PARBOABOA, Jakarta - Peristiwa kurang menyenangkan menimpa Uya Kuya saat dirinya tengah gencar-gencarnya melakukan kampanye sebagai calon legislatif (caleg) DPR-RI.
Kejadian ini melibatkan Ketua RT setempat yang mengejutkan dengan tindakan tidak bersahabatnya.
Artis yang tengah merambah dunia politik ini merasa yakin sudah mendapatkan izin resmi untuk melaksanakan kampanye di lokasi tersebut.
Namun, ketika tiba di tempat, ia malah diusir oleh Ketua RT, bahkan hingga kursi yang dudukannya di banting dengan keras.
"Izinnya lengkap, Panwaslu, polres, semua lengkap, tiba-tiba pas warganya kumpul, nggak tau kenapa, RT nya ngamuk, banting kursi," ungkap Uya Kuya melalui akun TikToknya pada Kamis (18/1/2024).
Kejadian ini tidak hanya menimpa Uya Kuya, tetapi karyawan perempuannya juga menjadi korban dari amukan Ketua RT tersebut. Bahkan, alat peraga kampanye miliknya sampai dihancurkan.
"Tim saya dikatain, cewek nggak bener, APK dirobek dan diinjak-injak," keluh bapak dua anak tersebut.
Meski mengalami perlakuan kasar, Uya Kuya memilih untuk tidak membalas atau menciptakan keributan.
Sebagai gantinya, ia memutuskan untuk pindah ke RT sebelah, di mana ia dapat melanjutkan sesi kampanyenya tanpa hambatan.
"Pindah ke RT sebelah dan malah difasilitasi," ujar artis berusia 48 tahun ini.
Menariknya, sebelum Uya Kuya tiba di lokasi tersebut, Ketua RT tidak menunjukkan sikap kerasnya.
Hal ini membuatnya bertanya-tanya mengapa mendapat perlakuan yang berbeda saat dirinya hadir.
"Pertanyaan saya adalah, boleh kah seorang RT berlaku seperti itu? Ngomong kasar? APK saya dirobek, diinjak-injak. Herannya, disitu ada caleg sebelumnya yang aman-aman aja," ujar Uya Kuya.
Meskipun merasa kesal dengan tindakan tersebut, Uya Kuya menekankan bahwa seorang Ketua RT seharusnya tidak melarang warganya untuk memiliki pilihan politik yang berbeda.
Ia berpendapat bahwa jika Ketua RT terafiliasi dengan caleg tertentu, seharusnya tidak menyudutkan pihak lain.
"Terserah sih kalau ada yang terafiliasi dengan caleg lain, tapi tidak boleh melarang untuk ketemu kita," tegas Uya Kuya.
Tak lama setelah pindah ke RT sebelah, Uya Kuya akhirnya memilih untuk membubarkan diri dari tempat tersebut. Ia khawatir agar situasi tidak memburuk dan berujung pada hal-hal yang tidak diinginkan.
"Saya tidak mau berdebat, akhirnya saya bubar," ungkap Uya Kuya.
Alasan Uya Kuya Terjun ke Dunia Politik
Uya Kuya yang mencalonkan diri sebagai caleg DPR-RI dari Partai Amanat Nasional (PAN), memberikan penjelasan terbuka mengenai motivasinya terjun ke dunia politik.
Ia mengungkapkan bahwa motivasi utamanya untuk terlibat dalam dunia politik ialah perasaan ketidakadilan hukum yang dirasakannya di Indonesia.
Pengalaman pahit terkait hukum di negara ini menjadi pemicu bagi Uya untuk berkontribusi aktif dalam perubahan melalui jalur politik.
Menurut Uya, pengalaman pahit tersebut juga mendorong sang istri untuk menyarankannya agar terlibat dalam dunia politik sebagai solusi untuk membawa perubahan yang diinginkan.
Meskipun Uya mengakui bahwa kehidupannya sebagai seorang artis sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya, namun keinginannya untuk memperjuangkan keadilan hukum mendorongnya untuk ambil bagian dalam arena politik.
Lebih lanjut, Uya Kuya mengungkapkan bahwa dirinya kerap mendapatkan keluhan dari masyarakat yang merasa tidak mendapat keadilan dalam sistem hukum.
Meskipun sudah melakukan pengaduan kepada anggota dewan, namun hingga saat ini belum ada hasil yang memuaskan.
Dengan terjun ke dunia politik, Uya Kuya bertekad untuk menjadi suara bagi mereka yang merasakan ketidakadilan, serta berusaha memperbaiki sistem hukum di Indonesia.