang," kata Wakil Ketua Umum Olahraga Sepeda Motor IMI, Sadikin Aksa.
Seperti diketahui Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan MotoGP terakhir kalinya adalah pada tahun 1997 lalu di Sirkuit Sentul, Bogor. Sehingga kesempatan untuk kembali menjadi tuan rumah di MotoGP 2022 ini dapat dimanfaatkan untuk memamerkan keindahan Sirkuit Mandalika kepada masyarakat di seluruh dunia. Kemudian diharapkan semoga kedepannya para pembalap Indonesia akan semakin diakui dan dapat menjadi bagian dari balapan kelas utama di MotoGP tahun-tahun ke depan.
Editor: -