AS Tuding Rusia Gunakan Rudal Balistik Korea Utara untuk Serang Ukraina

Ilustrasi. Amerika Serikat menuduh Rusia menggunakan rudal balistik dari Korea Utara (Korut) untuk serang Ukraina. (Foto: iStockphoto/@MikeMareen)

PARBOABOA, Jakarta - Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia menggunakan rudal balistik dengan peluncur dari Korea Utara (Korut) dalam konfliknya dengan Ukraina. 

John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, menyebut adanya dengan dukungan Pyongyang terhadap Moskow ini sebagai ‘eskalasi yang signifikan dan memprihatinkan’. 

Kirby menegaskan bahwa AS akan membawa masalah ini ke Dewan Keamanan PBB dan menerapkan sanksi tambahan pada pihak yang terlibat dalam transfer senjata ini. 

Namun, pihak Rusia membantah tuduhan AS tersebut.

Reaksi Kim Jong-un 

Beberapa waktu setelah berita ini muncul, pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menyerukan peningkatan produksi kendaraan peluncur rudal. 

Kunjungan Kim Jong-un ke Rusia pada September 2023 lalu dan tuduhan AS sebelumnya tentang Pyongyang yang menyuplai senjata ke Rusia menambah kecurigaan. 

Sebelumnya, Amerika Serikat telah menuduh Korea Utara (Pyongyang) mengirim senjata. 

Namun, ini adalah pertama kali AS memberikan informasi terperinci mengenai jenis senjata yang dikirim, yaitu rudal balistik.

Rudal balistik ini adalah jenis roket yang dapat mengarah dan mengenai target yang berjarak hingga 900 kilometer (sekitar 500 mil). 

Saat ini, masih belum diketahui apa keuntungan atau imbalan yang diterima oleh Korea Utara untuk menyediakan senjata tersebut kepada Rusia.

Muncul Kekhawatiran Internasional Akan Potensi Transfer Senjata

Tuduhan AS menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara-negara Barat tentang kemungkinan transfer senjata atau teknologi militer antara Moskow dan Pyongyang.

Sebuah laporan dari International Institute for Strategic Studies pada 2017 menyebutkan bahwa Korea Utara mungkin mengembangkan rudal baru dengan memanfaatkan mesin roket Soviet dari saluran gelap di Rusia atau Ukraina. 

Namun, pihak Ukraina membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa pihak Rusia yang seharusnya disalahkan. 

Editor: Atikah Nurul Ummah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS