AS Tolak Ajakan Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran, Memilih Jalur Diplomasi

Presiden AS Donald Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: Instagram Benjamin Netanyahu)

PARBOABOA, Jakarta – Israel mengembangkan rencana untuk menyerang fasilitas nuklir Iran. Untuk itu mereka meminta dukungan Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu utamanya. Bantuan AS diperlukan untuk mempertahankan diri jika mendapat serangan balasan Iran sekaligus memastikan aksi militer tersebut berhasil.

Di luar dugaan, Presiden AS Donald Trump memilih membatalkan rencana besar tersebut. Keputusan ini buah dari perdebatan internal yang sengit dan panjang dengan para penasehatnya. Beberapa pejabat tinggi tegas meragukan bahwa rencana serangan itu dapat membawa maslahat.

Alasan Trump memilih jalur diplomasi ketimbang aksi militer karena ia tak ingin terjebak dalam perang lain di Timur Tengah. Ia membuka jalur negosiasi dengan Teheran dengan tetap memberi batas waktu beberapa bulan untuk mencapai kesepakatan terkait program nuklir Iran.

Semula jika AS mendukung, serangan itu akan dilancarkan secepat-cepatnya bulan depan. Tujuan utama Israel menyerang Iran untuk menghambat kemampuan negara dengan peradaban tertua di dunia itu mengembangkan senjata nuklir selama satu tahun atau lebih. Menurut Israel, inilah waktu yang tepat untuk menyerang musuh bebuyutannya itu karena kondisi militer maupun ekonomi Iran sedang payah.

Saat berbicara kepada wartawan pada Kamis (17/4), Trump mengatakan lebih mengutamakan negosiasi dengan Iran sambil tetap menegaskan tak ingin Teheran memiliki senjata nuklir. Apalagi Iran yang sebelumnya dikenal sebagai Persia telah memberi sinyal kesediaannya untuk bernegosiasi.

"Saya pikir Iran punya kesempatan untuk menjadi negara besar dan hidup bahagia tanpa kematian," kata Trump seperti dilansir The New York Times. "Itu pilihan pertama saya. Jika ada pilihan kedua, saya pikir itu akan sangat buruk bagi Iran, dan saya rasa Iran ingin berbicara."

Sesungguhnya Israel telah lama merencanakan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran. Persiapan telah dilakukan termasuk latihan serangan udara dan menghitung seberapa besar kerusakan yang bisa ditimbulkan dengan atau tanpa bantuan Amerika. Dukungan di dalam pemerintahan Israel untuk melakukan serangan baru-baru ini meningkat setelah Iran mengalami serangkaian kemunduran tahun lalu.

Editor: Rin Hindrayati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS