PARBOABOA, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memesan 2000 dosis vaksin cacar monyet (monkeypox) dari Denmark, Bavarian Nordic. Vaksin tersebut rencananya akan sampai di Indonesia pada akhir tahun ini.
"Kita memesan sekitar 2000 dosis, kita sudah kontrak dalam waktu dekat (akan datang), kita harapkan akhir tahun ini," kata Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Rizka Andalucia di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, dikutip dari CNN, Kamis (15/09/2022).
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, karena jumlah vaksin cacar monyet terbatas, jadi vaksin akan diperuntukan bagi mereka yang berisiko tinggi.
"Itu sangat terbatas, karena itu akan diberikan secara terbatas kepada masyarakat yang immunocompromised. Jadi tidak semuanya dan sebagian besar masyarakat di tahun 1980 kan sebenarnya sudah ada (mendapat vaksin cacar)," beber Menkes Budi.
Kelompok berisiko maksudnya adalah mereka yang mengalami gangguan imunitas. Menkes juga menyebutkan akan kembali melihat populasi orang-orang yang memerlukan vaksinasi ini.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) memastikan akan memberikan izin darurat jika penggunaan vaksin monkeypox dibutuhkan dalam waktu dekat, sembari mengumpulkan data pendukung.
"Tentu saja (kami akan memberikan izin darurat). Kami bahkan pro-aktif untuk menghubungi produsennya untuk memberikan data-data sehingga proses registrasi segera dimulai," katanya beberapa waktu lalu.
"Tentunya juga dibutuhkan dulu komunikasi dengan pemerintah dalam Kementerian Kesehatan. Saya kira sudah dinyatakan untuk segera adanya pengadaan, segera mungkin," sambungnya lagi.
Sebelumnya, pemerintah telah menargetkan akan mengalokasikan sekitar 10 ribu vaksin cacar monyet untuk penyintas, kontak erat pasien, hingga warga yang memiliki risiko tinggi terpapar cacar monyet.
"Kita lagi penjajakan. Kalau memang nanti ternyata berkembang kita sudah menyiapkan itu. Tahap persiapannya ada dua ya, satu harus melalui kajian ITAGI, kita tidak boleh tau-tau vaksin. Yang kedua rekomendasi dari BPOM," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril di Gedung Dr R Soeharto, Jakarta Pusat, Selasa (30/08/2022).
Syahril mengakui pengadaan vaksin monkeypox di Indonesia memang sangat terbatas, lantaran merujuk kepada tingkat penularannya. Menurutnya, penyakit ini bukan termasuk penyakit dengan penularan tinggi, seperti virus Covid-19.
Selain itu, World Health Organization (WHO) hingga kini belum mengeluarkan rekomendasi untuk pemberian vaksin cacar monyet secara massal.