Bantu Korban Kelaparan di Papua Tengah, Kemensos Kirim 17 Ton Bantuan Logistik 

Bantuan Kemensos kepada korban bencana kelaparan di Papua Tengah. (Foto: Kemensos RI)

PARBOABOA, Jayapura - Masyarakat terdampak kekeringan di Distrik Agandugume dan Lambewi Kabupaten Puncak Jaya Papua Tengah secara bertahap menerima bantuan dari Kementerian Sosial. Ada sekitar 17,1 ton bantuan logistik yang telah disalurkan. 

Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Adrianus Alla yang pada Senin (31/7/2023) berada di Papua Tengah mengatakan, bantuan telah terdistribusi sejak Rabu (26/7/2023). Stok di gudang di Timika maupun di Lapangan Sinak sudah nihil.

Awalnya, pengiriman bantuan bencana sempat terkendala cuaca dan keamanan. Namun beruntung, kini semua bantuan bisa tersalurkan. 

Dalam distribusi bantuan, Kemensos dibantu helikopter TNI AU pesawat sewaan ke Lapangan Terbang Sinak. Distribusi dilakukan dalam beberapa tahap. 

Tahap pertama dilakukan pada Rabu pekan lalu. Selanjutnya, dari rencana enam penerbangan, lima di antaranya berhasil mengangkut 2,7 ton bantuan. Sayangnya, satu penerbangan terpaksa batal karena cuaca buruk.

Penyaluran bantuan tahap kedua dilakukan pada Kamis (27/7/2023). Ada empat penerbangan yang berhasil mengangkut 4,7 ton logistik.

Tahap tiga pada Jumat (28/7/2023) dan berhasil menerbangkan 3,9 ton bantuan dengan tiga penerbangan.

Pada penyaluran tahap 4, Sabtu (29/7/2023), bantuan sebanyak 2,7 ton berhasil mendarat di Lapangan Udara Sinak dalam dua kali penerbangan karena terkendala cuaca buruk. 

Sedangkan tahap 5 dilaksanakan pada Senin (31/7/2023) melalui 3 penerbangan. Tahap ini akan yang mengangkut 3,12 ton bantuan.

Bantuan yang didistribusikan oleh Kemensos terdiri atas makanan siap saji 4.000 paket, makanan anak 4.000 paket, lauk pauk siap saji 2.000 paket, tenda gulung 500 lembar, sarden 25 dus, kornet 32 dus, sosis 83 dus, abon sapi 15 dus, biskuit 18 dus, pakaian anak (TK, SD dan SMP) 3.000 stel, pakaian dewasa 4.000 stel, celana dewasa 4.000 lembar, dan selimut 4.000 lembar.

Bantuan seberat 17,1 ton merupakan akumulasi dari penambahan bantuan termasuk penambahan seberat 2 ton dari PT Freeport yang berisi sarden dan biskuit.

Medan yang mengalami bencana kekeringan ini terbilang sulit dan diperparah dengan masalah keamanan. Untuk itu, selama proses pengangkutan bantuan, Kemensos menggandeng TNI AU. 

Bantuan diangkut menggunakan Helikopter Caracal, Air Fast Twin Otter, dan pesawat sewaan berjenis caravan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku telah mengambil langkah komprehensif dalam menangani bencana kelaparan di Papua Tengah yang merenggut enam korban tewas. Sejumlah menteri dan lembaga di daerah telah diperintahkan untuk bekerja sama mengatasi bencana. 

Kepada awak media, Presiden Jokowi pada Senin (31/7/2023) mengklaim telah memerintahkan menteri PMK, menteri sosial, BPNB hingga lembaga dan pemerintah daerah untuk menangani tragedi ini. 

Sebanyak enam orang dilaporkan tewas akibat bencana ini. Para korban berhasil diidentifikasi yakni Yenis Telenggen (38), Yemina Murib (42), Ater Tabuni (46), Tenus Murib (46), dan Tera Murib (39). Terakhir yakni seorang bayi bernama Ila Telenggen.

Bencana Kelaparan Diperparah dengan Masalah Keamanan

Cuaca ekstrem telah melanda kedua distrik sejak bulan Juni. Akibatnya, banyak tanaman yang gagal bertahan dan mati.

Pemerintah daerah telah menerima laporan adanya gagal panen dan bersiap mengirimkan bantuan. Sayangnya, masalah ini terkendala masalah keamanan.

Pesawat yang membawa bantuan tidak berani melintas atau mendarat di sekitar wilayah bencana karena ketakutan dengan adanya kelompok kriminal bersenjata (KKB). 

Meski demikian, Presiden Jokowi telah memerintahkan TNI untuk membantu mengawal pengiriman bantuan untuk para korban.

Editor: Umaya khusniah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS