PARBOABOA - Tahukah kamu ternyata ada banyak jenis investasi yang bisa dipersiapkan untuk keperluan jangka pendek maupun jangka panjang?
Salah satunya yang saat ini kian populer di seluruh dunia adalah bitcoin.
Mengutip dari buku berjudul BITCOIN: Cara Mudah Berinvestasi oleh Ibrahim Nubika (2018), bitcoin adalah salah satu mata uang kripto terbesar berbentuk digital yang mendominasi industri keuangan global dan telah ada sejak tahun 2009.
Adanya bitcoin akan mempermudah para investor untuk membeli, menjual menukarkan aset kripto tanpa harus menggunakan perantara bank.
Penggunaan bitcoin sangat efektif sebagai investasi masa depan.
Kamu dapat mengirim, menerima uang dan mencairkannya dalam bentuk rupiah dengan keuntungan yang besar.
Sebelum memutuskan untuk investasi di bitcoin, kamu harus mengetahui seluk beluknya terlebih dahulu agar tak keliru menjalankannya.
Sejarah Bitcoin
Mengutip dari buku berjudul Belajar Memahami Bitcoin untuk Pemula oleh Alan T Norman (2023), sejarah bitcoin dimulai pada tahun 2008 ketika seseorang atau kelompok yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto merilis whitepaper berjudul "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System".
Pada 3 Januari 2009, Nakamoto menambang blok pertama dari blockchain bitcoin, menciptakan apa yang dikenal sebagai Genesis Block.
Kemudian munculah investasi bitcoin adalah sebagai mata uang kripto pertama yang dapat ditransaksikan.
Proses penambangan, yang melibatkan kontribusi daya komputasi untuk memverifikasi transaksi, memunculkan jaringan yang terdesentralisasi.
Nilai Bitcoin awalnya rendah, namun pada 2010 seorang programmer melakukan transaksi pertama dengan membayar 10.000 BTC untuk dua pizza, yang sekarang dikenal sebagai "Bitcoin Pizza Day."
Selama beberapa tahun berikutnya, popularitas bitcoin tumbuh, dan bursa pertukaran khusus bitcoin mulai muncul.
Pada 2011, harga bitcoin mencapai $1 per BTC, dan mata uang digital ini mulai mendapatkan perhatian dunia.
Seiring dengan kenaikan harganya, bitcoin menghadapi tantangan regulasi dan keamanan.
Pada 2017, nilai bitcoin mencapai puncaknya, melebihi $19.000 per BTC, menciptakan kehebohan di pasar keuangan global.
Meskipun beberapa negara merespon positif terhadap bitcoin, sejumlah tantangan tetap ada, termasuk perbedaan pendapat dalam komunitas bitcoin tentang arah masa depannya.
Hingga saat ini, bitcoin tetap menjadi kripto terkemuka dan diperdagangkan di berbagai bursa di seluruh dunia.
Penerimaan dan integrasi bitcoin dalam sistem keuangan konvensional terus berkembang, mencerminkan perjalanan panjangnya dalam merubah paradigma keuangan dan investasi secara menyeluruh.
Pengertian Bitcoin
Bitcoin adalah sebuah mata uang digital yang pengunaannya hanya dalam ruang digital, yaitu melalui dompet bitcoin.
Meskipun bersifat virtual, bitcoin diakui secara legal dan digunakan secara luas untuk transaksi online di seluruh dunia.
Beberapa investor bahkan memandang bitcoin sebagai alat investasi yang menarik dan menguntungkan.
Daya tariknya diperkuat oleh nilai tukar bitcoin yang tinggi. Saat ini, satu bitcoin memiliki nilai mencapai ratusan juta rupiah.
Namun, perlu dicatat bahwa nilai tukarnya dapat berubah secara signifikan, mampu melonjak tinggi atau merosot tajam dalam waktu singkat.
Perlu diingat bahwa bitcoin juga memiliki nilai yang tinggi karena memiliki suplai yang terbatas dan dapat dijadikan sebagai aset.
Selain itu, pemanfaatan teknologi blockchain memungkinkan penggunaan bitcoin tanpa perlu melibatkan perantara, tidak terkendali oleh otoritas pusat, dan bersifat global.
Bitcoin juga bersifat terdesentralisasi, memungkinkan setiap individu untuk menjadi bagian dari jaringan blockchain.
Keamanan jaringan bitcoin dijamin oleh metode kriptografi yang hingga saat ini masih belum pernah berhasil diretas, menjadikannya sebagai jaringan moneter paling aman di dunia.
Selain itu, nilai intrinsik bitcoin juga dipengaruhi oleh persepsi masyarakat terhadapnya.
Fungsi Bitcoin
Fungsi Bitcoin melibatkan beberapa aspek, di antaranya:
1. Mata Uang Digital
Bitcoin adalah sebagai bentuk mata uang digital yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi secara elektronik.
Pengguna dapat mengirim dan menerima bitcoin melalui jaringan peer-to-peer tanpa melibatkan pihak ketiga seperti bank atau lembaga keuangan.
2. Teknologi Blockchain
Bitcoin menggunakan teknologi blockchain untuk merekam semua transaksi yang dilakukan dengan bitcoin.
Blockchain adalah ledger terdistribusi yang disimpan di banyak node (komputer) di seluruh jaringan. Ini memastikan transparansi, keamanan, dan keandalan transaksi.
3. Desentralisasi
Salah satu fungsi utama bitcoin adalah desentralisasi.
Tidak ada satu entitas tunggal yang mengontrol atau mengatur bitcoin.
Sebaliknya, keamanan dan konsistensi jaringan dijaga oleh partisipasi banyak node di seluruh dunia.
4. Penyimpanan Nilai
Beberapa orang menggunakan bitcoin sebagai penyimpan nilai, mirip dengan emas atau aset lainnya.
Beberapa percaya bahwa bitcoin dapat berfungsi sebagai pelindung nilai terhadap inflasi.
5. Investasi dan Spekulasi
Banyak orang juga menganggap bitcoin sebagai instrumen investasi.
Nilai bitcoin dapat bervariasi secara signifikan, dan beberapa orang membelinya dengan harapan nilai tukar akan meningkat seiring waktu dan memberikan keuntungan finansial.
6. Transaksi Internasional
Bitcoin memungkinkan transaksi lintas batas tanpa memerlukan konversi mata uang atau keterlibatan bank.
Ini dapat menjadi pilihan menarik untuk transfer uang internasional yang lebih cepat dan dengan biaya lebih rendah dibandingkan dengan metode tradisional.
7. Keamanan dan Privasi
Pengguna bitcoin dapat menjaga privasi mereka dengan menggunakan alamat yang berbeda untuk setiap transaksinya.
Meskipun blockchain bersifat transparan, identitas pengguna tidak selalu terhubung dengan alamat bitcoin mereka.
8. Sebagai Emas Digital
Bitcoin sering dianggap sebagai emas digital, karena memiliki sifat penyimpanan nilai yang mirip dengan emas.
Analogi ini muncul karena, bitcoin dianggap dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan nilai yang relatif stabil dalam jangka panjang, seperti emas.
Beberapa orang menganggap bitcoin dijadikan sebagai bentuk perlindungan terhadap perubahan nilai mata uang dan ketidakstabilan ekonomi.
Bitcoin diharapkan dapat menjaga nilai aset tanpa khawatir terhadap kemungkinan penurunan harga dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Meskipun ada perbedaan antara keduanya, konsep emas digital untuk Bitcoin mencerminkan upaya untuk menemukan alternatif penyimpanan nilai di dunia digital yang semakin berkembang.
Kelebihan Bitcoin
Apabila dibandingkan dengan mata uang kripto lainnya, bitcoin memiliki keunggulan yang mencolok, termasuk:
1. Likuiditas yang Lebih Besar
Bitcoin memiliki likuiditas yang lebih besar dibandingkan dengan mata uang kripto lainnya, berkat margin yang signifikan.
Hal ini memungkinkan pengguna untuk menjaga nilai substansialnya saat mengkonversikan bitcoin ke mata uang fiat, yang nilainya diatur oleh regulasi atau hukum pemerintah.
Sebaliknya, sebagian besar mata uang kripto lainnya tidak dapat ditukar langsung dengan mata uang fiat dan seringkali mengalami penurunan nilai yang substansial saat ditukar.
2. Penerimaan yang Luas sebagai Metode Pembayaran
Ratusan toko online telah menerima bitcoin sebagai metode pembayaran, memberikan keuntungan besar bagi penggunanya yang ingin melakukan transaksi.
3. Biaya Transaksi yang Lebih Rendah
Biaya transaksi bitcoin relatif lebih rendah dibandingkan metode pembayaran digital lainnya, seperti kartu kredit atau PayPal.
Biaya transaksi bitcoin biasanya tidak lebih dari 1 persen dari nilai transaksi, sementara metode pembayaran digital lainnya seringkali membebankan biaya hingga 2-3 persen.
4. Fasilitas Transaksi Internasional
Keuntungan lainnya adalah kemudahan dalam melakukan transaksi internasional.
Sebagai mata uang kripto yang populer di seluruh dunia, bitcoin memungkinkan penggunanya untuk melakukan transaksi internasional tanpa perlu melibatkan birokrasi khusus.
Dengan demikian, transaksi internasional dengan Bitcoin menjadi lebih sederhana dan serupa dengan transaksi di dalam negeri.
Kelemahan Bitcoin
Selain memiliki kelebihan, terdapat pula kelemahan bitcoin adalah sebagai berikut:
1. Ketergantungan pada Sentimen Pasar
Harga Bitcoin dapat dipengaruhi oleh sentimen pasar, berita, atau peristiwa-peristiwa tertentu.
Hal ini membuatnya rentan terhadap manipulasi pasar dan spekulasi.
2. Skalabilitas
Bitcoin mengalami tantangan dalam hal skalabilitas.
Proses verifikasi transaksi oleh jaringan bitcoin (mining) membutuhkan waktu dan daya komputasi yang meningkat.
Ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam konfirmasi transaksi dan biaya transaksi yang tinggi pada saat volume transaksi meningkat.
3. Konsumsi Energi Tinggi
Proses pertambangan bitcoin membutuhkan daya komputasi yang besar, yang menghasilkan konsumsi energi yang signifikan.
Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran terkait dampak lingkungan bitcoin.
4. Keamanan
Meskipun blockchain yang mendasari bitcoin dianggap aman, ada risiko serangan terhadap pertukaran kripto, dompet digital, atau infrastruktur pendukung lainnya.
Kasus pencurian atau serangan terhadap bursa kripto telah terjadi di masa lalu.
5. Regulasi dan Legalitas
Status hukum bitcoin bervariasi di berbagai negara. Beberapa negara telah menerima atau melegalkan penggunaan bitcoin, sementara yang lain masih bersikap skeptis atau bahkan melarangnya.
Cara Kerja Bitcoin
Lalu, bagaimana cara kerja bitcoin? Bitcoin beroperasi melalui sistem Peer-to-Peer (P2P), sebuah struktur desentralisasi yang dinyatakan oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat sebagai mata uang yang tidak terpusat, bekerja tanpa keterlibatan penyimpanan atau administrator tunggal.
Seiring berjalannya waktu, minat terhadap bitcoin meningkat dari berbagai penjuru dunia.
Bitcoin berfungsi melalui tiga komponen utama, yaitu Blockchain, Private Keys, dan Penambangan (mining). Adapun cara kerjanya seperti:
1. Mekanisme Blockchain
Bitcoin mencatat setiap transaksi publik dalam serangkaian blok, di mana suatu transaksi dianggap sah setelah dimasukkan ke dalam rantai blok.
2. Private Keys
Pada sisi lainnya, menggambarkan pertukaran nilai antar wallet bitcoin, menyertakan informasi rahasia yang digunakan untuk verifikasi kepemilikan wallet saat bertransaksi di pasar bitcoin.
3. Bitcoin Mining
Sebagai bagian dari cara kerja Bitcoin, mengkonfirmasi transaksi yang dimasukkan ke dalam rantai blok.
Proses ini melibatkan penambang yang harus menemukan 64 digit angka heksadesimal (Hash) untuk membuat blok baru, yang kemudian diverifikasi oleh jaringan untuk memastikan netralitasnya.
Blockchain juga berfungsi sebagai lapisan keamanan tinggi, melindungi data transaksi dan aset digital dari potensi pelanggaran keamanan oleh pihak yang tidak sah.
Ini memperkuat integritas sistem bitcoin dan meningkatkan ketahanannya terhadap serangan hacker.
Itulah informasi seputar bitcoin, investasi menggunakan bitcoin dianggap sebagai peluang yang sangat menjanjikan.
Namun disarankan agar kamu memahami secara menyeluruh untuk menghindari kerugian. Semoga bermanfaat.