PARBOABOA – Tottenham Hotspur menderita kekalahan telak 1-6 dari Newcastle United pada pertandingan pekan ke-32 Liga Inggris. Kekalahan ini membuat sang kapten, Hugo Lloris, merasa sangat malu dengan performa timnya.
Pertandingan antara Newcastle United dan Tottenham Hotspur berlangsung di St James Park Stadium pada Minggu (23/4) malam WIB.
Dalam laga ini, The Magpies berhasil mencetak lima gol dalam tempo 20 menit lewat Jacob Murphy, Joelinton, dan Alexander Isak. Tottenham hanya bisa mencetak satu gol lewat Harry Kane pada menit ke-49, sedangkan satu gol lainnya dicetak oleh Callum Wilson untuk Newcastle.
Beberapa gol Newcastle tercipta karena kesalahan yang terjadi di lini belakang Tottenham, seperti pada gol ketiga Newcastle di mana Eric Dier bermaksud mengumpan kepada Son Heung-min, namun bola direbut oleh Fabian Schar lalu dikuasai oleh Murphy.
Dengan tembakan dari jarak sekitar 27 meter, Murphy berhasil mencetak gol ke gawang Lloris.
Tottenham kesulitan untuk memberikan ancaman ke gawang tuan rumah. Sepanjang laga, The Lilywhites hanya melepaskan tiga tembakan yang mengarah ke gawang.
Lloris mengakui bahwa kekalahan ini sangat memalukan.
"Ini sangat memalukan. Kami harus meminta maaf kepada para penggemar. Kami tidak menunjukkan performa yang baik dan kami tidak dapat menandingi performa para pemain Newcastle. Kami terlambat dalam semua aspek permainan dan kami benar-benar melewatkan bagian pertama dari pertandingan," kata Lloris seperti dilaporkan Sky Sports.
"Babak kedua adalah cerita yang berbeda tetapi sangat menyakitkan. Ini bahkan bukan tentang taktik, kami tidak bisa bertarung dan kami terlambat. Saya pikir Newcastle memiliki performa yang hebat, mereka sangat agresif dan ofensif di mana pun mereka menguasai bola. Saat ini sulit untuk menilai performa tetapi yang jelas tidak ada kebanggaan," tambahnya.
"Anda bisa kalah sekali atau dua kali, tetapi kami tidak bisa bereaksi atau bangkit kembali. Newcastle pantas mendapat banyak pujian karena memulai pertandingan dengan sangat baik. Mereka tahu persis apa yang harus dilakukan," pungkasnya.
Editor: Michael