PARBOABOA – Suspensi merupakan campuran heterogen yang mengandung partikel padat cukup besar untuk sedimentasi.
Berbeda dengan koloid, suspensi mengandung partikel yang lebih besar hingga mencapai 1000 nm sehingga dapat terlihat dengan mata telanjang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sediaan suspensi adalah sistem koloid zat padat yang terserak dalam zat cair dan partikelnya tidak mudah mengendap serta menggumpal karena ukurannya kecil.
Sedangkan, menurut Imam Khoiri, S.Pd dalam bukunya yang berjudul Intisari IPA Kimia SMP, pengertian suspensi adalah campuran kasar yang bersifat heterogen, seperti zat padat dalam zat cair.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan suspensi dan mengapa konsep ini begitu penting dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari? Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Suspensi?
Dikutip dari buku yang berjudul Farmasetika: Dasar-Dasar Ilmu Farmasi karya Heri Wijaya at al, sediaan suspensi adalah sediaan farmasi yang mengandung obat atau bahan lain seperti partikel yang tidak larut dan terdispersi secara merata dalam cairan pembawanya.
Suspensi terbentuk ketika partikel-partikel padat tersebut tidak larut sepenuhnya dalam medium, tetapi tetap terdispersi dan terpisah secara kasar di dalamnya.
Suspensi dalam ilmu kimia sering kali terjadi ketika partikel padat yang lebih besar diendapkan dalam suatu medium cair atau gas, tetapi tidak larut sepenuhnya
Partikel padat tersebut akan terus terdispersi secara kasar dalam medium dan dapat dilihat dengan mata telanjang.
Salah satu contoh suspensi adalah obat. Obat suspensi adalah salah satu bentuk sediaan obat yang mengandung partikel obat yang terdispersi dalam medium cair.
Dalam obat suspensi, partikel obat tersebut memiliki ukuran yang lebih besar daripada partikel dalam larutan, tetapi lebih kecil daripada partikel dalam emulsi.
Obat suspensi digunakan ketika obat sulit larut dalam air atau ketika sediaan obat dalam bentuk tablet atau kapsul tidak memungkinkan.
Suspensi obat dapat digunakan untuk berbagai tujuan pengobatan, baik secara oral, topikal, atau melalui suntikan (parenteral).
Partikel obat dalam suspensi farmasi perlu dijaga agar tetap terdispersi secara merata dalam medium cair.
Untuk itu, suspensi obat sering kali mengandung agen pengemulsi atau penggumpal yang membantu menjaga partikel obat tetap terdispersi dan mencegah pengendapan.
Suspensi obat juga mungkin memerlukan pengocok sebelum digunakan untuk memastikan partikel obat terdistribusi secara merata di dalam persediaan.
Namun, perlu diingat bahwa suspensi obat mungkin memiliki kelemahan, seperti kemungkinan terjadinya pengendapan partikel jika suspensi tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Oleh karena itu, suspensi obat seringkali perlu dikocok sebelum penggunaan untuk memastikan partikel obat terdispersi secara merata.
Dikutip dari buku yang berjudul Buku Ajar Farmasi Fisika karya Hardani, S.Pd., M.Si. at al, sistem suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair.
Dalam suspensi kimia, partikel-padat dapat memiliki berbagai sifat dan ukuran yang berbeda. Partikel dapat memiliki muatan listrik yang memungkinkan mereka untuk saling tolak-menolak atau saling tarik-menarik, sehingga mempengaruhi stabilitas suspensi.
Agar suspensi tetap stabil, kadang-kadang diperlukan aditif atau pengemulsi yang membantu mencegah pengendapan partikel-partikel padat.
Ciri-Ciri Suspensi
Campuran suspensi dapat dikenali dengan melihatnya secara langsung. Beberapa ciri-ciri suspensi adalah sebagai berikut:
1. Memiliki Sifat Heterogen
Suspensi memiliki ciri-ciri heterogen, yang berarti partikel-partikel padat yang terdispersi dapat terlihat dengan mata telanjang dan tidak terdistribusi secara merata dalam medium cair.
Suspensi tampak seperti campuran tidak homogen dan bisa terlihat sebagai partikel-partikel yang terendap di bagian bawah wadah.
2. Campuran akan Mengendap Jika Didiamkan
Partikel-partikel padat dalam suspensi cenderung akan mengendap jika dibiarkan dalam keadaan diam selama beberapa saat.
Pengendapan dapat terjadi karena partikel-partikel padat lebih berat daripada medium cair dan dipengaruhi oleh gravitasi. Agar suspensi tetap terdispersi, perlu adanya pengocokan sebelum penggunaan.
3. Ukuran Partikel yang Bervariasi
Suspensi dapat memiliki ukuran partikel yang bervariasi, mulai dari mikrometer hingga beberapa ratus mikrometer.
Partikel-partikel dalam suspensi ini lebih besar daripada partikel dalam larutan koloid, tetapi lebih kecil daripada partikel dalam suspensi kasar.
4. Memiliki Efek Tyndall
Ketika cahaya melewati suspensi, terjadi efek Tyndall di mana cahaya tersebar oleh partikel-partikel padat yang terdispersi.
Hal ini mengakibatkan suspensi tampak keruh atau terlihat sebagai cahaya terang yang tersebar di sekitar jalur cahaya.
Efek Tyndall ini dapat digunakan untuk membedakan suspensi dari larutan yang tampak transparan.
5. Memerlukan Pengocokan
Suspensi perlu dikocok sebelum penggunaan untuk memastikan partikel-partikel padat terdispersi secara merata dalam medium cair.
Pengocokan membantu mencegah pengendapan partikel dan memastikan konsistensi suspensi yang homogen.
6. Stabilitas Terbatas
Ciri-ciri suspensi adalah memiliki stabilitas terbatas, yang berarti partikel-partikel padat dapat mengendap seiring waktu jika suspensi tidak digunakan atau disimpan dengan benar.
Untuk menjaga stabilitas suspensi, seringkali diperlukan bahan pengemulsi atau penggumpal yang membantu mencegah pengendapan.
7. Tidak Terlarut dengan Jelas
Suspensi tidak terlarut dengan jelas dalam medium cair. Partikel-partikel padat yang terdispersi tetap sebagai partikel-partikel terpisah dalam suspensi, dan mereka tidak membentuk larutan dengan medium cair.
Fungsi Suspensi
Suspensi memiliki berbagai fungsi dalam berbagai indutri. Beberapa fungsi suspensi adalah sebagai berikut dilihat dari berbagai industri:
1. Industri Farmasi
Salah satu fungsi suspensi adalah untuk menghasilkan obat yang stabil dan mudah digunakan dalam bidang farmasi.
Suspensi dapat memperpanjang umur simpan obat dengan mencegah pengendapan partikel obat, mempertahankan kualitas, dan stabilitas obat dalam jangka waktu yang lama.
2. Industri Kosmetik
Suspensi digunakan dalam produk kosmetik seperti krim, losion, atau masker wajah. Partikel-partikel aktif seperti pigmen, partikel pencerah kulit, atau partikel pelembap terdispersi dalam medium untuk memberikan efek kosmetik yang diinginkan.
Suspensi juga dapat memberikan tekstur dan konsistensi yang tepat pada pembuatan produk-produk kosmetik.
3. Industri Makanan dan Minuman
Suspensi digunakan dalam industri makanan dan minuman untuk menciptakan produk dengan tekstur, rasa, atau penampilan tertentu.
Contohnya termasuk saus, saus salad, minuman berbasis susu, atau minuman berbasis buah. Suspensi juga dapat digunakan untuk mempertahankan partikel makanan seperti rempah-rempah atau bubuk dalam suspensi cair, sehingga mudah untuk dikonsumsi atau digunakan.
4. Industri Cat dan Pigmen
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, fungsi dari suspensi adalah untuk menciptakan warna yang diinginkan dan meningkatkan kestabilan partikel pigmen dalam industri cat dan pigmen.
Suspensi pigmen memungkinkan partikel pigmen untuk terdispersi dalam medium cat, sehingga warna dapat diterapkan dengan merata dan tahan lama.
5. Industri Produk Pembersih
Suspensi digunakan dalam produk pembersih dan pemeliharaan seperti pembersih lantai, pembersih kaca, atau pembersih toilet.
Partikel-partikel pembersih atau partikel abrasif terdispersi dalam medium cair untuk membantu membersihkan permukaan dengan efektif.
6. Industri Penelitian dan Laboratorium
Suspensi digunakan dalam penelitian dan laboratorium untuk tujuan analisis, pemisahan, atau pengamatan.
Suspensi partikel atau mikroorganisme dalam medium cair memungkinkan peneliti untuk melakukan eksperimen, pengujian, atau pengamatan dengan kontrol dan presisi yang tinggi.
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem suspensi adalah sistem di mana partikel-partikel padat atau cairan terdispersi dalam medium lainnya. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.