Zero Waste Lifestyle: Konsep Hidup Ramah Lingkungan

Ilustrasi daur ulang sampah kertas (Foto: Instagram @daurulangsampah)

PARBOABOA, Jakarta - Gaya hidup zero waste semakin populer di kalangan masyarakat dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Gaya hidup ini menekankan perubahan pola konsumsi guna mencegah terjadinya penumpukan sampah melalui berbagai metode.

Langkah-langkahnya meliputi penggunaan kembali produk, daur ulang, dan pemilahan sampah dengan cermat.

Tidak hanya berkontribusi pada penanggulangan pemanasan global, zero waste juga merupakan bagian integral dari gaya hidup bersih dan sehat masyarakat saat ini.

Pengertian Zero Waste Lifestyle 

Menurut situs resmi Kementerian Keuangan, zero waste lifestyle merupakan suatu konsep dan gaya hidup di mana kita berupaya untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan produksi sampah yang tidak dapat terurai atau didaur ulang.

Adapun tujuannya adalah untuk meminimalkan jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari.

Selain itu, untuk menghindari penggunaan produk sekali pakai.

Prinsip Zero Waste Lifestyle

Dilansir dari pusfaster.bsilhk.menlhk pada Kamis, (13/06/ 2024), disebutkan bahwa penanganan sampah dilakukan berdasarkan prinsip 5R, yaitu:

1. Refuse (Menolak)

Menolak hal-hal yang bisa menghasilkan sampah. Contohnya, menolak penggunaan kantong plastik saat berbelanja.

Dengan menolak produk sekali pakai atau yang tidak ramah lingkungan, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan sejak awal.

2. Reduce (Mengurangi)

Mengurangi penggunaan barang-barang yang dapat menghasilkan sampah berlebihan.

Hal ini bisa dilakukan dengan memilih produk yang memiliki sedikit atau tanpa kemasan, membeli barang dengan masa pakai yang lama, dan mengurangi konsumsi produk sekali pakai.

3. Reuse (Menggunakan Kembali)

Menggunakan kembali barang yang sudah dipakai. Contohnya adalah menggunakan botol minum yang dapat diisi ulang berkali-kali.

Dengan mengutamakan penggunaan ulang, kita dapat mengurangi kebutuhan untuk membeli barang baru dan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan.

4. Recycle (Mendaur Ulang)

Mendaur ulang sampah untuk memberi nilai guna suatu barang. Misalnya, mengubah sampah galon air menjadi pot bunga.

Proses daur ulang membantu mengubah material bekas menjadi produk baru, yang mengurangi kebutuhan untuk mengonsumsi sumber daya alam yang baru.

5. Rot (Membusukkan)

Proses pembusukan sampah organik, seperti mengolahnya menjadi pupuk kompos.

Proses ini melibatkan penguraian bahan organik seperti sisa makanan dan dedaunan untuk menghasilkan kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk alami, mengurangi volume sampah organik di tempat pembuangan akhir.

Manfaat Zero Waste Lifestyle

1. Mendukung Penanganan Pemanasan Global

Gaya hidup zero waste adalah bentuk kontribusi nyata dalam mengatasi perubahan iklim, salah satunya dengan mengurangi produksi sampah.

Pengurangan produksi sampah membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim.

2. Menghemat Pengeluaran

Gaya hidup zero waste memberikan manfaat dari segi finansial, terutama dalam menghemat biaya pengeluaran.

Penggunaan produk sekali pakai dapat diminimalkan dengan beralih ke barang yang dapat digunakan kembali.

3. Meningkatkan Kesehatan

Dalam gaya hidup zero waste, kita cenderung memilih makanan atau produk yang sehat dan alami serta menghindari makanan cepat saji yang sering dikemas dengan bahan kimia dan plastik.

4. Meningkatkan Kreativitas

Gaya hidup zero waste mendorong kreativitas dalam memanfaatkan barang-barang yang ada, meningkatkan keterampilan dalam memproduksi barang-barang yang lebih berguna.

5. Meminimalisasi Sampah

Dengan menerapkan prinsip gaya hidup zero waste, seperti penggunaan ulang, jumlah sampah yang awalnya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat dikurangi secara signifikan.

Cara Menerapkan Gaya Hidup Zero Waste

Menurut laman resmi Kementerian Keuangan, berikut adalah beberapa langkah untuk memulai atau menerapkan gaya hidup zero waste:

1. Menggunakan bahan atau barang yang ramah lingkungan.

2. Mendaur ulang barang yang tidak terpakai.

3. Mengurangi penggunaan plastik.

4. Menghindari gaya hidup yang konsumtif.

5. Memisahkan sampah organik dan anorganik.

Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, kita dapat aktif berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan meraih gaya hidup yang lebih berkelanjutan.

Editor: Norben Syukur
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS