PARBOABOA, Tebing Tinggi - Masyarakat Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara, mengeluhkan masih tidak mengalirnya air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bulian
Akibatnya, warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk aktivitas mereka sehari-hari.
Menurut salah seorang pelanggan PDAM di Kelurahan Sri Padang, Fanny Rahmasari (49), air PDAM tidak mengalir sejak pukul 06.30 WIB.
“Semua warga disini yang menggunakan PDAM mati airnya sejak pagi tadi. Tidak tahu apa alasan orang PDAM mematikan air,” katanya saat ditemui Parboaboa, Sabtu (13/05/2023).
Fanny terpaksa menunda mencuci pakaian karena kekurangan air bersih. Ia hanya menggunakan air yang tersedia untuk keperluan memasak, mencuci, dan mandi.
“Pakaian kotor di rumah saya itu numpuk, kek mana mau nyuci kalau airnya tidak ada. Padahal hari ini panas, cocok kali jemur pakaian,” ujarnya.
Keluhan yang sama juga disampaikan Nurul (38), warga di Kelurahan Rantau Laban, yang menyebut air PDAM selalu mati di kawasan tempat tinggalnya.
“Waktu mati kemarin itu katanya ada pipa yang rusak, tapi kan sudah diperbaiki sama orang itu. Masak hari ini mati lagi, ampun kali la liat PDAM ini,” keluhnya.
Nurul juga menyesalkan, PDAM yang tidak memberikan solusi ketika air mati atau tidak mengalir, sementara pelanggan selalu membayar tagihan air tepat waktu.
“Seharusnya kalau mati air itu dikasih la solusi buat masyarakat, seperti datangkan mobil tangki penyuplai air kesini gitu. Ini tidak ada sama sekali, susah kali lo kalau sudah mati air gini,” imbuh dia.
Ketika dikonfirmasi Parboaboa, Kepala Bagian (Kabag) Teknik PDAM Tirta Bulian Kota Tebing Tinggi, Muhammad Faham mengatakan, air PDAM tidak mengalir karena intake sumur tempat pompa air baku kering, sehingga pompa hisap tidak bisa beroperasi.
“Ya maaf bang, PDAM masih berusaha untuk mengatasi masalah kekeringan sumber air baku Sungai Padang. Dan ini masih dalam proses usaha pengorekan sungai dan pemasangan pompa air baku di tengah sungai,” katanya via sambungan telepon.
Faham menyebut, PDAM dibantu Dinas PUPR Tebing Tinggi tengah membuat tempat pompa di tengah sungai.
“Air suplay masih tetap ada, namun sangat kecil debitnya akibat stok air di reservoir minim. Kami juga minta maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi,” ucapnya
Di samping itu, Faham juga mengklaim pihaknya telah memberi bantuan dengan mengirimkan mobil air tangki sebanyak dua unit secara bergilir.
“Bantuan air tangki yang bergilir dan terbatas ke daerah rawan air PDAM. Selain tangki cuma dua, air yang mau dikirim juga terbatas. Produksi air amat sedikit, akibat air bakunya sungai padang mengering di tempat pompa hisapnya,” pungkas dia.