PARBOABOA, Deliserdang – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menghentikan pencarian terhadap M Fahrih Saragih (12) yang merupakan korban hanyut dan tenggelam di Sungai Blumai, Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Utara).
Penghentian tersebut lantaran sudah tujuh hari lamanya pihak Basarnas melakukan pencarian terhadap korban. Pencarian pun telah dilakukan dari titik awal korban tenggelam hingga ke laut.
"Ia benar Basarnas sudah menghentikan pencairan, kemarin terakhirlah. Katanya SOP (standart operasional prosedur) mereka seperti itu karena sudah tujuh hari juga. Sudah sampai ke laut bahkan pencairannya tapi nggak dapat juga," ujar Camat Tanjung Morawa, Ismail, seperti dilansir dari TribunnewsMedan, Sabtu (5/11).
Komandan Regu Basarnas, Tengku Rahmad Syahputra menyebutkan bahwa pengehentian pencarian yang pihaknya lakukan sudah sesuai dengan Undang-undang Pencarian dan Pertolongan Nomor 29 Tahun 2014 dan Perban Nomor 03 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Operasi Sar.
"Maka pada operasi ke tujuh ini, resmi dinyatakan dihentikan. Namun apabila terdapat tanda-tanda korban ditemukan maka operasi SAR siap dilakukan kembali. Kami dari Basarnas siap melakukan evakuasi kembali," kata Tengku Rahmad Syahputra.
Di samping itu, paman korban yang juga anggota DPRD Deliserdang, Khairul Sani mengungkapkan, pihak keluarga telah ikhlas atas musibah yang terjadi. Ia pun menilai, pencarian terhadap korban juga tidak mungkin terus dipaksakan.
"Keponakan korban ini memang. Ibunya adik istri. Ya cemana lagilah, udah 7 hari juga kan. Kita pun harus ikhlas. Mau cemana lagi kita paksakan pun ya udah kayak gitu, cemana lagi. Hari Jumat sore kejadiannya dan saya hari Sabtu datang juga ke TKP, tapi Minggu pagi berangkat Umroh saya. Ini masih Umroh, " kata Khairul Sani.
Diberitakan sebelumnya, korban M Fahri Saragih dilaporkan hanyut di Sungai Blumai pada JUmat (28/10) lalu. Saat itu, ia bersama dengan 12 orang temannya datang ke sungai tersebut untuk berenang.