PARBOABOA, Jakarta – Kantor Kejaksaan Agung Ukraina mengungkapkan sedikitnya terdapat 437 anak di Ukraina yang tewas akibat invasi yang dilakukan oleh Rusia.
Seperti dilansir dari Reuters, Minggu (20/11/2022), selain korban tewas, Kantor Kejaksaan Agung Ukraina juga mengatakan bahwa lebih dari 837 anak-anak yang mengalami luka-luka akibat serangan Rusia yang telah terjadi selama hampir sembilan bulan terakhir.
Namun, angka perhitungan tersebut dikatakan “belum final”, lantaran mereka masih terus memverifikasi informasi dari zona pertempuran yang aktif, wilayah yang telah dibebaskan dan juga wilayah yang masih diduduki oleh pasukan Rusia.
Menurut Kantor Kejaksaan Agung, Kota Donetsk yang berada di wilayah timur Ukraina adalah daerah yang terdampak paling parah, dengan total jumlah korban 432 anak-anak yang tewas ataupun mengalami luka-luka.
Kemudian, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga melaporkan, sedikitnya 16.295 warga sipil tewas sejak Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina sejak akhir Februari lalu.
Tindakan itu dikecam oleh Ukraina dan para pemimpin Barat, karena hal tersebut dinilai sebagai tindakan agresi yang tidak beralasan. Namun, pihak Moskow membantah telah menargetkan warga sipil dalam perang antara Rusia dan Ukraina.
Sebagai informasi, Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina pada Kamis (24/02/2022), setelah Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) meminta bantuan kepada Moskow untuk mempertahankan diri dari pasukan Ukraina. Diketahui, DPR dan LPR adalah dua entitas politik di Donbas yang memisahkan diri Ukraina.