PARBOABOA, Jakarta - Gangguan suara bisa terjadi karena berbagai penyebab salah satunya adalah gangguan suara yang cukup sering ditemui adalah Disfonia (suara serak). Lantas seperti apa itu Disfonia? Yuk kenali gejala, penyebab dan cara mengobatinya yang perlu kita ketahui.
Apa itu Disfonia?
Disfonia dalam istilah medis merupakan kondisi saat pita suara meradang, menyebabkan suara menjadi lebih kasar dan rendah. Gangguan ini sering disebut suara serak.
Adapun, suara dapat berkerja melalui pita suara dan laring (kota suara). Laring berada di atas trakea (tenggorokan), terhubung dengan saluran udara yang tersambung dengan paru-paru.
Diketahui pita suara terdiri dari dua pita otot berada dalam laring dan mempunyai kemampuan untuk membuka dan menutup. Saat berbicara, udara dari paru-paru akan membuat pita suara bergetar menciptakan gelombang suara.
Suara akan terdengar lebih rendah ketika pita suara memendek atau mengendur. Sebaliknya suara akan terdengar lebih tinggi saat pita memanjang atau menegang.
Gejala Disfonia
Gejala paling terlihat dari disfonia adalah suara yang lebih rendah dan menghilang. Tapi, terdapat juga gejala lain antara lain:
1. sensasi benjolan di
2. tenggorokan tenggorokan terasa kering
3. terus menerus perlu berdeham
4. batuk terus-menerus
5. kesulitan menelan
5. sakit tenggorokan
6. lendir di tenggorokan
Penyebab Disfonia
Disfonia atau suara serak bisa disebabkan karena berbagai ragam. Kondisi ini biasanya terkait dengan gangguan yang terjadi pada organ-organ yang terdapat pada tenggorakan. Mulai dari laring hingga pitang suara.
Laring adalah organ pada tenggorokan bagian bawah yang berbentik dari tulang rawan, otot dan selaput mukosa. Terletak diatas dan di bawah pangkal lidah.
Seseorang bisa bersuara ketika timbul vibrasi atau getaran pada laring. Vibrasi itu timbul karena ada udara yang mengalir melalui laring, disebabkan pergerakan pita suara. Selanjutnya, pita suara juga berfungsi untuk menutup laring saat seseorang menelan makanan, untuk mencegah terhirupnya makanan atau cairan.
Jika pita suara mengalami peradangan, kelumpuhan, atau benjolan, fungsi organ tersebut bisa terganggu, yang kemudian menyebabkan timbulnya gangguan suara.
Berikut ini beberapa macam jenis kondisi medis yang bisa menyebabkan disfonia atau suara serak antara lain:
1. Laringitis, atau peradangan pada laring.
2. Kelainan suara neurologis (disfonia spasmodik)
3. Adanya polip, nodul, atau kista pada pita suara
4. Lesi kanker atau pra-kanker
5. Kelumpuhan atau kelemahan dari pita suara
6. Adanya plak putih pada laring (leukoplakia)
Selain itu, terdapat berbagai penyebab yang bisa berkontribusi terhadap terjadinya disfonia atau suara serak, termasuk:
1. Penuaan
2. Penggunaan alkohol
3. Alergi
4. Penyakit reflux gastroesofageal
5. Infeksi saluran pernapasan atas
6. Penyakit neurologis
7. Stres psikologis
8. Luka akibat operasi leher atau cedera pada leher
9. Merokok
10. Kanker tenggorok
11. Dehidrasi
13. Penyakit kelenjar tiroid
14. Berteriak yang berlebih
Cara Mencegah Disfonia
Berikut ini beberapa pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah disfonia atau suara serak meliput:
1. hindari berbicara di lingkungan yang bising
2. hindari berbicara terlalu keras
3. gunakan mikrofon atau amplifikasi suara jika butuh bersuara keras
4. hindari kafein dalam jumlah besar, seperti kopi, teh, dan soda
5. berhenti merokok atau menjadi perokok pasif
Itulah penjelasan apa itu disfonia, kenali gejala, penyebab dan cara mencegahnya, semoga bermanfaat!