PARBOABOA - Tes buta warna yaitu pengujian atau pemeriksaan kelainan biologis pada mata yang diwariskan turun temurun dari orang tua kepada anak-anaknya.
Hal itu disebabkan oleh keterbatasan sel lancip pada mata untuk menangkap berbagai macam spektrum pada warna tertentu. Aktor terkenal seperti Keanu Reeves juga seorang penderitanya
Pada sel saraf retina terdiri dari sel batang mata yang sangat responsif terhadap warna hitam dan putih, dan sel lancip mata yang responsif pada warna lainnya. Ini terjadi saat saraf cahaya reseptor di retina terjadi perubahan, terutama sel lancip mata.
Jenis Tes Buta Warna
Bukan hanya sangat penting dalam menyelesaikan permasalahan pada penglihatan, tetapi cara ini penting untuk dilakukan berbagai peruntukannya.
Berguna untuk menyeleksi pelamar, pekerja atau instansi di bidang yang mengutamakan kemampuan dalam konsentrasi warna, seperti militer, media, instansi hukum, elektronik, teknik, kedokteran dan penelitian. Berikut beberapa jenisnya:
1. Tes Warna Cambridge
Tes buta warna ini dilakukan dengan memakai sebuah media yaitu layar komputer. Kemudian akan diminta untuk mencocokkan huruf "C" yang berbeda warnanya dengan warna lain yang ada di sekitarnya.
2. Tes Ishihara
Tes buta warna ini merupakan tes yang paling sering dilakukan untuk menyeleksi warna merah-hijau. Tes ini dilakukan dengan memakai sebuah lingkaran yang terdiri dari banyak rangkaian titik-titik dalam warna dan ukuran yang bervariasi. Sekumpulan rangkain titik itu akan membentuk beberapa angka yang harus ditebak.
3. Tes Penyusunan
Tes buta warna ini adalah dengan menyusun suatu objek berdasarkan paduan perubahan warna. Contohnya, peserta akan disuruh untuk menyusun balok-balok dari gradasi suatu warna biru tua ke biru lalu ke biru muda.
4. Tes Farnsworth-Munsell
Tes buta warna ini yaitu dengan memakai banyak lingkaran dalam berbagai perpaduan perubahan dari suatu warna yang sama, hampir sama dengan tes penyusunan. Tetapi tes ini dilakukan untuk memeriksa apakah mampu membedakan perubahan warna yang lebih tipis dan tajam.
5. Anomaloscope
Tes buta warna sulit dilakukan karena menggunakan alat seperti mirip mikroskop. Pada lensa alat tersebut akan diminta untuk melihat suatu lingkaran yang akan dibagi menjadi dua paito warna. Setengahnya berwarna kuning terang, dan setengah berwarna merah dan hijau.
Nantinya akan diminta untuk menekan tombol-tombol pada alat tersebut sampai seluruh warna dalam lingkaran berubah menjadi warna yang sama. Tes yang satu ini dilakukan untuk mendeteksi warna merah-hijau.
Kelompok Buta Warna
Buta warna total merupakan penderita yang sama sekali tidak mampu mengenali warna yang dilihatnya. Seorang mengidap total ini hanya mampu melihat warna hitam dan putih (perpaduan warna abu-abu) atau disebut monokrom. Untuk mengidentifikasinya dilakukan tes buta warna.
Buta warna parsial atau sebagian. Yaitu tidak mampu mengenali dengan tepat beberapa warna tertentu. Ini berdasarkan warna apa yang sulit dikenali penderitanya. Jenis untuk parsial ini, dibagi ke dalam beberapa kesulitan yaitu:
Tritanopia : Kesulitan penderita mengenali warna kuning dan biru. Biru dilihat sebagai hijau, sedangkan kuning dilihat seperti abu muda saat dilakukan tes buta warna.
Tritanomali : Kesulitan penderita untuk membedakan warna hijau dan biru, sedangkan merah muda dilihat seperti warna kuning.
Deuteranopia : Kesulitan penderita untuk mengenali warna merah terlihat warna kuning kecoklatan, sementara hijau sebagai kuning muda.
Deuteranomali : Kesulitan penderita membedakan warna biru dengan warna ungu, sementara melihat warna kuning dan hijau menjadi warna merah.
Protanomali : Kesulitan penderita melihat warna merah, kuning, dan jingga terlihat hijau dan tidak seterang warna dasarnya ketika melakukan tes buta warna.
Protanopia : Kesulitan penderita ini mengenali warna hijau dan jingga terlihat warna kuning dan melihat warna merah seperti hitam.