PARBOABOA, Jakarta – Di tengah deru rudal dan dentuman bom yang membelah langit Gaza, sebuah video memilukan kembali membuka mata dunia tentang wajah perang yang sesungguhnya.
Seorang gadis kecil tampak berlari sekuat tenaga, berusaha menyelamatkan diri dari gempuran pesawat tempur Israel yang membombardir sekolah di Kamp Pengungsi Gaza.
Peristiwa ini, yang direkam dan viral di media sosial, seketika memantik gelombang kemarahan publik internasional pada Jumat, 18 Juli 2025.
Serangan demi serangan terus menggempur Gaza, Palestina, tanpa mengenal waktu ataupun sasaran.
Militer Israel, yang sejak awal konflik menuai kecaman global, kembali menunjukkan intensitas serangan yang semakin brutal.
Dalam rekaman video terbaru yang diunggah melalui akun Instagram eye.on.palestine, publik disodori pemandangan kelam: detik-detik pesawat tempur Israel menjatuhkan rudal tepat ke sebuah sekolah di Kamp Pengungsi Al-Bureij, Gaza.
Tanpa ragu, pesawat tempur tersebut melepaskan dua rudal secara beruntun, menimbulkan ledakan besar yang seketika meremukkan bangunan dan memekakkan telinga warga sekitar.
Tak hanya bangunan yang hancur lebur, suara ledakan yang terekam dalam video menunjukkan dahsyatnya daya rusak serangan tersebut.
Sekolah Abu Helou, yang berada di jantung Kamp Pengungsi Al-Bureij, jadi saksi bisu bagaimana sebuah tempat belajar berubah menjadi puing hanya dalam hitungan detik.
“Pesawat tempur Israel menyerang Sekolah Abu Helou di kamp pengungsi Al-Bureij dengan dua rudal berturut-turut,” tulis akun tersebut, mengiringi video yang sontak viral.
Serangan ini menambah panjang daftar fasilitas sipil di Gaza yang luluh lantak di tengah konflik yang tak berkesudahan.
Gadis Kecil di Tengah Dentuman Bom
Dalam kekacauan itu, video menangkap adegan memilukan: seorang gadis kecil yang berada di sekitar lokasi mendadak berlari sekuat tenaga, mencoba menjauh dari hujan bom.
Langkah kecilnya yang gemetar dan suara tangis anak-anak lain menandai betapa warga sipil di Gaza dipaksa menghadapi teror di tanah kelahiran mereka sendiri.
Warga sekitar tampak menutup telinga, berhamburan mencari perlindungan, seolah ledakan itu bisa datang dari mana saja, kapan saja.
Kecaman di Media Sosial
Tak butuh waktu lama, potongan video tersebut membanjiri lini masa dan memicu gelombang komentar pilu serta kemarahan dari berbagai penjuru dunia.
Ribuan warganet meluapkan kesedihan, kemarahan, dan rasa malu yang mendalam.
“Apakah dunia pernah memiliki kemanusiaan? Aku tak bisa berkata apa-apa,” tulis seorang pengguna.
Ada pula yang menuliskan, “Jiwa-jiwa tak berdosa ini pantas mendapatkan seluruh dunia, namun di sinilah mereka hidup dalam ketakutan dan teror di tanah air mereka sendiri,” ungkap akun ramshaaa344.
Tak sedikit pula yang mengutuk keras serangan ini sebagai “olahraga berdarah” yang terus dibiarkan terjadi.
Gema dentuman rudal di Kamp Pengungsi Gaza bukan hanya meruntuhkan tembok sekolah, tapi juga mengguncang nurani banyak orang di seluruh dunia.
Ketika seorang anak terpaksa berlari dari serpihan puing sambil menahan tangis, peristiwa itu seolah membisikkan satu tanya besar pada dunia: di mana letak kemanusiaan ketika bom membungkam tawa anak-anak?