Dukung Aktivisme Kebudayaan, Sekolah Seni Yonif Gelar Nusantara Dance Expose

Para peserta didik Sekolah Seni Yonif di sela acara Nusantara Dance Expose (Foto: PARBOABOA/Defri)

PARBOABOA, Jakarta - Sekolah Seni Yonif kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya Nusantara dengan menggelar acara bertajuk Nusantara Dance Expose. 

Acara yang berlangsung di Hotel Borobudur ini dihadiri berbagai tokoh penting, seperti Kepala Suku Dinas (KASUDIN) Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat Muhamad Nurdin, perwakilan Pemprov Jakarta Marulina Dewi, perwakilan Hotel Borobudur Faisal, serta para orang tua dan tamu undangan.

Dalam sambutannya, Muhamad Nurdin menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi antara Sekolah Seni Yonif dan Hotel Borobudur. 

Menurutnya, keberadaan sekolah seni sejalan dengan visi Jakarta yang akan menjadi Daerah Khusus Jakarta (DK Jakarta), di mana seni dan budaya menjadi salah satu prioritas utama.

“Kita tahu bahwa program khusus Gubernur memberi porsi terhadap potensi seni budaya. Hari ini, Sekolah Seni Yonif berkolaborasi bersama Pak Faisal dari Borobudur demi mendukung pelestarian seni budaya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Nurdin berharap agar kerja sama seperti ini dapat terus berkembang dan masuk dalam kalender event tahunan. 

“Kita berharap kerja sama terus digalakkan dengan membuatnya menjadi kalender event. Nanti bisa bekerja sama dengan SUDIN Jakarta Pusat, Dinas Kebudayaan DKI, dan sanggar-sanggar di DKI Jakarta,” tambahnya.

Serupa, perwakilan Pemprov DKI Jakarta, Marulina Dewi menegaskan bahwa Jakarta sebagai kota global memiliki visi untuk memperkuat budaya Betawi dan Nusantara, serta memastikan akses terhadap pendidikan seni dan budaya secara gratis.

“Jakarta sebagai kota global punya satu visi yakni penguatan budaya Betawi dan Nusantara yang akan menjadi bagian dari RPM BDJ. Karena itu, kita membuka akses bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan dan pengenalan budaya Betawi dan Nusantara,” jelasnya.

Selama tujuh tahun perjalanannya, Sekolah Seni Yonif telah melahirkan banyak penari berbakat. Saat ini, mereka menampung sekitar 70 siswa setiap tahun, dengan beberapa di antaranya telah meraih berbagai prestasi. 

Beberapa alumni bahkan pernah tampil di acara berskala nasional dan internasional, seperti menjadi pengisi acara pembukaan saat acara ASEAN di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
 
Dewi menyebut, keberadaan Sekolah Seni Yonif membuktikan bahwa seni tari tidak harus mahal. Anak yang memiliki kecintaan terhadap dunia tari dapat memperoleh akses yang gratis dengan adanya kerjasama.

“Kalau kita tidak peduli dengan ini, anak-anak akan kesulitan belajar karena biaya yang mahal. Oleh karena itu, sekolah ini memberikan akses gratis setiap hari Sabtu dengan pengajaran profesional," kata Dewi. 

Sementara itu, perwakilan hotel Borobudur, Faisal juga menyampaikan harapannya agar kerja sama dalam melestarikan budaya ini dapat terus berjalan. 

“Kerjasamanya sudah lama karena pelestarian budaya harus terus digalakkan lagi, terutama untuk di Jakarta. Saya berharap masih bisa bekerja sama di acara-acara selanjutnya,” katanya.

Masa Depan Sekolah Seni Yonif

Sekolah Seni Yonif merupakan organisasi nirlaba yang berdiri sejak 13 Mei 2018 atas kerja sama antara GKJ Gandaria dan Yonif 201 JY. 

Sekolah ini memberikan pendidikan tari secara gratis bagi anak-anak usia sekolah dengan tujuan meningkatkan kompetensi seni tari sekaligus menanamkan rasa cinta terhadap budaya Indonesia. 

Di bawah kepemimpinan Marulina Dewi sebagai perwakilan Pemprov DKI Jakarta, Sekolah Seni Yonif telah menjadi wadah bagi anak-anak untuk berkembang dan berprestasi dalam bidang seni tari.

Pemprov DKI Jakarta menegaskan bahwa ke depan penguatan budaya Betawi dan Nusantara akan menjadi pilar utama dalam pembangunan budaya kota, apalagi saat Jakarta didaulat menjadi Kota Global. 

“Kami yang berkompeten dari Dinas Kebudayaan tidak ada kata lain selain mendukung upaya-upaya yang dilakukan masyarakat, khususnya yang dilakukan Bu Dewi,” tegas perwakilan Dewi.

Perwakilan Pemprov Jakarta dan Kepala Sekolah Seni Yonif, Marulina Dewi memberikan pernyataan kepada awak media (Foto: PARBOABOA/Defri)
 

Ia juga menekankan pentingnya sinergi dalam pengembangan sekolah seni seperti Yonif di berbagai titik di Jakarta. 

“Jakarta sebagai kota yang selalu bersinergi dan berkolaborasi dengan banyak pihak, maka diharapkan sinergi ini diperkuat sehingga timbul titik-titik sekolah seni yang lebih banyak di Jakarta dan gratis." 

Ia menambahkan bahwa ide yang dibuat Sekolah Seni Yonif perlu menjadi gerakan bersama para pecinta budaya. Dengan demikian, "semakin banyak anak yang mencintai budayanya dan akan lahir keterampilan-keterampilan baru.”

Sementara itu, Faisal dari Hotel Borobudur juga mengungkapkan niatnya untuk terus menjalin kerja sama dengan berbagai sekolah seni lainnya. 

“Saya dari pihak Borobudur berharap sinergi tersebut tetap berjalan dengan menjalin banyak sekolah lain untuk bekerja sama dengan kami,” pungkasnya.

Acara Nusantara Dance Expose yang digelar Sekolah Seni Yonif tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat bagi para peserta didik, tetapi juga bukti nyata pelestarian budaya dapat dilakukan secara inklusif dan berkelanjutan. 

Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan semakin banyak generasi muda yang tumbuh mencintai seni dan budaya Nusantara.

Editor: Defri Ngo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS