PARBOABOA, Simalungun- Bahu Jalan dan jembatan Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun yang amblas, akhirnya masuk pembongkaran kontruksi badan oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Pantauan dari tim Parboaboa, Kamis (16/03/2023) pukul 15.46 WIB, material proyek sudah berada di lokasi, termasuk para pekerja. Jalan kabupaten tersebut nyaris putus, hanya menyisakan lebar setengah meter sebagai akses pengendara.
Amblesnya proyek betonisasi pada badan jembatan itu membuat jalan semakin menyempit. Alhasil, kemacetan di Jalan Ulakma Sinaga pun tak terelakkan. Saat ini, kendaraan yang berlalu lalang dialihkan dari belakang Pekan Tanah Jawa Kampung Melayu menuju Tanjung Pasir.
Salah seorang warga, Juan Sijabat (31) yang bermukim di sekitar jembatan yang amblas akibat longsor mengatakan, perbaikan bahu jalan tersebut sudah terjadi sejak akhir Februari 2023.
"Kalau melihat sekarang, longsornya kan baru separuh karena kerusakan belum sampai satu jalur lainnya. Sehingga kemungkinan masih dipakai. Tapi kalau perbaikan total besar kemungkinan jalan pasti tutup sementara," katanya kepada Parboaboa, Kamis (16/03/2023).
Ia menjelaskan pembangunan infrastruktur jalan di wilayah ini tercatat menghubungkan menuju dua wilayah tetangga yakni Nagori Tanjung Pasir dan Nagori Marubun Jaya, Kecamatan Tanah Jawa.
"Betonisasi sebenarnya sudah sejak September 2022 , bertahan sebulan dan ambles akibat dua kali longsor, yaitu di akhir bulan September dan November 2022, hingga saat ini tak bisa dilintasi pengendara dengan jalur dua arah," ucapnya.
Ia menuturkan kondisi ini diperparah air sungai yang meluap dikarenakan sampah ataupun kayu besar sumbat di gorong-gorong sehingga air naik ke badan jalan.
Lanjutnya, untuk mencegah longsor yang lebih parah, warga dengan kesadaran sendiri bergotong royong turun membersihkan sampah dan kayu yang ada di gorong-gorong agar mencegah jembatan menjadi ancaman serius bagi pengguna jalan.
"Untuk sementara ini, masyarakat terganggu tidak hanya aktivitas sehari-hari dalam pengangkutan hasil pertanian, tapi perekonomian juga akan semakin terpuruk," pungkasnya.
Editor: RW