26 Jemaah Meninggal Pasca Penutupan Operasional Haji

Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam (berpeci) dan tim saat menjenguk jemaah haji Indonesia yang dirawat di RS Arab Saudi. (Foto: Kemenag)

PARBOABOA, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) mencatat bahwa terdapat 77 jemaah haji Indonesia yang Dirawat di RSAS Arab Saudi pascaberakhirnya operasional haji pada Sabtu (8/5/2023).

Pada periode itu hingga Jumat, 18 Agustus 2023, Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam menyebut, telah ada 26 jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci.

Kini, total jemaah yang meninggal saat melaksanakan ibadah haji kurang lebih berjumlah 775 orang.

Berdasarkan data di Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag, jemaah haji yang wafat di Makkah mencapai 584 orang, di Madinah 94 orang, di Mina 66 orang, di Jeddah 14 orang dan di Arafah ada 17 orang.

Kasus kematian jemaah di Tanah Suci didominasi oleh lansia dengan usia tertua 99 tahun. Sedangkan untuk jemaah meninggal usia non lansia termudanya yakni 37 tahun.

Sementara pada tahun 2022, jumlah jemaah haji yang meninggal dunia ada sebanyak 89 orang. Jumlah tersebut menurun 80,3 persen dari penyelenggaraan haji tahun 2019 yang mencapai 435 jemaah.

Dari laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sebagian besar jemaah haji 2022 meninggal akibat mengalami penyakit jantung iskemik.

8 Jemaah Haji Pulang ke Tanah Air

Potret jemaah haji yang pulang ke Tanah Air pasca berakhirnya operasional haji 2023. (Foto: Kemenag)

Selain jemaah meninggal, dari jumlah 77 ini, ada juga 8 jemaah haji yang dinyatakan sehat dan diizinkan untuk pulang ke Indonesia.

Kepulangan ke-8 jemaah ini didampingi oleh Tim Konsul Haji KJRI Jeddah dan setibanya di Tanah Air, mereka dijemput tim Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU).

Kendati demikian, mereka tak bisa langsung pulang ke rumahnya masing-masing, karena harus lebih dulu menjalani pemeriksaan oleh KKP Bandara Soekarno-Hatta.

Adapun ke-8 orang tersebut yakni Suparjo Hasim Sutorejo bin Hasim Sutorejo, Omad bin Udjang, Marfuah Kabit Sada, Arifin Lanceng, Atikah Suranata Yalman, Ramlan bin Achmad Sontel, Marini binti Darmo Mulyono, dan Asrinah binti Dorai.

Nasrullah menambahkan, saat ini sebanyak 20 jemaah haji telah mendapatkan surat keterangan layak terbang dan 4 di antaranya akan pulang dalam posisi berbaring.

Jemaah Hilang

Menag, Yaqut Cholil Qoumas pada Kamis, 27 Juli 2023 di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten. (Foto: Kemenag)

Hingga berakhirnya masa operasional haji pada Sabtu, (05/8/2023), satu jemaah yang hilang belum berhasil ditemukan.

Jemaah tersebut atas nama Idun Rohim Zen (87), berasal dari kelompok terbang (kloter) 20 Embarkasi Palembang (PLM 20).

Dia telah dinyatakan hilang sejak satu bulan lalu, atau tepatnya sejak Selasa, 27 Juni 2023.

Menurut Ketua Kloter 20 Embarkasi Palembang, Maytizah Husna, sekitar pukul 15.30 Waktu Arab Saudi (WAS), Idun meminta izin untuk ke toilet saat tengah dalam masa wukuf di Arafah.

Namun, sejak saat itu hingga rombongan Kloter 20 Embarkasi Palembang akan pulang ke Tanah Air pada Sabtu, 29 Juni 2023, Idun belum juga kembali ke kloter.

Menanggapi hal ini, Menag, Yaqut Cholil Qoumas menyatakan permintaan telah memberi perintah kepada petugas terutama di bagian perlindungan jemaah (linjam) yang masih berada di Tanah Suci untuk terus mencari Idun Rohim tanpa batas waktu.

Menurutnya, dalam pencarian jemaah hilang ini, para petugas bekerja sama dengan pihak otoritas dari Arab Saudi, baik dari kepolisian maupun SAR.

Kemudian, lanjut dia, apabila otoritas Arab Saudi menyatakan bahwa Idun tidak ditemukan di mana pun, maka pencarian baru tersebut akan dihentikan.

Editor: Maesa
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS