APLN Resmi Ambil Bagian dalam Pembangunan IKN

Borneo Bay City (BBC) salah satu proyek yang dikerjakan APLN bertempat di Balikpapan (Foto: agungpodomoroland.com)

PARBOABOA, Jakarta - Mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) yang bertempat di Kalimantan Timur memasuki tahap perampungan.  

Banyak perusahaan besar telah menanam investasi untuk mendukung pengembangan proyek, baik di bidang persediaan jasa maupun properti. 

Terkini, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) resmi bergabung dalam deretan perusahaan properti besar Indonesia yang berpartisipasi di IKN. 

Keterlibatan APLN diresmikan melalui penandatanganan kesepakatan kerja sama dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melalui Badan Usaha Otorita (BUO) PT Bina Karya (Persero) pada Senin (10/06/2024).

Kerja sama ini merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan hunian di Kalimantan Timur. 

Direktur Utama Agung Podomoro Land, Bacelius Ruru, menyatakan pembangunan IKN merupakan bagian dari visi Indonesia Emas 2045 yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maju. 

"IKN akan mengubah orientasi pembangunan menjadi lebih Indonesia-sentris dan mempercepat transformasi ekonomi nasional," ungkap Ruru dalam keterangan tertulis, Rabu (12/06/2024).

Ia lantas mengungkapkan kebanggan mereka karena diperkenankan berkontribusi dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Komitmen APLN dalam proyek ini telah dinyatakan melalui surat minat investasi (Letter of Intent) yang dikirimkan kepada Bina Karya pada Maret 2024 lalu. 

Ruru juga menyebut Agung Podomoro telah memiliki pengalaman mengembangkan proyek-proyek properti di Samarinda dan Balikpapan, yang menjadi pintu gerbang utama IKN. 

"Kami optimistis bahwa ini akan menjadi momentum untuk menciptakan pasar properti yang menjanjikan," tambahnya.

Direktur Utama Bina Karya, Boyke Prasetyanto, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi dengan Agung Podomoro.

Ia menyebut perusahaan ini memiliki reputasi kuat dalam membangun hunian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

"Tentu sangat sesuai dengan prinsip pembangunan IKN. Kerja sama ini memperkuat keyakinan kami dalam membangun IKN sebagai ibu kota masa depan," ujarnya.

Sebagai tahap awal, Agung Podomoro akan membangun hunian untuk aparatur sipil negara (ASN), dengan rencana jangka panjang untuk mengembangkan kawasan hunian komersial di IKN. 

"Pembangunan kedepannya akan berupa kawasan mixed-use yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Boyke.

Ia juga berharap agar kerja sama ini berjalan lancar, dengan adanya keterbukaan kedua belah pihak untuk saling mendengar dan berdiskusi. 

"Semoga kerjasama ini dapat berjalan dengan baik," pungkasnya.

Untuk informasi tambahan, beberapa konglomerat properti Indonesia telah lebih dulu berinvestasi di proyek IKN. 

Di antaranya adalah Agung Sedayu Group, Pakuwon Group, dan Summarecon Agung. 

Sugianto Kusuma (Aguan) melalui konsorsium, bersama pengusaha lainnya seperti Maruarar Sirait, Prajogo Pangestu, Franky Widjaja, dan Boy Thohir, juga terlibat dalam pembangunan Hotel Nusantara di IKN.

Siapa itu APLN?

APLN adalah pengembang dan pengelola real estate terkemuka di Indonesia yang beroperasi pada segmen real estat ritel, komersial, dan perumahan. 

APLN menawarkan model pengembangan properti terintegrasi yang mencakup seluruh proses dari pembebasan lahan hingga manajemen proyek dan pemasaran. 

APLN dikenal sebagai pionir dalam pengembangan superblok di Indonesia, dengan proyek-proyek ikonik seperti Podomoro City, Kuningan City, Green Bay Pluit, Podomoro City Deli Medan, dan Senayan City. 

Selain itu, APLN juga mengembangkan beberapa township berkualitas tinggi seperti Podomoro Park Bandung dan Podomoro Golf View Cimanggis.

Didirikan pada 30 Juli 2004 dengan nama PT Tiara Metropolitan Jaya, APLN mengalami restrukturisasi pada 2010 yang melibatkan pengalihan penguasaan enam pengembangan utama.

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX: APLN), APLN merupakan bagian dari Agung Podomoro Group (APG), yang dikenal sebagai salah satu pengembang real estat terbesar di Indonesia.

APLN mengkombinasikan visi desain yang inovatif dengan eksekusi yang cepat dan efisien, serta menerapkan konsep ‘fast churn’ untuk memastikan perputaran modal. 

Berbeda dengan pengembang lain, APLN fokus pada pengelolaan lahan yang cukup untuk pengembangan langsung, terutama untuk produk mixed-use dan superblok di wilayah perkotaan.

Sejak proyek pertamanya di Simprug, Jakarta Selatan pada 1969, APG telah menyelesaikan atau memulai lebih dari 70 proyek properti, yang sebagian besar menyasar segmen kelas menengah. 

Proyek-proyek ini meliputi apartemen, mall, ruko, dan menara perkantoran. 

APLN juga mempelopori konsep superblok, menggabungkan area residensial, komersial, rekreasi, dan ruang perkantoran dalam satu kompleks terintegrasi.

Melalui kampanye 'Back to the City', APLN menawarkan solusi hunian perkotaan dengan fasilitas lengkap dan gaya hidup yang seimbang. 

Produk-produk APLN telah membantu ribuan konsumen menikmati kehidupan kota yang dinamis dan nyaman.

Mengutip laman resmi Agung Podomoro Land, APLN mengadopsi model bisnis fleksibel yang menjaga penggunaan modal pada skala minimum.

APLN juga mengandalkan jaringan dan reputasi yang kuat untuk menarik minat pembeli. 

Fokus pada komposisi pendapatan antara penjualan dan pendapatan berulang dari properti komersial seperti mall dan hotel, strategi ini meningkatkan stabilitas finansial perusahaan.

Dengan kecepatan dalam respon, kapabilitas pelaksanaan strategi, dan neraca keuangan yang sehat, APLN terus berekspansi ke kota-kota di Jawa dan luar Jawa seperti Medan, Batam, Balikpapan, dan Makassar. 

Selain superblok dan bangunan tinggi, APLN juga mengembangkan township berkualitas tinggi dan proyek properti lainnya yang inovatif dan berkelanjutan.

APLN tetap berkomitmen untuk mengadopsi pendekatan investasi yang fleksibel dan hati-hati, serta selalu siap memanfaatkan peluang sambil menjaga siklus modal yang sehat. 

Dengan model kerja yang demikian, APLN siap bersaing dan memimpin industri properti Indonesia di masa depan.

Editor: Defri Ngo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS