PARBOABOA, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa revitalisasi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dilakukan guna meningkatkan kapasitas dan produktivitas.
Hal ini disampaikan Budi Karya Sumadi saat meninjau langsung proyek revitalisasi Bandara Soetta yang dilansir pada Senin, 24 Juli 2023.
Menurutnya, revitalisasi tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas penumpang dari 65 juta per tahun menjadi 110 juta per tahun.
Selain itu, lanjutnya, revitalisasi juga dilakukan demi meningkatkan produktivitas penerbangan dari dan ke Jakarta melalui Bandara Soetta.
Dia menyebut, kurang lebih 6 bulan, seluruh proses revitalisasi ini akan selesai dan dapat memenuhi permintaan yang semakin meningkat.
Budi menambahkan, Bandara Soekarno-Hatta bakal menjadi showcase-nya negara Indonesia di mata dunia.
Dalam kesempatan yang sama, Menhub membeberkan sejumlah proyek di Bandara Soetta yang tengah dilakukan. Di antaranya adalah sisi darat (land side) dan sisi udara (air side).
Pada land side, revitalisasi akan dilakukan di Terminal 1B dan 1C untuk penerbangan domestik sedangkan Terminal 2F yang dikerjakan oleh AP II dan Adhi Karya untuk penerbangan internasional.
Di Terminal 1C, revitalisasi menyasar lantai dasar seluas 46.100 m2 dan lantai 1 seluas 38.200 m2 meliputi area pelayanan penumpang take off dan landing, area komersial, perkantoran, bagasi penumpang, pekerjaan MEP serta connecting boarding lounge.
Dia mengatakan jika Terminal 2F itu akan diperbesar menjadi 70.000 meter persegi dari 36.402m2 menjadi 74.964 m2 dan diharapkan dapat melayani 7 juta penumpang dari semula hanya 3 juta penumpang.
Kemudian, pada Terminal 2D dan 2E yang semula memiliki luas 173.608 m2 usai revitalisasi menjadi 234.50m2 yang diharapkan dapat melayani penumpang dari 9 juta per tahun menjadi 21 juta per tahun.
Adapun revitalisasi di Terminal 2F itu meliputi penggantian peralatan dan jaringan MEP (mechanical, electrical, plumbing), desain interior terminal, penerapan IBMS dan pembuatan connecting antar boarding lounge dan lounge umroh.
Sementara itu, di air side, revitalisasi dilakukan dengan mengerjakan landasan pacu (runway) oleh AP II dan pemasangan software oleh Airnav Indonesia guna meningkatkan produktivitas pergerakan pesawat yang lepas landas maupun mendarat.
Editor: Maesa