Memahami Sumsum Tulang Belakang: Fungsi, Ciri-ciri Ganguan, dan Penyakit yang Mungkin Diderita

Sumsum Tulang Belakang (Foto: Freepik/brgfx)

PARBOABOA – Sumsum Tulang belakang, juga dikenal sebagai columna vertebralis adalah salah satu komponen utama dari sistem muskuloskeletal manusia.

Lebih dari sekadar sebagai penyangga tubuh, tulang belakang memiliki peran yang sangat penting sebagai saluran pelindung yang menghubungkan seluruh sistem saraf pusat. Oleh karena itu, organ ini bersifat sangat vital dan tidak boleh diabaikan.

Dalam sebuah penelitian yang dilansir dalam jurnal "Spinal Cord Injuries" oleh Joe Bennett (2022), cedera pada struktur sumsum tulang belakang (SCI) diidentifikasi sebagai kondisi medis yang serius yang seringkali mengakibatkan morbiditas yang parah dan cacat permanen.

Pemahaman mendalam tentang anatomi dan fungsi tulang belakang menjadi kunci dalam menjaga kesehatan dan menghindari penyakit atau gangguan yang dapat memengaruhi sistem ini. Simak penjelasan lebih lanjutnya di bawah ini!

Anatomi Sumsum Tulang Belakang

Bagian tulang belakang (Foto: Pixabay/geralt)

Anatomi tulang belakang adalah bidang studi yang memahami struktur dan komponen-komponen yang membentuk bagian tersebut.

Bagian ini adalah saluran yang panjang dan tipis yang terletak di dalam kanal tulang belakang manusia. Komponen utama dalam anatomi sumsum tulang belakang adalah sebagai berikut:

1. Materi Putih

Ini adalah bagian luarnya dan terdiri dari serat saraf yang membawa sinyal saraf dari otak ke bagian-bagian tubuh dan sebaliknya.

Serat-serat ini membentuk jalur-jalur saraf yang berbeda dan dapat diklasifikasikan sebagai serat-serat sensorik yang membawa informasi sensorik dari tubuh ke otak, serta serat-serat motorik yang mengirimkan perintah dari otak ke otot-otot.

2. Materi Abu-Abu

Materi Abu-Abu adalah bagian tengah sumsum dan berisi sel-sel saraf yang berfungsi dalam pemrosesan sinyal saraf.

Selain itu, materi abu-abu ini juga berperan dalam pengaturan refleks otomatis dan berfungsi sebagai hub bagi banyak jalur saraf yang melintasi bagian tersebut.

3. Akar Saraf

Sumsum ini memiliki akar saraf dorsal (atau posterior) dan akar saraf ventral (atau anterior). Akar saraf dorsal terletak di bagian belakang dan mengandung serat-serat saraf sensorik yang membawa informasi sensorik ke tulang belakang.

Akar saraf ventral terletak di bagian depan dan mengandung serat-serat saraf motorik yang membawa perintah motorik dari bagian ini ke otot-otot.

4. Berlian Saraf

Pada beberapa tingkat tulang belakang, ada pembesaran yang disebut berlian saraf (ganglion spinal) yang mengandung sel-sel saraf yang berperan dalam pengolahan sinyal sensorik.

5. Kanal Tulang Belakang

Sumsum ini terletak di dalam kanal tulang belakang, yang terdiri dari rangkaian tulang belakang (vertebrae) yang melindunginya. Kanal tulang belakang ini berfungsi sebagai perlindungan terhadap cedera pada sumsum tersebut.

Fungsi Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) memiliki peran penting dalam sistem saraf pusat dan fungsi tubuh manusia. Fungsi tulang belakang adalah sebagai berikut:

Transmisi Sinyal Saraf

Sumsum tersebut berfungsi sebagai saluran komunikasi antara otak dan berbagai bagian tubuh. Organ tubuh ini akan menerima sinyal saraf sensorik dari berbagai bagian tubuh melalui serat saraf sensorik yang masuk ke akar saraf dorsal, kemudian mengirimkan sinyal ini ke otak untuk diinterpretasi.

Selanjutnya, otak mengirimkan sinyal motorik melalui serat saraf motorik yang keluar dari tulang belakang melalui akar saraf ventral untuk mengendalikan gerakan otot.

  • Refleks: mengatur refleks tubuh. Beberapa refleks sederhana, seperti melengkungkan kaki saat lutut dipukul atau menarik tangan saat menyentuh sesuatu yang panas, diatur oleh sumsum ini tanpa melibatkan otak. Ini memungkinkan respons yang cepat terhadap stimulus berbahaya.
  • Koordinasi Motorik: berperan dalam koordinasi gerakan tubuh. Misalnya, saat Anda berjalan, sumsum ini membantu mengkoordinasikan gerakan otot-otot yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan menggerakkan kaki Anda dengan lancar.
  • Pengaturan Otonom: berkontribusi pada pengaturan sistem saraf otonom yang mengendalikan fungsi otomatis tubuh seperti detak jantung, pernapasan, pencernaan, dan respons terhadap stres.
  • Pengaturan Refleks: bagian ini memiliki kemampuan untuk mengatur refleks yang lebih kompleks, seperti refleks tendon (merespon perubahan tegangan dalam tendon) dan refleks kontraksi otot yang lebih rumit.

Fungsi tulang belakang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari manusia, mengontrol gerakan, merasakan rangsangan, dan menjaga fungsi organ tubuh yang kritis. 

Ciri-Ciri Sakit Sumsum Tulang Belakang

Ilustrasi ciri-ciri sakit sumsum tulang belakang (Foto:  Pinterest/The Scientific World)

Sakit pada sumsum tulang belakang menimbulkan berbagai gejala yang bervariasi tergantung pada jenis, lokasi, dan tingkat keparahan masalah.

Dikutip dari buku Penyakit Infeksi di Indonesia Solusi Kini & Mendatang Edisi Kedua: Solusi kini dan mendatang, diedit oleh Nasronudin, berikut adalah beberapa ciri-ciri umum sakit pada sumsum tulang belakang:

1. Nyeri Punggung Bawah

Salah satu gejala paling umum dari masalah pada sumsum tulang belakang adalah nyeri atau rasa sakit pada daerah punggung bawah (lumbal). Nyeri ini dapat bersifat tumpul, tajam, atau berdenyut, dan bisa terasa konstan atau muncul secara periodik.

2. Kaku atau Terbatasnya Gerakan

Gangguan pada sumsum tulang belakang juga dapat menyebabkan kaku atau terbatasnya gerakan pada punggung bawah. Ini bisa membuat sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti membungkuk, mengangkat benda berat, atau bahkan berjalan.

3. Nyeri yang Merambat

Nyeri dari sumsum tulang belakang dapat merambat ke bagian tubuh lain, seperti kaki atau lengan, tergantung pada lokasi masalah. Ini dapat disebabkan oleh tekanan pada saraf spinal yang keluar dari sumsum tulang belakang.

4. Tingling atau Kesemutan

Beberapa orang dengan masalah pada sumsum tulang belakang juga mengalami sensasi kesemutan atau rasa "terbakar" pada bagian tubuh tertentu. Ini dapat disebabkan oleh tekanan pada saraf.

5. Kelemahan Otot

Terkadang, masalah pada sumsum tulang belakang dapat menyebabkan kelemahan otot pada bagian tubuh yang terkena dampak. Ini bisa mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menggerakkan anggota tubuhnya dengan normal.

6. Gangguan Sensorik

Beberapa orang mungkin mengalami gangguan sensorik seperti hilangnya sensasi sentuhan atau penurunan sensitivitas terhadap suhu di daerah yang terkena masalah pada sumsum tulang belakang.

7. Masalah Kontrol Kandung Kemih atau Usus

Gangguan pada sumsum tulang belakang tertentu dapat memengaruhi kontrol kandung kemih atau usus, yang dapat mengakibatkan inkontinensia urin atau tinja.

8. Kehilangan Fungsi Motorik atau Sensorik

Pada kasus yang lebih parah, masalah pada sumsum tulang belakang dapat menyebabkan kehilangan fungsi motorik atau sensorik yang signifikan pada bagian tubuh yang terkena dampak.

9. Nyeri yang Menjalar pada Malam Hari

Beberapa orang mungkin mengalami peningkatan nyeri pada malam hari atau ketika berbaring. Ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada sumsum tulang belakang.

Penting untuk diingat bahwa ciri-ciri sakit pada sumsum tulang belakang dapat bervariasi antara individu dan bergantung pada jenis gangguan atau masalah tertentu yang terjadi pada tulang belakang.

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau berpotensi terkait dengan sumsum tulang belakang, segera konsultasikan dengan profesional medis untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Gangguan Penyakit Sumsum Tulang Belakang

Dilansir dari jurnal Traumatic Spinal Cord Injury: An Overview of Pathophysiology, Models and Acute Injury Mechanisms, oleh Arsalan Alizadeh (2019), menurut Pusat Statistik Cedera Tulang Belakang Nasional, terdapat 12.500 kasus baru SCI setiap tahunnya di Amerika Utara.

Sumsum tulang belakang adalah bagian penting dari sistem saraf pusat, dan gangguan atau penyakit yang memengaruhi sumsum tulang belakang dapat memiliki dampak serius pada fungsi tubuh.

Beberapa gangguan dan penyakit yang dapat memengaruhinya meliputi:

Cedera Sumsum Tulang Belakang

Dilansir dari jurnal Diagnosis and Treatment of Traumatic Spinal Cord Injury, oleh Andika (2021), cedera traumatis sumsum tulang belakang adalah suatu trauma yang mengenai tulang belakang yang menyebabkan perubahan fungsi motorik, sensorik, dan otonom baik bersifat sementara maupun permanen.

Cedera yang melibatkan sumsum ini, seperti cedera punggung bawah atau leher, dapat menyebabkan kerusakan serius pada fungsi saraf.

Cedera seperti patah tulang belakang atau lesi pada sumsum ini dapat mengakibatkan kehilangan fungsi motorik, sensorik, atau bahkan kehilangan kendali atas fungsi organ.

Mielitis

Mielitis adalah peradangan pada sumsum tersebut yang dapat disebabkan oleh infeksi virus, autoimun, atau gangguan lainnya. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kelemahan otot, kehilangan sensasi, dan masalah kandung kemih atau usus.

Tumor Sumsum Tulang Belakang

Tumor yang tumbuh di dalam atau di sekitar sumsum tulang belakang dapat mengompres struktur ini dan mengganggu transmisi sinyal saraf. Ini dapat menyebabkan berbagai gejala, tergantung pada lokasi tumor.

Stenosis Tulang Belakang

Stenosis tulang belakang adalah penyempitan kanal tulang belakang yang menekan sumsum tersebut. Ini dapat menyebabkan nyeri punggung, kelemahan otot, dan kesulitan berjalan.

Herniasi Diskus

Herniasi diskus adalah kondisi di mana materi dalam cakram tulang belakang menonjol keluar dan dapat menekan tulang belakang atau akar saraf. Ini dapat menyebabkan nyeri punggung, kelemahan, dan gangguan sensorik.

Syringomyelia

Syringomyelia adalah kondisi di mana terbentuk cairan berlebihan dalam saluran tengah tulang belakang, yang dapat menyebabkan kerusakan pada sumsum ini dan gejala seperti nyeri, kelemahan, dan hilangnya sensasi.

Polio

Meskipun jarang terjadi sekarang berkat vaksinasi, polio adalah penyakit virus yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sumsum ini dan dapat mengakibatkan kelumpuhan.

Multiple Sclerosis (MS)

Multiple Sclerosis (MS) adalah penyakit autoimun yang dapat merusak selaput mielin yang melapisi serat saraf dalam sumsum tulang belakang. Ini dapat menyebabkan berbagai gejala neurologis, seperti kelemahan otot, kesulitan bergerak, dan gangguan sensorik.

Pengobatan mungkin melibatkan rehabilitasi fisik, terapi obat-obatan, operasi sumsum tulang belakang, atau pengelolaan gejala.

Penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk diagnosis yang tepat dan rencana perawatan yang sesuai jika Anda mengalami masalah terkait tulang belakang.

Dalam rangka menjaga kesehatan tulang belakang dan sistem saraf pusat yang sangat bergantung padanya, setiap orang harus memahami tentang anatomi dan fungsi sumsum tulang belakang.

Ancaman terhadap kesehatan tulang belakang dapat mengganggu kualitas hidup secara signifikan dari cedera fisik hingga penyakit degeneratif.

Oleh karena itu, perawatan yang baik, pencegahan, dan pemahaman yang lebih dalam tentang peran tulang belakang dalam fungsi tubuh adalah hal yang sangat penting.

Editor: Sari
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS