PARBOABOA, Simalungun – Kepolisian Resor (Polres) Simalungun, Sumatra Utara (Sumut) mencatat ada 63 titik rawan sepanjang jalan Kabupaten Simalungun, mulai dari longsor, kemacetan, hingga kriminalitas.
Kapolres Simalungun Ronal FC Sipayung menyebutkan, ada 63 titik di sepanjang jalan lintas Kabupaten Simalungun yang rawan mengalami kemacetan, terutama menjelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
“Kita sudah petakan akan ada sekitar 63 titik yang rawan kemacetan, mulai dari perbatasan Simalungun-Tebing tinggi hingga ke Parapat,” ucap Ronald kepada Parboaboa, Jumat (16/12/2022) malam.
Untuk titik rawan longsor, Ronal mengatakan ada sekitar tiga titik rawan longsor, dan satu rawan kriminalitas. Sementara, untuk rawan kecalakaan lalu lintas (lakalantas) sebanyak 2 titik.
Ronal merinci, untuk rawan longsor ada tiga titik, khususnya di Jalan Lintas Provinsi Parapat, di Kilometer 20 dan 29 khususnya.
"Untuk daerah rawan kriminalitas ada di jalur Sinaksak Kecamatan Tapian Dolok rawan curanmor itu karena gelap,” katanya
“Kalau untuk lakalantas ada 2 titik di wilayah Sinaksak tadi, dan di Kelurahan Tiga Balata, Kecamatan Jorlang Hataran seringlah terjadi,” tambahnya.
Saat ditanya terkait Operasi Lilin Nataru, ia menjelaskan pihaknya belum menentukan secara pasti pos pengamanan yang akan didirikan, karena menunggu instruksi Polda Sumut.
“Operasi Lilinkan dimulai tanggal 23 mendatang ya, besok Kabag ops akan menyusun rencana pengamanan jalur lalu lintas, rumah ibadah, dan objek wisata yang akan terlebih dahulu dinilai dan disetujui oleh Polda Sumut. Meski begitu, rencana kita akan membangun 20 pos pengamanan dan 1 pos pelayanan. Itu nantinya bisa berkurang atau bertambah,” ucapnya
Dikatakan Ronal, pihaknya pun akan menurunkan kurang lebih 500 personel untuk Operasi Lilin tersebut.
“Kita akan menurunkan 2 per 3 (2/3) kekuatan dari jumlah seluruh personel. Jadi, hampir 500 personel yang akan kita terjunkan,” pungkasnya