Stunting Adalah: Ini Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Mencegahnya

Ilustrasi penyakit stunting (Foto: Freepik)

PARBOABOA - Stunting adalah sebuah kondisi serius yang menghantui masa anak-anak dan masalah kesehatan global yang membutuhkan perhatian serius. Masalah stunting bahkan menjadi perhatian khusus Kementerian Kesehatan lewat sejumlah kampanyenya.

Hal ini karena stunting bisa mengakibatkan anak gagal tumbuh karena kekurangan nutrisi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.

Lantas, apa itu stunting dan apa penyebabnya?

Dirangkum dari beberapa sumber, berikut adalah penjelasan mengenai apa itu stunting, gejala, penyebab dan cara pecegahannya. Simak sampai selesai ya!

Pengertian Stunting

Ilustrasi (Foto: Freepik)

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) arti stunting adalah perawakan pendek pada balita akibat kekurangan gizi kronik.

Pada tahun 2022, Indonesia menempati urutan ke-4 sebagai negara penyumbang stunting terbesar setelah India, Nigeria, dan Pakistan.

Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan fisik dan perkembangan anak terhambat atau tertunda sebagai akibat dari kekurangan gizi dan nutrisi yang kronis, biasanya terjadi pada masa awal kehidupan, terutama selama periode serba penting, yaitu dari konsepsi hingga dua tahun pertama kehidupan.

Kondisi ini dapat memengaruhi perkembangan otak, sistem kekebalan tubuh, dan kesehatan secara keseluruhan.

Stunting biasanya diukur dengan membandingkan tinggi badan anak terhadap standar tinggi badan yang sesuai dengan usianya. Anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata anak sebaya mereka.

Stunting dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan dan produktivitas anak, serta dapat meningkatkan risiko penyakit kronis di masa dewasa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbagai lembaga kesehatan global serta pemerintah di seluruh dunia berkomitmen untuk mengurangi prevalensi stunting sebagai bagian dari upaya global untuk meningkatkan kesehatan anak dan pembangunan berkelanjutan.

Program gizi, penyuluhan kesehatan, dan perbaikan kondisi sanitasi merupakan beberapa strategi yang dapat membantu mengatasi masalah stunting.

Penyebab Stunting

Penyebab stunting adalah malnutrisi dalam jangka panjang (kronis). Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan anak kekurangan nutrisi adalah:

  • Ibu mengalami malnutrisi atau terserang infeksi selama hamil
  • Anak tidak mendapatkan ASI eksklusif
  • Kualitas gizi MPASI yang kurang
  • Anak menderita penyakit yang menghalangi penyerapan nutrisi, seperti alergi susu sapi atau sindrom malabsorbsi
  • Anak menderita infeksi kronis, seperti tuberkulosis atau cacingan
  • Anak memiliki penyakit bawaan, seperti penyakit jantung bawaan atau thalasemia

Gejala Stunting

Ilustrasi (Foto: Freepik)

Biasanya, stunting adalah mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun. Stunting memiliki gejala-gejala yang bisa Anda kenali, misalnya:

  • Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
  • Pertumbuhan tubuh dan gigi yang terlambat
  • Memiliki kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk
  • Pubertas yang lambat
  • Saat menginjak usia 8-10 tahun, anak cenderung lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata dengan orang sekitarnya
  • Berat badan lebih ringan untuk anak seusianya

Pihak Kementrian Kesehatan menegaskan bahwa stunting adalah ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia.

Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasi mereka.

Selain itu, anak yang menderita stunting akan memiliki riwayat kesehatan buruk karena daya tahan tubuh yang juga buruk. Stunting juga bisa menurun ke generasi berikutnya bila tidak ditangani dengan serius.

Cara Mencegah Masalah Stunting

Ilustrasi (Foto: Freepik)

Ada tiga elemen yang perlu diperhatikan dalam mencegah masalah stunting adalah dengan perbaikan pola makan, pola asuh serta pembenahan sanitasi dan air bersih. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Memperhatikan Pola Makan

Jumlah dan kualitas gizi makanan yang kurang menjadi salah satu penyebab stunting pada anak. Anda perlu membiasakan gizi seimbang dalam makanan anak sehari-hari.

Ada beberapa cara untuk mencapai gizi seimbang yakni perbanyak sumber protein serta konsumsi sayuran dan buah.

Dalam satu piring, setengahnya dapat diisi sumber protein baik hewani maupun nabati. Buat proporsinya lebih banyak dibanding karbohidrat. Sisanya Anda dapat mengisinya dengan sayur dan buah

2. Memberikan Pola Asuh yang Baik

Perilaku orangtua juga andil dalam mencegah stunting. Pola asuh yang baik, termasuk dalam pemberian makanan, menjadi penting.

Edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja dalam hal ini dibutuhkan karena mereka adalah calon ibu dan calon keluarga. Dengan pemahaman yang baik, masalah stunting dapat dicegah sejak ini.

Jangan lupakan juga imunisasi agar anak mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya. Anda dapat mengaksesnya secara gratis di posyandu atau puskesmas terdekat.

3. Sanitasi dan Akses Air Bersih

Risiko infeksi pada anak dapat meningkat apabila akses air bersih dan sanitasi di lingkungan rumah buruk.

Riset Harvard Chan School menyebut diare adalah faktor ketiga yang memicu gangguan kesehatan tersebut.

Adapun salah satu pemicu diare berasal dari kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, Anda perlu membiasakan cuci tangan serta tidak buang air besar sembarangan pada keluarga. Di sini, peran orangtua, terutama ibu sangat penting dalam mengelola kesehatan di keluarga.

Stunting bukanlah takdir yang tidak dapat diubah. Dengan perhatian, kesadaran, dan tindakan bersama, kita dapat mengakhiri stunting.

Ini bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga investasi dalam masa depan anak-anak kita dan perkembangan berkelanjutan masyarakat.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat, kita dapat merentangkan sayap melawan stunting, membuka jalan bagi generasi yang lebih sehat dan lebih kuat.

Demikianlah informasi mengenai apa itu stunting yang perlu diperhatikan. Semoga bermanfaat dan tetap menjaga kesehatan!

Editor: Wanovy
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS