Apa Itu Skin Barrier? Berikut Pengertian, Fungsi, dan Cara Menjaganya Agar Tetap Sehat

Skin barrier (Foto: lunamicrocare.com)

PARBOABOA – Acid mantle atau skin barrier adalah merupakan lapisan kulit paling luar (stratum korneum) yang menjadi garda terdepan untuk melindungi kulit dari paparan radikal bebas.

Malansir dari laman resmi Healthline, struktur skin barrier dapat digambarkan dengan membayangkan susunan dinding bata. Lapisan tersebut terdiri atas sel kulit keras (corneocytes) yang diikat dengan lipid.

Pada lapisan kulit paling luar, terdapat pelembab alami dan keratin. Sementara lapisan lipid mengandung ceramide, kolesterol, dan asam lemak.

Kondisi skin barrier yang rusak bisa memicu terjadinya beragam permasalahan kulit, seperti infeksi, iritasi, hingga jerawat membandel.

Agar lebih memahaminya, berikut Parboaboa telah merangkum secara lengkap tentang apa itu skin barrier dan bagaimana cara menjaganya agar tetap sehat. Yuk, simak sampai selesai ya!

Apa Itu Skin Barrier?

Skin barrier (Foto: Pixabay/Joseph Mucira)

Skin barrier adalah lapisan pelindung alami yang membungkus tubuh kita. Bagian terluar kulit ini merupakan pertahanan pertama terhadap segala bentuk ancaman eksternal yang dapat memengaruhi kesehatan kulit.

Dengan kata lain, skin barrier artinya sistem perlindungan yang kompleks dan esensial dalam menjaga integritas kulit. Salah satu fungsi skin barrier adalah untuk mencegah masuknya zat berbahaya, bakteri, virus, hingga alergen ke dalam tubuh melalui kulit.

Bagian kulit terluar ini juga membantu menjaga kelembaban kulit dengan mencegah penguapan berlebihan, sehingga kulit tetap terhidrasi dan sehat. Lapisan-lapisan yang berbeda di dalamnya bekerja bersama-sama untuk menciptakan perlindungan yang optimal.

Salah satu lapisan terluar yang paling penting adalah stratum corneum, yang terdiri dari sel-sel kulit mati yang rapat berdempetan. Lapisan ini bertindak sebagai penghalang fisik pertama terhadap elemen-elemen eksternal.

Di bawahnya, ada lapisan lipida yang mengandung lemak dan lipid, yang berperan dalam menjaga kelembaban dan mencegah penguapan berlebihan.

Semua lapisan ini bekerja bersama untuk menjaga kesehatan kulit dan menjaga agar tubuh tetap terlindungi dari ancaman eksternal penyebab skin barrier bermasalah.

Penyebab Skin Barrier Rusak

Skin barrier (Foto: Pinterest/@owsblogl)

Meskipun pelindung kulit dapat membantu mencegah faktor eksternal yang berbahaya, namun tetap dapat rusak karena penyebab internal dan eksternal.

Menurut situs Healthline, beberapa faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada skin barrier adalah sebagai berikut:

1. Paparan Sinar Matahari

Sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan dapat merusak kolagen kulit dan mengurangi kekuatan pelindung kulit. Paparan sinar matahari adalah salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan kerusakan pada kulit kita.

Paparan sinar UV yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai permasalahan kulit, seperti penuaan kulit, munculnya bintik-bintik matahari, dan bahkan meningkatkan risiko kanker kulit.

2. Alergen dan Polusi Lingkungan

Paparan terhadap alergen dan polusi udara dapat memengaruhi keseimbangan kulit dan membuat skin barrier bermasalah.

Alergen, seperti debu, serbuk sari, atau bahan kimia dalam produk pembersih, dapat memicu iritasi dan reaksi alergi pada kulit, menyebabkan kemerahan dan gatal.

Terjadinya kerusakan skin barrier adalah sering disebabkan oleh polusi udara, seperti asap kendaraan dan partikel-partikel berbahaya, dapat menempel pada kulit dan merusak skin barrier, menyebabkan kulit menjadi kering dan sensitif.

3. Penggunaan Produk kosmetik yang Salah

Penggunaan produk yang mengandung bahan-bahan keras dapat mengiritasi kulit dan merusak pelindung kulit. Produk yang menghilangkan kelembapan dan minyak alami dari kulit dapat mengakibatkan kulit kering, iritasi, dan sensitivitas yang meningkat.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih produk perawatan kulit yang lembut dan bebas dari bahan kimia yang mengiritasi.

4. Produk Basa yang Mengganggu Tingkat pH Kulit

Keseimbangan pH kulit yang terganggu dapat membuat kulit lebih rentan terhadap kerusakan. Ketika pH kulit terganggu, ini dapat menyebabkan kulit menjadi lebih rentan terhadap iritasi, infeksi, dan kerusakan.

Oleh karena itu, cara memperbaiki skin barrier adalah dengan memilih produk perawatan kulit yang mendukung keseimbangan pH kulit, seperti pembersih wajah yang lembut.

5. Udara Kering atau Kelembapan Rendah

Salah satu musuh utama yang menyebabkan rusaknya skin barrier adalah kondisi kelembaban yang rendah, yang membuat kulit menjadi kering dan rentang terhadap kerusakan.

Saat kelembapan udara rendah, kulit kita cenderung kehilangan kelembapan lebih cepat, yang dapat melemahkan skin barrier dan mengakibatkan kulit yang kering, bersisik, dan terasa tegang.

6. Penuaan

Proses penuaan alami juga dapat mengurangi kekuatan pelindung kulit. Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dan elastin dalam kulit cenderung menurun, yang dapat mengurangi kekuatan dan elastisitas skin barrier.

Hal ini membuat kulit lebih rentan terhadap kerusakan, penuaan dini, serta munculnya garis-garis halus dan kerutan.

7. Stres Psikologis

Stres dapat memengaruhi kesehatan kulit dan menyebabkan skin barrier bermasalah. Ketika kita mengalami stres, tubuh melepaskan hormon stres, seperti kortisol, yang dapat memengaruhi keseimbangan minyak kulit dan merusak skin barrier.

Salah satu tanda kerusakan skin barrier adalah kulit menjadi lebih rentan terhadap jerawat, iritasi, dan masalah kulit lainnya.

8. Kondisi kulit, Termasuk Eksim, Psoriasis, atau Dermatitis Atopik

Beberapa kondisi kulit dapat membuat pelindung kulit lebih rentan terhadap kerusakan. Pada kondisi-kondisi ini, skin barrier seringkali rusak dan tidak berfungsi dengan baik, sehingga kulit lebih rentan terhadap kerusakan, infeksi, dan gejala yang parah.

Contoh kerusakan skin barrier adalah berasal dari bahan-bahan yang ditemukan dalam produk perawatan kulit, seperti asam alfa hidroksi, asam retinoid, asam beta hidroksi, dan asam buah amino.

Bahan-bahan aktif tersebut dapat melemahkan pertahanan alami kulit terhadap infeksi bakteri dan kerusakan lingkungan jika tidak digunakan dengan benar.

Selain itu, perilaku tertentu juga dapat merusak pelindung kulit, seperti mandi air panas, eksfoliasi berlebihan, atau penggunaan bahan-bahan keras pada kulit yang mengandung bahan kimia beracun seperti formaldehida, isobutil, dan isopropil paraben, dan banyak lagi.

Ciri-ciri Skin Barrier Rusak

Skin barrier (Foto: zhenomaniya)

Kerusakan pada skin barrier dapat menyebabkan sejumlah tanda dan gejala yang dapat terlihat dan dirasakan oleh seseorang.

Penting untuk mengidentifikasi tanda-tanda ini agar kita dapat mengambil tindakan perawatan yang sesuai. Beberapa ciri ciri skin barrier rusak adalah sebagai berikut:

1. Kulit Kering

Salah satu tanda skin barrier rusak adalah kulit yang terasa kering dan kasar. Kehilangan lapisan lipid pelindung kulit dapat mengakibatkan kehilangan kelembapan alami dan kulit menjadi  terasa kering, kasar, dan seringkali bersisik.

2. Kemerahan

Kulit yang meradang seringkali tampak kemerahan. Ini dapat disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah di bawah permukaan kulit sebagai respons terhadap iritasi atau paparan faktor eksternal.

Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah di bawah permukaan kulit sebagai respons terhadap iritasi atau paparan faktor eksternal.

3. Gatal

Selanjutnya, ciri ciri kerusakan skin barrier adalah rasa gatal yang seringkali mengganggu dan dapat memicu menggaruknya. Kulit yang rusak cenderung menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap gatal.

Sensasi gatal dapat mengganggu dan mengundang keinginan untuk menggaruk, yang sebaiknya dihindari karena dapat memperburuk kerusakan kulit.

4. Iritasi

Kulit yang rusak cenderung lebih rentan terhadap iritasi oleh bahan-bahan tertentu. Ketika skin barrier bermasalah, kulit lebih rentan terhadap iritasi oleh bahan-bahan tertentu.

Contohnya seperti produk perawatan kulit yang mengandung bahan kimia keras, yang dapat menyebabkan terjadinya iritasi kulit, seperti kemerahan, perasaan terbakar, atau sensasi panas.

5. Peningkatan Sensitivitas Kulit

Skin barrier adalah lapisan kulit paling luar yang berfungsi sebagai garda terdepan yang melindungi lapisan-lapisan di dalamnya. Oleh karena itu, skin barrier yang rusak dapat menyebabkan kulit lebih sensitif terhadap elemen eksternal dan produk perawatan kulit.

Kulit mungkin lebih mudah merespons dengan kemerahan atau gatal setelah kontak dengan bahan-bahan tertentu.

6. Retensi Kelembapan yang Buruk

Sebagai akibat dari kerusakan skin barrier adalah kulit akan kesulitan untuk mempertahankan kelembapan, bahkan setelah penggunaan pelembap. Ini dapat membuat kulit tetap terasa kering, kasar, dan tidak nyaman.

Untuk mengatasi masalah retensi kelembapan yang buruk, gunakan pelembap yang mengandung bahan-bahan yang membantu menjaga kelembapan kulit, seperti ceramides atau asam hyaluronic.

Penting untuk diingat bahwa tanda dan gejala kerusakan skin barrier dapat bervariasi dari ringan hingga parah.

Merespon tanda-tanda ini dengan cepat dan mengambil tindakan untuk merawat kulit adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan kulit dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Dampak Kerusakan Skin Barrier

Skin barrier (Foto: Pinterest/@realbeautyschool)

Setelah memahami apa itu skin barrier, penting untuk mengantisipasi kerusakannya. Sebab, bagian kulit terluar ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan kulit secara keseluruhan.

Kerusakan skin barrier dapat memicu berbagai masalah kulit yang berkaitan dengan kesehatan dan penampilan. Beberapa contoh skin barrier rusak adalah sebagai berikut:

1. Jerawat

Salah satu kemampuan skin barrier adalah untuk menjaga zat-zat berbahaya dan bakteri keluar dari pori-pori kulit. Jika lapisan ini rusak, maka dapat meningkatkan risiko infeksi pori-pori oleh bakteri, yang dapat menyebabkan jerawat.

Kulit yang kering dan iritasi juga dapat memicu produksi minyak berlebih, yang dapat mengakibatkan jerawat lebih lanjut.

2. Dermatitis

Dermatitis adalah salah satu tanda contoh skin barrier rusak yang dapat disebabkan oleh kontak dengan alergen atau iritan.

Ketika lapisan kulit ini rusak, maka akan lebih rentan terhadap iritasi dan alergen, yang dapat memicu dermatitis kontak atau dermatitis atopik.

3. Eksim (Dermatitis Atopik)

Eksim adalah salah satu tanda skin barrier rusak yang seringkali memengaruhi. Eksim dapat menyebabkan kulit menjadi meradang, gatal, kering, dan mungkin pecah-pecah.

Kerusakan skin barrier memungkinkan zat-zat berbahaya masuk ke dalam kulit, memicu respons peradangan.

4. Rosacea

Rosacea adalah kondisi kulit yang ditandai oleh kemerahan, pembengkakan, dan pembuluh darah yang terlihat di wajah.

Kerusakan pada skin barrier adalah akan meningkatkan sensitivitas kulit dan memperburuk gejala rosacea. Kulit yang sensitif lebih mudah merespons faktor pemicu rosacea, seperti sinar matahari, makanan pedas, dan alkohol.

5. Penuaan Dini

Skin barrier yang rusak dapat mengakibatkan kehilangan kelembapan dan elastisitas kulit. Ini bisa menyebabkan penuaan dini, termasuk munculnya garis-garis halus, kerutan, dan kehilangan kekencangan kulit.

Cara Memperbaiki Skin Barrier Rusak

Skin barrier (Foto: Karsten Bergmann/Pixabay)

Memperbaiki skin barrier yang rusak adalah langkah penting dalam merawat kulit Anda agar tetap sehat dan bersinar. Beberapa cara memperbaiki skin barrier adalah sebagai berikut:

1. Pilih Produk Perawatan Kulit yang Tepat:

Cari produk skincare untuk memperbaiki skin barrier yang dirancang khusus untuk kulit sensitif atau rusak. Sebaiknya hindari produk berbahan kimia keras, alkohol, parfum, atau pewarna yang dapat mengiritasi kulit.

Sebagai solusinya, pilihlah produk untuk mengatasi skin barrier yang rusak dengan bahan aktif seperti ceramides, niacinamide, hyaluronic acid, atau asam lemak omega-3 yang dapat membantu memperbaiki lapisan kulit terluar.

2. Rutinitas Mencuci Wajah dengan Lembut

cara tepat selanjutnya dalam menjaga skin barrier adalah dengan mencuci wajah secara lembut dan perlahan. Hindari membilas wajah dengan air yang terlalu panas karena akan menghilangkan kelembaban alami kulit.

Selain itu, pilih produk pembersih wajah yang lembut dan bebas sabun. Intensitas membersihkan wajah juga perlu diperhatikan, yakni dua kali sehari.

3. Gunakan Moisturizer

Gunakan moisturizer atau pelembab dengan kandungan yang tepat untuk membantu menjaga kelembaban kulit. oleskan pelembab setelah mencuci wajah dan mengeringkannya terlebih dahulu.

Pilih produk pelembab yang cocok dengan jenis kulit. Perlu diketahui, menjaga skin barrier adalah hal mudah jika dilakukan dengan cara yang tepat dan Penggunaan produk yang sesuai dengan kondisi kulit wajah.

4. Perlindungan Matahari

Gunakan tabir surya dengan SPF setiap hari, bahkan jika cuaca sedang mendung. Paparan sinar UV dapat merusak skin barrier.

Sunscreen dengan SPF minimal 30 adalah pilihan produk yang tepat sebagai perlindungan ekstra. Pilihlah produk yang mengandung zat aktif seperti zinc oxide atau titanium dioxide.

5. Hindari Menggaruk Kulit

Jika kulit gatal, hindari menggaruknya, karena ini dapat memperburuk kerusakan kulit. Cobalah mengompres kulit dengan air dingin atau gunakan pelembap berbasis gel untuk meredakan rasa gatal.

6. Mengubah Pola Diet

Salah satu faktor pemicu rusaknya skin barrier adalah pola diet yang salah. Meski jarang disadari, namun kebiasaan yang salah bisa membuat kondisi kulit yang beragam.

Sebaiknya konsumsi makanan yang kaya akan asam lemak omega-3, seperti ikan berlemak, kenari, dan minyak zaitun, yang dapat mendukung kesehatan kulit.

Selain itu, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air yang cukup. Tujuannya adalah untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dengan baik.

7. Kurangi Faktor Pemicu

Identifikasi faktor pemicu yang dapat merusak skin barrier, seperti produk perawatan yang tidak cocok atau alergen tertentu.

Perlu diketahui bahwa kondisi kulit setiap orang berbeda-beda, sehingga penting untuk memahaminya dengan tepat.

8. Konsultasi dengan Ahli Kulit

Jika kerusakan skin barrier sudah parah atau berlanjut, sebaiknya konsultasikan dengan seorang dokter kulit. Mereka dapat memberikan panduan dan rekomendasi khusus untuk masalah kulit Anda.

Perawatan skin barrier yang baik akan membantu Anda untuk meraih kulit yang lebih sehat dan bersinar. Ingatlah bahwa upaya konsisten dalam merawat skin barrier adalah investasi dalam kesehatan dan penampilan kulit dalam jangka panjang.

Demikian penjelasan tentang skin barrier itu apa, lengkap dengan cara menjaganya agar tetap sehat. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Editor: Juni
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS