PARBOABOA.COM, Jakarta – Indonesia resmi memiliki bank emas pertamanya! Presiden Prabowo Subianto meresmikan layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI) di Jakarta pada Rabu (26/2/2025).
Langkah ini diharapkan mampu mengoptimalkan pengelolaan emas nasional, yang produksinya mencapai 160 ton per tahun, serta memperkuat stabilitas ekonomi dan keuangan negara.
"Hari ini, pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia yang memiliki cadangan emas keenam terbesar di dunia, akhirnya memiliki bank emas sendiri," ujar Prabowo dalam sambutannya.
Bank emas atau bullion bank bertujuan untuk mempertebal tabungan emas masyarakat, memperkuat likuidasi emas di perbankan nasional, serta mempermudah transaksi emas dalam negeri.
Selain itu, keberadaan bank emas diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap devisa asing serta meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga Rp245 triliun dan membuka 1,8 juta lapangan kerja baru.
Regulasi dan Ekosistem Bullion Bank
Keberadaan bank emas ini diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bullion, yang merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Regulasi ini memungkinkan Lembaga Jasa Keuangan (LJK), seperti Pegadaian dan BSI, untuk menjalankan berbagai aktivitas terkait emas, seperti:
✅Simpanan emas
✅ Pembiayaan emas
✅ Perdagangan emas
✅ Penitipan emas
Menurut M. Ismail Riyadi, Pelaksana Tugas Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK, keberadaan bullion bank akan memperluas akses investasi emas bagi masyarakat serta memperdalam pasar keuangan Indonesia melalui monetisasi emas.
"Dengan cadangan emas besar dan produksi solid, Indonesia berpotensi mengoptimalkan emas sebagai sumber pembiayaan baru bagi ekonomi nasional," kata Ismail.
Layanan Bank Emas Pegadaian dan BSI
Sebagai pionir Bank Emas Indonesia, Pegadaian dan BSI telah mengembangkan berbagai layanan investasi berbasis emas.
Bank Emas Pegadaian
PT Pegadaian (Persero) mendapatkan izin usaha bullion dari OJK pada Desember 2024 dan telah meluncurkan empat produk utama:
1. Deposito Emas – Mirip deposito konvensional, tetapi dengan aset emas. Minimum 5 gram, tenor fleksibel (6-12 bulan), imbal hasil 1% per tahun.
2. Pinjaman Modal Kerja Emas – Pinjaman berbasis emas untuk korporasi.
3. Jasa Titipan Emas Korporasi – Penyimpanan emas bagi perusahaan.
4. Perdagangan Emas – Jual beli emas dengan harga kompetitif.
Cara Membuka Deposito Emas Pegadaian:
1. Download aplikasi Pegadaian Digital
2. Pilih menu Tabungan Emas → Deposito Emas
3. Pilih tenor dan jumlah emas
4. Setor minimal 5 gram emas
5. Imbal hasil dibayarkan dalam bentuk emas
Bank Emas BSI
BSI memperoleh izin usaha bullion pada 12 Februari 2025 dan telah merilis tiga layanan utama:
1. BSI Emas Digital – Investasi emas berbasis titipan (wadiah yad amanah).
2. BSI Gold – Produk perdagangan emas digital.
3. BSI ATM Emas – Inovasi ATM yang memungkinkan nasabah menarik emas fisik.
Dalam lima tahun ke depan, BSI menargetkan transaksi emas mencapai 250 ton, dengan potensi omzet bisnis mencapai Rp28,7 triliun.
Cara Membuka Tabungan Emas BSI:
1. Download aplikasi BSI Mobile
2. Pilih menu E-mas
3. Setor awal minimal 0,1 gram (±Rp100 ribu)
4. Tabungan emas aktif dan bisa dicairkan kapan saja
Dampak Ekonomi
Menurut Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, keberadaan bank emas mempermudah investasi emas tanpa biaya penyimpanan, sehingga bisa menarik lebih banyak masyarakat untuk berinvestasi dalam safe haven asset ini.
Selain itu, dengan keterlibatan BSI sebagai bank syariah pertama yang memiliki bank emas, ekosistem keuangan berbasis emas semakin solid.
Hal ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam hilirisasi industri emas untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri.
"Bank emas akan menjadi game changer dalam diversifikasi instrumen investasi syariah yang aman, mudah, dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat," ujar Direktur Utama BSI, Hery Gunardi.
Adapun hadirnya bank emas pertama di Indonesia melalui Pegadaian dan BSI menandai era baru dalam industri keuangan nasional.
Dengan regulasi yang kuat, ekosistem yang berkembang, serta layanan inovatif, bank emas diharapkan dapat, mengoptimalkan cadangan emas nasional dan meningkatkan PDB hingga Rp245 triliun.
Selain itu dapat membuka 1,8 juta lapangan kerja baru serta menyediakan instrumen investasi emas yang lebih mudah dan aman
Ke depan, diharapkan semakin banyak lembaga keuangan yang terlibat dalam industri bullion banking, sehingga Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam ekonomi berbasis emas di tingkat global.