Belum Usai Dihantam Rusia, Ukraina Malah Dijajah Korupsi

Presiden Volodymyr Zelensky memecat semua kepala pusat perekrutan tentara regional yang terlibat korupsi. (Foto: X/@senguptacanada)

PARBOABOA, Jakarta – Ukraina saat ini sedang menghadapi serangkaian masalah yang menarik perhatian dunia. Selain konflik dengan Rusia, negara ini juga terguncang oleh masalah korupsi yang meluas di dalam negeri.

Menurut Data Transparency International 2022, Ukraina menduduki peringkat 116 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi (CPI) dengan skor 33.

Bahkan, survei yang dilakukan oleh Transparency pada Juni lalu mengungkapkan sekitar 77 persen penduduk Ukraina percaya bahwa korupsi merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh negara ini.

Tingkat korupsi di Ukraina semakin meruncing sejak invasi Rusia pada Februari 2022. Banyak kasus korupsi yang mencakup unsur militer dan melibatkan Kementerian Pertahanan. 

Salah satunya kasus yang melibatkan Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov. Ia diduga terlibat dalam peningkatan harga seragam tentara musim dingin selama invasi Rusia yang naik tiga kali lipat dari harga normal. 

Kasus tersebut bahkan menyeret nama pemilik dari perusahaan pemasok seragam tersebut, Oleksandre Kassai. Dia merupakan keponakan Gennadi Kassai, anggota partai yang sama dengan Presiden Volodymyr Zelensky.

Sementara pada bulan lalu, kasus korupsi juga mencakup perekrutan tentara regional Ukraina. 

Kasus-kasus ini meliputi penyalahgunaan kekuasaan dan bantuan ilegal bagi mereka yang mencoba melintasi perbatasan dengan imbalan tertentu, meskipun Ukraina telah melarang warganya yang memenuhi syarat untuk kabur dari negara tersebut.

Presiden Zelensky kemudian mengambil tindakan tegas dengan memecat semua kepala pusat perekrutan tentara regional yang dituduh terlibat dalam skandal. 

Selain itu, terkait dengan pasokan untuk militer, terdapat juga dugaan kasus korupsi yang mencuat pada Januari lalu dan melibatkan wakil menteri pertahanan dan wakil menteri infrastruktur.

Kontrak terkait harga produk makanan bagi tentara diduga melambung tinggi dibandingkan dengan harga normal.

Korupsi Jadi Kendala Ukraina Gabung Uni Eropa

Di sisi lain, Ukraina sedang berusaha memperkuat hubungannya dengan Uni Eropa untuk mendapatkan dukungan militer dari mitra Barat dalam melawan Rusia dan memulihkan negara yang telah rusak akibat konflik. 

Salah satu langkah yang telah diambil adalah memperkuat Biro Anti-Korupsi Nasional Ukraina (NABU), yang akan memfokuskan upayanya pada bidang strategis seperti pertahanan, rekonstruksi, energi, dan menangani kasus yang melibatkan pejabat senior.

NABU adalah sebuah badan investigasi independen yang didirikan pada tahun 2015 dengan dukungan dari mitra-mitra Ukraina di Barat. 

Tahun ini saja, NABU bersama kantor kejaksaan antikorupsi telah memulai hampir 300 kasus dan mengirimkan 58 dakwaan ke pengadilan. 

Selain itu, otoritas antikorupsi ini telah mengembalikan lebih dari 52 juta dolar AS yang disita selama penyelidikan atau sebagai bagian dari penyelesaian pengadilan kepada militer Ukraina.

Editor: Umaya khusniah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS