Kisah Bona Sinaga, Penjahit Sol Sepatu yang Tetap Eksis di Pematang Siantar

Bona Sinaga (38 tahun), yang telah berdedikasi pada pekerjaannya selama bertahun-tahun. Setiap hari, dia menjalankan usahanya yang terletak di Jalan Cipto No.68, Pematang Siantar. (Foto: Parboaboa/Silvia)

PARBOABOA, Pematang Siantar – Di tengah kemajuan zaman, menjadi semakin sulit untuk menemukan penjahit sol sepatu yang terampil. Namun, di Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara, profesi ini masih tetap eksis dan berkembang.

Salah satunya adalah Bona Sinaga (38 tahun), yang telah berdedikasi pada pekerjaannya selama bertahun-tahun. Setiap hari, dia menjalankan usahanya yang terletak di Jalan Cipto No.68, Pematang Siantar.

Profesi ini tidak hanya sekadar pekerjaan, tetapi juga merupakan mata pencaharian utama bagi keluarganya. Keahlian ini telah diwariskan dari generasi ke generasi, dimulai dari kakeknya yang memulai usaha serupa pada tahun 1950.

"Ini adalah salah satu pendapatan kami yang bisa menghidupi kehidupan sehari-hari, termasuk  bahan pokok makanan dan pendidikan," ujarnya kepada Parboaboa, Selasa (5/9/2023).

Namun, seperti banyak profesi lain, penjahit sol sepatu juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kurangnya tenaga kerja terampil yang bersedia terlibat dalam bidang ini.

Hal ini disebabkan karena seorang penjahit sepatu harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai jenis sepatu, termasuk material dan bahan pembuatannya.

Selain itu, keterbatasan sumber daya bahan baku juga menjadi masalah utama yang dihadapi oleh Bona. Dia mengungkapkan bahwa di sekitar kota Pematang Siantar, pasokan bahan baku sangat terbatas.

Jenis karet yang tersedia hanya satu jenis, dan benang jahit sepatu juga terbatas dalam pilihan warna, yaitu hitam, putih, dan cokelat. Hal Ini menjadi kendala karena sepatu modern sudah hadir dalam berbagai warna dan desain yang beragam.

Meskipun dihadapi dengan berbagai kesulitan ini, Bona dan keluarganya tetap memegang teguh tradisi ini.

Mereka telah menjalani profesi tersebut selama tiga generasi, dan meskipun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, kekayaan besar bukanlah tujuan utama mereka.

Apalagi, saat menjalani pekerjaan ini, Bona mendapat banyak momen memuaskan. Salah satunya ketika berhasil membuat sepatu khusus untuk seseorang yang memiliki kaki tidak normal atau cacat.

penjahit sol sepatu

Hasil tempahan sepatu buatan Bona Sinaga untuk orang yang kakinya panjang sebelah. (Foto: Parboaboa/Silvia)

Di sisi lain, Bona juga menunjukkan kecintaannya terhadap produk dalam negeri, khususnya sepatu. Oleh karena itu, dia mendorong masyarakat untuk lebih menghargai produk-produk lokal dan menghentikan pemilihan merek-merek luar negeri hanya karena alasan gengsi.

Menurutnya, banyak merek lokal seperti Ventella, Compass, Geovvmax, Brodoaero, dan Strix memiliki kualitas yang sangat baik.

Bahkan, beberapa merek internasional seperti Adidas, Nike, dan Puma juga memproduksi sebagian besar sepatu mereka di Indonesia.

Editor: Yohana
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS