PARBOABOA – Seperti yang kita ketahui, Anemia adalah sebuah penyakit dimana kondisi tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Namun, tanpa kita sadari terdapat jenis anemia yang lebih parah dan bahkan bisa menyebabkan kematian.
Anemia yang dimaksud adalah anemia gravis. Banyak dari kita yang belum mengetahui bahkan tidak pernah mendengar jenis anemia yang satu ini.
Anemia Gravis adalah jenis anemia yang berat, dimana kondisi tubuh memiliki kadar hemoglobin yang sangat rendah, yakni kurang dari 8 g/dL. Penderita anemia yang satu ini membutuhkan transfusi darah.
Penyebab Anemia Gravis
Terdapat 3 penyebab utama anemia gravis yang perlu diwaspadai. Berikut ketiga penyebab dan penjelasannya.
1. Turunnya Produksi Sel Darah Merah
Pemicu penurunan produksi sel darah merah adalah karena adanya penyakit yang berat dan terjadi dalam waktu lama, seperti Kanker, HIV/AIDS, hipotiroidisme dan gagal ginjal stadium 5.
Selain disebabkan penyakit berat, kekurangan nutrisi juga dapat memperparah anemia. Karena nutrisi sangat dibutuhkan tubuh untuk memproduksi sel darah merah. kondisi ini sering disebut anemia defisiensi besi.
Rusaknya sumsum tulang belakang yang diakibatkan infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun dan efek samping obat-obatan dapat juga mempengaruhi produksi sel darah merah.
2. Hancurnya Sel Darah Merah
Normalnya sel darah merah harus diproduksi dengan cepat untuk menggantikan sel darah merah yang hancur. Namun, berbeda kasus dengan anemia gravis yang sel darah merahnya lebih lambat di produksi dibandingkan yang hancur.
Kondisi ini biasa dialami penderita penyakit autoimun atau penyakit yang disebabkan oleh kelainan genetik, seperti thalasemia.
3. Kehilangan Darah Secara Berlebihan
Kehilangan darah secara berlebihan dapat disebabkan faktor luar, seperti kecelakaan yang menyebabkan pembuluh darah putus dan faktor dalam, seperti pecahnya pembuluh darah akibat varises esofagus atau diseksi aorta.
Kondisi tersebut termasuk salah satu penyebab anemia gravis karena terjadi pendarahan berat.
Gejala Anemia Gravis
Penderita anemia gravis biasanya akan mengalami gejala seperti berikut ini:
1. Lemah, gampang lelah
2. Sesak napas
3. Pusing
4. Jantung berdebar lebih cepat dibanding keadaan normal
5. Terasa nyeri di bagian dada, perut dan persendian
6. Tangan dan kaki terasa dingin
7. Kulit terlihat pucat
Anemia Gravis ICD 10
Dokter yang menangani penyakit anemia biasa melakukan diagnosis menggunakan kode ICD 10. Terdapat 3 jenis penyakit anemia yang menggunakan kode anemia gravis ICD 10. Dan setiap pengguna JKN-KIS dapat mengakses dan memahami informasi tersebut. Berikut ketiga jenis penyakit yang dimaksud:
1. ICD 10 Anemia Gravis Nutrisional
Anemia gravis nutrisional disebabkan adanya defisiensi mineral zat besi pada tubuh, sehingga tubuh menjadi sulit memproduksi hemogobin yang cukup untuk sel darah merah.
Pola makan yang tidak teratur serta terlalu sering melakukan donor darah menjadi penyebab seseorang menderita penyakit anemia yang satu ini. Kode anemia gravis ICD 10 yang biasa digunakan dokter sebagai berikut.
• D50 merupakan kode untuk penyakit anemia defisiensi zat besi
• D51 merupakan kode untuk penyakit anemia kekurangan vitamin B12
• D52 merupakan kode untuk penyakit anemia defisiensi asam folat
• D53 merupakan kode untuk penyakit anemia nutrisi lainnya
2. ICD 10 Anemia Gravis Hemolitik
Untuk kasus anemia hemolitik, penderitanya mengalami kondisi kelainan darah yang sel darah merahnya lebih cepat dihancurkan (hemolisis) dibandingkan proses produksinya. Penyakit ini termasuk penyakit turunan (genetik).
Kode anemia gravis ICD 10 yang biasa digunakan dokter untuk kasus anemia hemolitik, sebagai berikut.
• D55 merupakan kode untuk penyakit anemia karena gangguan enzim
• D56 merupakan kode untuk penyakit talasemia
• D57 merupakan kode untuk penyakit anemia sickle cell
• D58 merupakan kode untuk penyakit anemia hemolitik herediter lainnya
• D59 merupakan kode untuk penyakit anemia hemolitik didapat
3. ICD 10 Anemia Gravis Aplastik
Anemia gravis aplastik muncul karena adanya kelainan atau sindrom kegagalan sumsum tulang yang langka. Hal ini terjadi karena sumsum tulang berhenti memproduksi sel darah merah, sel darah putih serta trombosit.
Penyakit ini dipicu oleh infeksi virus, paparan bahan kimia beracun, kelainan genetik, bahkan penggunaan obat-obatan tertentu. Kode yang biasa digunakan dokter untuk kondisi anemia gravis ICD 10 aplastik ini, sebagai berikut.
• D60 merupakan kode untuk penyakit aplasia sel darah merah murni (erythroblastopenia)
• D61 merupakan kode untuk penyakit anemia aplastik dan sindrom kegagalan sumsum tulang lain
• D62 merupakan kode untuk penyakit anemia akut akibat perdarahan
• D63 merupakan kode untuk anemia pada penyakit kronis
• D64 merupakan kode untuk jenis penyakit anemia lainnya
Kode-kode tersebut dapat kamu gunakan untuk membantu proses entri di FKTP atau Pcare BPJS saat mengakses informasi terkait pelayanan peserta JKN-KIS. Semoga informasi ini bermanfaat dan membantumu lebih paham seputar anemia dan kode yang biasa digunakan.
Sampai ketemu di informasi kesehatan lainnya yang disediakan Parboaboa hanya untukmu.