Amerika Serikat akan Datangkan Peluru Artileri dari Israel ke Ukraina

Militer Amerika Serikat akan datangkan ratusan ribu peluru artileri yang ditarik dari stok gudang di Israel. Diketahui pentagon dilaporkan “bergegas” menemukan peluru karena pasukan Ukraina terus menghabiskan persenjataan mereka (Foto: SINDOnews)

PARBOABOA, Moskow - Militer Amerika Serikat akan datangkan ratusan ribu peluru artileri yang ditarik dari stok gudang di Israel. Diketahui pentagon dilaporkan “bergegas” menemukan peluru karena pasukan Ukraina terus menghabiskan persenjataan mereka.

“Pentagon telah mengambil dari tumpukan amunisi Amerika yang sangat banyak tetapi sedikit diketahui di Israel untuk membantu memenuhi kebutuhan mendesak Ukraina akan peluru artileri,” jelasnya dalam laporannya pada Selasa (17/01/2023), yang dilansir dari beberapa pejabat Israel dan Amerika yang tidak disebutkan namanya.

Walaupun begitu, tidak jelas sejak kapan kesepakatan itu dicapai, Israel telah setuju mengizinkan Washington mengambil sekitar 300 ribu peluru 155 milimeter dari gudang di wilayahnya.

“Sekitar setengah dari 300.000 peluru yang ditujukan ke Ukraina telah dikirim ke Eropa dan pada akhirnya akan dikirim melalui Polandia,” terangnya.

Selain itu, persediaan Amerika Serikat di Israel bertujuan untuk digunakan dalam konflik Amerika di Timur Tengah yang semakin membara.

Pentagon terpaksa mencari pasokan senjata baru karena pasukann Ukraina diinformasikan meledakkan sekitar 90 ribu peluru per bulan, dua kali lipat tingkat yang dihasilkan oleh gabungan Amerika Serikat dan Eropa. Amerika Serikat telah mengirim atau menyetujui pengiriman lebih dari satu peluru 155 milimeter ke Ukraina sejak konflik dengan Rusia dimulai Februari lalu.

"Sebagian besar peluru ditarik dari inventaris yang ada di Korea Selatan dan Israel,” tutur seorang pejabat senior AS.

Pejabat Israel awalnya mengatakan keprihatian tentang keputusan Amerika Serikat menghabisi gudang peluru di negara mereka. Hal itu dapat menunjukkan Israel terlibat mempersenjatai Ukraina. Namun, pemerintah Israel akhirnya setuju dengan syarat Pentagon mengisi Gudang peluru mereka.

Selanjutnya, Washington juga telah berjanji untuk segera mengirimkan persediaan peluru dalam keadaan darurat yang dianggap cukup parah. Lalu, Israel mempertahankan hubungan dengan Ukraina dan Rusia, dan telah berusaha untuk menjalin hubungan diplomatik antara dua negara yang berkonflik sejak pertempuran meletus tahun lalu.

Israel menawarkan untuk membantu menengahi pembicaran damai dan memberikan bantuan kemanusiaan ke Kiev. Di sisi lain, Israel menolak bergabung sekutu baratnya mempersenjatai Ukraina atau memberikan sanksi ekonomi Rusia.

Mereka khawatir tindakan bermusuhan seperti itu bisa merusak hubungan baiknya dengan Moskow. Di bawah Presidem Joe Biden, AS telah mengesahkan sekitar $25 miliar bantuan militer langsung ke Kiev.

Diketahui, baru-baru ini Washington setuju mengirim 50 kendaraan tempur infanteri Bradley dan berbagai senjata lainnya dalam paket senjata terbatu senilai $3 miliar. Tapi, pejabat Ukraina terus meminta perlengkapan tambahan, dan sekarang mendesak Washington dan sekutu Eropanya untuk mengirim tank tempur utama.

Sejauh ini, Amerika Serikat telah menolak permintaan tank. Para pemimpin militer dari Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina, termasuk anggota NATO, akan bertemu di Pangkalan udara Ramstein Jerman dalam minggu ini.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS