BBM Nonsubsidi Naik, Pengamat: Picu Kenaikan Biaya Transportasi dan Inflasi di Pematang Siantar

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi per 1 Oktober dikhawatirkan memicu kenaikan biaya transportasi dan inflasi. (Foto: PARBOABOA/Calvin Siboro)

PARBOABOA, Pematang Siantar - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi per 1 Oktober dikhawatirkan memicu kenaikan biaya transportasi, baik kendaraan pribadi maupun umum.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Simalungun, Darwin Damanik mengatakan, selain biaya transportasi, kenaikan harga BBM nonsubsidi juga bisa memicu laju inflasi.

"Di bulan November nanti sudah bisa kita prediksi, Kota Pematang Siantar akan mengalami kenaikan inflasi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya," katanya kepada PARBOABOA, Jumat (6/10/2023).

Tidak hanya itu, kenaikan harga BBM nonsubsidi juga membuat daya beli masyarakat menurun.

"Masyarakat sudah pasti akan mengeluh dengan kenaikan harga-harga barang yang naik, karena harga barang yang dihasilkan industri juga meningkat," jelas Darwin.

Ia berharap Pemerintah Kota Pematang Siantar segera membuat kebijakan guna menahan kenaikan inflasi akibat kenaikan harga BBM nonsubsidi.

"Kebijakan yang dapat dilakukan bisa dengan memberikan bantuan langsung kepada masyarakat yang berdampak, agar daya beli masyarakat tetap terjaga," ungkap Darwin.

Akademisi Fakultas Ekonomi USI ini menilai, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM nonsubsidi sudah tepat, karena harga minyak dunia meningkat beberapa bulan terakhir.

Tidak hanya itu, perang Rusia dan Ukraina yang belum selesai juga membuat pasokan minyak dunia terganggu.

“Jika tidak dinaikkan, justru akan menggerus anggaran negara di APBN 2023. APBN harus menanggung beban harga minyak dunia yang saat ini mengalami kenaikan. Ujung-ujungnya APBN akan mengalami defisit anggaran jika tidak menaikkan harga BBM nonsubsidi ini," tambahnya.

Sebelumnya, PT Pertamina resmi menaikkan harga BBM Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh Indonesia, sejak 1 Oktober 2023.

Kenaikan harga BBM ini sesuai dengan Surat Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis BBM dan Minyak Solar.

Berdasarkan harga yang tertera di papan SPBU yang ada di Pematang Siantar, BBM jenis pertamax (Ron 92) naik dari Rp13.600 menjadi Rp14.300 per liter.

Untuk pertamax turbo (RON 98) naik dari Rp16.250 menjadi Rp16.950, Dexlite (CN 51) dari Rp16.700 menjadi Rp17.550 dan Pertamina Dex (CN 53) dari Rp17.250 menjadi Rp18.250 per liter.

Kenaikan harga BBM nonsubsidi mendapat respons negatif dari beberapa pengguna kendaraan bermotor yang ada di Pematang Siantar.

Salah satunya, Denny (17) yang mengaku akan mempertimbangkan untuk beralih ke BBM jenis pertalite karena harganya lebih murah.

"Kayaknya ganti pakai Pertalite lah bang. Lumayan juga kenaikannya. Apalagi buat pelajar kayak aku yang uang bensinnya masih dari orang tua," katanya kepada PARBOABOA.

Selama ini Denny mengaku menggunakan BBM jenis pertamax. Ia beralasan perbedaan oktan yang membuat mesin motornya bekerja lebih optimal.

"Kalau pakai pertamax juga lebih irit sebenarnya. Kalau ngisi full (penuh) itu bisa bertahan sampai seminggu lebih. Kalau pakai pertalite paling cuman bertahan 5 hari," ungkapnya.

Denny berharap kenaikan harga BBM nonsubsidi tidak membuat BBM subsidi menjadi langka.

"Saya khawatir justru karena kenaikan harga BBM nonsubsidi, banyak pengguna yang beralih dan membuat stok BBM subsidi semakin berkurang," ungkapnya.

Selain Denny, keluhan serupa juga disampaikan pengguna BBM nonsubsidi lain, A Sitanggang (65) yang memikirkan untuk beralih ke biosolar untuk bahan bakar kendaraannya.

Selama ini, Sitanggang menggunakan dexlite untuk bahan bakar kendaraannya.

"Kenaikannya lumayan ya. Hampir Rp1.000. Niatnya mau beralih pakai biosolar tapi pasti mesinnya lah nanti yang enggak sehat," katanya kepada PARBOABOA, Kamis (05/10/2023).

Pantauan PARBOABOA pada Jumat (06/10/2023), pasokan BBM subsidi di beberapa SPBU yang ada di Pematang Siantar masih terpantau aman.

Hanya terlihat adanya peningkatan antrian pembelian BBM subsidi imbas kenaikan harga BBM nonsubsidi.

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS