28 Juli Diperingati Sebagai Hari Hepatitis Sedunia: Kenali Jenis dan Perbedaannya

Ilustrasi Hepatitis (FOTO: iStockphoto)

PARBOABOA, Pematang Siantar – Hari hepatitis sedunia atau World Hepatitis Day diperingati setiap tahun pada tanggal 28 Juli. Pada tahun ini,World Health Organization (WHO) menetapkan tema “Bringing Hepatitis Care Closer to You”.

Tema tersebut dipilih untuk meningkatkan kesadaran semua pihak dan menyediakan perawatan hepatitis ke berbagai fasilitas kesehatan, seperti puskesmas. WHO menyoroti perlunya dilakukan pendekatan perawatan ke masyarakat, sehingga orang lebih mudah mengakses pengobatan dan perawatan apa pun jenis hepatitis yang diderita.

Lantas, apa saja jenis-jenis hepatitis? Dan apa berbedaannya? Berikut ini Parboaboa sudah merangkum tentang penyakit yang diperingati pada hari ini. Yuk, langsung simak ulasannya di bawah ini.

Hepatitis

Hepatitis berasal dari hepar yang artinya hati atau lever, dan itis artinya peradangan atau inflamasi. Dari gabungan kedua kata itu, hepatitis merupakan istilah medis untuk menyebutkan penyakit peradangan hati.

Penyebab utamanya adalah dari virus yang dibedakan menjadi virus hepatitis A, B, C, D dan E. Namun, hati juga bisa mengalami peradangan akibat dari beberapa hal, seperti konsumsi alkohol, penyakit autoimun, dan paparan racun.

Jenis-jenis Hepatitis dan Perbedaanya

1. Hepatitis Autoimun

Hepatitis autoimun merupakan penyakit hepatitis kronis yang tidak menular. Penyakit ini terjadi ketika sistem imun menyerang sel hati dalam keadaan sehat dan normal. Penyebabnya belum diketahui, tapi diduga terkait dengan ketidakseimbangan sel sistem imun.

Hepatitis autoimun dibedakan menjadi 2 macam, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Untuk tipe 1, biasanya terdiagnosis pada masa dewasa, sedangkan tipe 2 saat kanak-kanak.

2. Hepatitis A

Penyebaran virus hepatitis A biasanya tertular lewat makanan dan air. Misalnya, ada satu orang yang terinfeksi hepatitis A, orang lain yang serumah bisa tertular jika makan menggunakan alat makan bersama.

3. Hepatitis B

Hepatitis B merupakan jenis yang paling banyak menjangkit di seluruh dunia, penyakit ini akan memicu kanker hati. Penularannya, bisa terjadi lewat hubungan seksual atau kontak darah. Namun, kebanyakan pasien hepatitis B kronis tertular dari ibunya saat dilahirkan.

4. Hepatitis C

Pasien yang menderita hepatitis C rentan mengalami kanker hati. Melansir dari primayahospital, berdasarkan data, 80% orang yang terinfeksi hepatitis C akan menderita gejala yang kronis, bahkan ada yang sampai membutuhkan transplantasi karena kerusahan hati.

Penularan virus ini umumnya terjadi lewat penggunaan jarum suntik secara tidak aman, terutama bagi mereka pengguna narkoba. Penularanya juga bisa melalui proses pembuatan tato atau tindik, hubungan seksual, dan berbagi barang pribadi yang rentan terkontaminasi.

5. Hepatitis D

Hepatitis D biasanya bersifat akut, kronis, atau keduanya. Pasien yang terinfeksi hepatitis B dan D kronis biasanya lebih berisiko mengalami komplikasi. Untuk menghindari hal tersebut, hepatitis D bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi hepatitis.

6. Hepatitis E

Gejala hepatitis E biasanya relatif ringan, namun sangat berisiko untuk ibu hamil. Ada peningkatan risiko kematian hingga 20 persen pada ibu hamil yang terinfeksi virus tersebut pada kehamilan usia trisemester tiga.

7. Hepatitis Neonatal

Jenis hepatitis Neonatal digunakan untuk kasus peradangan hati pada bayi, biasanya umur 1-2 bulan. Bayi yang baru lahir, menderita hepatitis karena tertular dari ibunya. Bayi yang menderita penyakit tersebut biasanya mengalami komplikasi, seperti kulit gatal-gatal, mudah memar, dan kerusakan otak.

Semua jenis hepatitis bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS